Chapter 4

132 29 3
                                    

Namjoon mengusap dagunya, sambil duduk melihat kekasihnya Seokjin tersenyum cantik penuh perhatian dan membawa bungkusan makan siang buatan Seokjin. Pastinya Namjoon ingin menanyakan banyak sekali pertanyaan kepada Seokjin.

Pertanyaan Yoongi kemarin, Namjoon bukannya tidak memiliki hak. Kalau dia jawab juga pasti Yoongi akan berpikir Namjoon ini gila.

"Hyung. Apa benar Jimin adalah kelinci percobaan Ayahmu dulu?"

Seokjin duduk di sofa tamu yang sudah disediakan, melihat kearah Namjoon dengan pandangan bingung, "Kan sudah kubilang dari kemarin. Dia adalah manusia krionisasi pertama."

"Kamu bilang dia kuat. Memang dulu dia ini siapa?"

"Hmm.. Kalau cari datanya di internet sepertinya tidak akan muncul. Dulu belum ada internet soalnya, fufu," kekeh Seokjin.

"Dia adalah pemain petinju profesional yang masuk ke runner up, dua puluh tahun yang lalu," jawab Seokjin tenang, bikin Namjoon yang lagi minum langsung tersendak dan batuk-batuk.

"D-Dia.. Pemain.. Tinju.. Profesional? Tapi wajahnya tidak terlihat seperti itu."

"Makanya dia dulu dijuluki Muscle Mochi. Tampangnya manis tapi teknik tinju nya, luarbiasa," Seokjin menyila kedua tangannya, "dia dinyatakan hilang dua puluh tahun yang lalu. Ya Joonie pasti tau siapa dalang dibalik hilangnya."

Namjoon mengangguk. Ayahnya Seokjin alasan dibalik hilangnya Jimin.

"Tapi hyung bilang Jimin alergi keringat. Bukannya pemain tinju itu selalu keringetan."

Mengenai itu. Seokjin tiba-tiba langsung terdiam, raut wajah tenangnya berubah drastis menjadi sendu. Namjoon sampai sedikit panik karena dia merasa telah mengucapkan kata-kata yang salah pada kekasihnya.

"Kondisi itu terjadi karena efek samping dari percobaan krionisasinya"

...

Ya.

Yoongi pikir memang seharusnya dia tidak menilai seseorang dari fisik. Yoongi sudah melihat bukti dari pepatah itu dan Yoongi jadi menyesal mengingatnya kembali.

Satu persatu lawan maju kearah Jimin, dan Jimin dengan lincah menghindar untuk melakukan Jab kearah preman-preman itu. Tentunya berkat jab yang diberikan Jimin, mereka jadi memberikan celah untuk Jimin melakukan serangan kombinasi berupa pukulan lurus dengan tangan terkuat Jimin tepat kearah perut.

Bayangkan satu pukulan maut itu bikin tumbang preman yang lain.

Lalu yang menbawa senjata juga datang, Jimin dengan tenangnya melawan preman itu. Saat preman itu menodongkan pisau kearah Jimin dan menyerangnya, Jimin bergerak ke samping begitu santai seperti sudah membaca pergerakan musuh dan dengan kuat melontarkan pukulan lurus tepat ke wajahnya.

Entahlah. Tapi Jimin rasa hidung pria malang itu terdengar ada suara kerupuk yang pecah.

Melihat tangguhnya Jimin, mereka langsung panik dan lari meninggalkan mereka berdua. Jimin menggaruk tengkuknya, sepertinya tadi dia terlalu berlebihan. Ternyata preman zaman sekarang tidak ada bedanya dari yang dulu, mereka sama-sama alot dan hanya model tubuh kekar.

Setelah mereka kabur, Yoongi mengedipkan matanya. Dia sudah melepas mantel pun dikenakan lagi, menatap penuh keterkejutan kearah Jimin. Jimin membalas tatapan Yoongi, lalu senyuman manisnya dikeluarkan seperti ada efek bunga-bunga cantik tidak berdosa yang terlihat disekitarnya.

Until Summer「Yoonmin」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang