Five

1K 107 2
                                    

Malam berganti siang, Matahari berganti Bulan, dan Musim Gugur pun sudah berganti menjadi Musin Dingin.

Semua pergantian tersebut membuat Baekhyun tak sadar bahwa dia telah tinggal di kediaman Park Chanyeol sudah memasuki sebulan. 30 hari tinggal seatap dengan Jeongkuk, Sehun dan Park Chanyeol.

Selama sebulan itu aktifitasnya masih sama, membuat Sarapan, pergi ke Kampus, pergi ke Home’s, bermain bersama Jeongkuk, bercanda dengan Sehun dan menciptakan segala moment manis bersama di dalam Rumah besar Chanyeol yang akan menjadi ingatan baik di dalam ingatannya. Meski hal itu selalu ternodai dengan sosok pemilik rumah, Park Chanyeol yang selalu sinis dan dingin terhadapnya

Sebenarnya dia salah apa?

Ntahlah! Baekhyun tak tau. Dan malas bertanya pada sosok tertinggi di Rumah Besar itu. Dia tidak ingin terlibat perasaan Empati ataupun Simpati pada Lelaki itu meski terihat jelas Lelaki itu memiliki sebuah luka dari Mata Hitam kelamnya

Dan jika di suruh memilih, Baekhyun sebenarnya tidak ingin tinggal bersama Park Chanyeol yang terhormat, yang pasti begitu juga dengan Lelaki itu. Mereka bisa tinggal di kediaman yang sama karna satu orang yang seperi kita ketahui adalah anak dari Tuan Park Chanyeol dan juga anak asuh Byun Baekhyun di Home's yaitu Park Jeongkuk

Karna hal tersebut, Baekhyun rasa dia hanya perlu bicara dan berlaku seperlunya kepada Lelaki berkepala 3 itu. Tidak perlu di lebihkan ataupun di tambah.

Secukupnya saja. Seperti hal yang akan dia lakukan setelah lelaki itu pulang dan Jeongkuk sudah tidur. Hal yang dia anggap perlu meski dia tau bahwa hal yang perlu dia lakukan itu akan mengundang perdebatan panjang di antara keduanya

Baekhyun sudah  menidurkan Jeongkuk dengan membacakan cerita dongeng seperti biasa dan sekarang Baekhyun menyandarkan badannya nya di kepala tempat tidur. Menunggu sosok Chanyeol yang akhir-akhir ini pulang larut

Mendengar suara deru mobil yang di tunggu oleh Baekhyun akhirnya terdengar, perlahan Baekhyun turun dari tempat tidur agar tidak mengganggu Jeongkuk dan dengan hati-hati Baekhyun mengambil sesuatu yang ada di laci sebelah tempat tidurnya dan keluar dari kamar

Dari arah tangga dia melihat Sosok itu sedang duduk di Sofa dengan memijit pelipisnya dan dia yakin sosok itu pasti sangat kelelahan karna bekerja dari pagi hingga larut malam seperti ini, dan sosok itu tak lain dan tak bukan adalah Park Chanyeol

Baekhyun berdiri di hadapan Chanyeol dimana lelaki itu duduk dengan Kepala yang terkulai di sandaran Sofa "Saya perlu berbicara dengan anda Tuan Park" sapa Baekhyun langsung ke inti

Chanyeol melirik kearah Baekhyun sebentar dan kembali memejamkan matanya setelahnya.

Baekhyun mengulum senyumnya kesal karna di abaikan lalu menghela nafas panjang sebagai bentuk penenangan diri

"Aku tidak akan menggunakan banyak pada waktu mu. Tidak bisakah kau menghargai ku sebentar saja. Jika bukan karna aku perlu aku juga tak ingin melakukannya" jujur Baekhyun dengan tenang, mencoba menekan kekesalanya. Meski perkataannya sudah sedikit kasar

Akhirnya Chanyeol membenarkan posisi duduknya. Menatap kearah Baekhyun dengan diam, menatap wanita itu. Menunggu!

"Bukannya tadi kau bilang ingin bicara Nona Byun? Kenapa masih berdiam dan membuang waktu ku" ucap Chanyeol menatap lekat-lekat wanita itu

Baekhyun menghembuskan nafas dan akhirnya mengambil posisi duduk di sofa seberang Chanyeol. Baekhyun mengeluarkan amplop putih yang tadi di ambilnya dari laci nakasnya. Dan menggesernya di atas meja yang menghalangi mereka ke arah Chanyeol

"Saya tidak ingin berutang budi kepada anda, jadi saya ingin membayar uang sewa dan uang makan selama saya tinggal di Rumah anda Tuan Park. Semoga anda bisa menerima pemberian dari saya walau saya tahu bahwa uang anda lebih banyak dari yang saya beri tapi terimalah karna saya tidak ingin ada hutang dengan siapa pun" ucap Baekhyun menatap Lelaki itu

Daddy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang