bab 13

7.1K 1.1K 943
                                    

esoknya pun jay terlihat baik-baik saja. bercanda dan tertawa ramai dengan teman-temannya seperti biasa, ikut jalan-jalan ke kota sekitar.

di hari terakhir menginap ini pun jungwon lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-teman seangkatannya.

seharian itu pula jungwon hampir belum bertemu dengan jay karena berbeda kegiatan. jungwon yang bangun lebih pagi saat jay masih terlelap, lalu saat kembali ke kamar jay sudah bangun dan hilang entah ke mana.

sendiri, jungwon berjalan di pantai, membiarkan ombak sesekali menyentuh kakinya yang tidak beralas.

sebentar lagi matahari akan terbenam dan sekali ini saja jungwon ingin menghabiskan waktu sendiri, tidak ikut bergabung dengan yang lain.

terkadang memang ia butuh waktu-waktu sendiri untuk kembali mendapatkan energi. 

"jungwon!"

senyum lebar merekah di bibir jungwon begitu melihat orang yang kini menghampirinya. kalo sama yang ini mah jungwon nggak akan nolak.

"kak jay!"

"gue cari-cari ternyata di sini," jay merangkul pundak jungwon dan ikut berjalan dengannya menyusuri pantai, "nggak takut sendiri? udah mau gelap gini."

"gue kan berani, gak kayak lo, kak."

"tapi kalo lo diculik penghuni laut gimana?"

"gapapa. gue pengen tau rasanya jadi mermaid." 

mendengar itu jay tertawa dan mengacak gemas rambut jungwon.

beberapa saat mereka diam sambil terus berjalan pelan di pantai yang sepi itu. matahari pun sudah tenggelam, menyisakan semburat jingga yang sebentar lagi akan hilang juga.

"kak."

"ya?" 

"rasanya sayang sama orang itu kayak gimana, sih?"

langkah jay terhenti, membuat jungwon ikut berhenti dan menatapnya.

"kok tiba-tiba?"

"nggak tau. penasaran aja," jawab jungwon.

jay mengarahkan pandangannya ke laut di depan, tampak berpikir.

angin yang membelai rambut jay sukses membuatnya terlihat seperti pemandangan paling indah bagi jungwon saat itu.

"sayang sama orang itu ... kayak ngerasain semua macam emosi dalam satu waktu. terus ada yang bilang hidup jadi lebih berwarna, lebih bermakna. rasa senengnya tuh susah didefinisikan, harus ngerasain sendiri."

kayaknya gue udah ngerasain sendiri, kak. 

sekarang.

bukankah sekarang waktu yang tepat untuk mengucapkannya?

"kak."

"kenapa?"

tidak mungkin ia tidak merasakan hal yang sama, kan? 

"mau ngomong."

"apa sih won ngomong aja kali," jay terkekeh.

"gue .."

tiba-tiba hp jungwon berdering.

hampir saja jungwon mengumpat keras-keras, ingin menyebut segala macam nama binatang yang terlintas di kepalanya.

"ya, halo?" sapa jungwon ketus saat mengangkat panggilan itu.

"lo di manaa? balik sini pada mau makan bareng."

"iya iya gue balik," jungwon langsung mematikan teleponnya.

dalam hati dia sudah mengutuk sunoo jadi batu. semoga berhasil.

bersemi || jaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang