Seven

1.1K 107 5
                                    

Suasana Pagi di akhir Musim Gugur menjadikan suasana Taman Universitas Seoul yang selalu terlihat ramai menjadi sedikit hening karna suhu dingin yang mulai memasuki Seoul

Tapi hal itu tidak berarti untuk sosok Lelaki berkulit Putih Susu, Oh Sehun. Mahasiswa Fakultas Bisnis dengan predikat Idola Kampus karna selain Tampan dan memiliki postur tubuh layaknya model, sosok Oh Sehun terlahir dari sendok perak atau bahasa kasarnya adalah anak orang kaya

Sosok itu tidur di bangku taman dengan lengan kiri menutupi setengah wajahnya, tidak memperdulikan kelasnya yang mungkin sudah di mulai sejak sejam yang lalu. Fikirannya terlalu melalang buana ke tempat lain untuk masuk ke kelasnya

Kebingungan dan sebuah rasa penasaran menjadi momok di fikirannya tentang kejadian tadi malam. Dimana dirinya dan sosok wanita bertubuh mungil, berwajah manis tapi terkadang tampak begitu keibuan dengan senyuman menyegarkan yang sialnya selalu membangkitkan senyum di bibirnya

“Arggghhh...” geramnya dengan mengacak rambutnya yang memang sudah tidak tertata rapi sejak dia datang ke kampus

Mengambil posisi duduk dengan tatapan tertuju pada dahan Pohon Pinus yang berdiri kokoh tak jauh dari Bangku taman dimana dirinya duduki saat ini. Memikirkan perkataan Baekhyun tentang sebuah kematian berteman dengannya di tambah sosok Chanyeol, Sepupunya yang memintanya untuk menuruti permintaan Baekhyun. Menjauh!

Ini hanya sebuah masalah kecil, tapi baginya begitu asing saat sosok Baekhyun memintanya untuk menjauh

Menjauh untuk apa? Jika mereka bisa berdekatan layaknya Prangko dan Amplop

“Aku dengar Baekhyun tidak hadir”

Fikirannya yang sudah kacau harus menjadi terpecah saat sosok suara nyaring khas wanita terdengar dari arah punggungnya. Dia akan berniat berbalik sebelum suara nyaring lainnya menyebut nama yang dia kenal membuat dirinya hanya diam. Mencoba menyimak dengan baik obrolan yang terdengar di telingan dari dua wanita di belakangnya

“Benarkah? Apa mungkin dia takut? Tapi tidak mungkin mengingat beraninya dia kemarin” Sahut wanita dengan surai berwarna Hitam Gelap, Kim Jisoo

“Aku tidak peduli. Aku hanya merasa bosan karna sosok itu tidak ada. Tidak ada mainan” balas wanita dengan surai panjang pirangnya, Im Nana

“Jangan sampai Luna tau kau juga suka mainkan anak kecil itu. Kau tau bukan seberapa terobsesinya Luna untuk membuat si kecil Byun itu menderita” peringat Jisoo

“Dari cari bicara mu juga terlihat kau juga suka mainkan si Baekhyun itu Jiso-sii” sebal Nana

Jiso terkekeh kecil lalu mengedikkan bahu “Aku hanya tidak suka rakyat beasiswa bisa dengan seenaknya dekat dengan Oh Sehun. Tidak sadar diri apa dimana status dirinya berada. Bermimpi mau jadi Cinderella di dunia modern. Cih” decihnya penuh dengan kemuakan yang mendengarnya ikut muak

Nana mengangguk membenarkan perkataan Jiso, “Tapi dia sungguh lugu dan memiliki harga diri yang cukup tinggi. Kau ingat tidak wajahnya saat kita mengatainya Jalang,  itu sungguh menggemaskan. Dan sedetik kemudian dia sudah memasang wajah menahan tangis, dan akhirnya poof menyerah begitu saja dengan omongan Luna” tawanya saat mengingat kejadian kemarin di lorong Fakultas Pendidikan

Jiso ikut tertawa atas perkataan Nana yang mengingatkannya pada kejadian kemarin yang memang di akuinya sungguh menarik karna membuatnya terhibur “Berteman dengan Luna memang berguna. Aku jadi punya tempat pelampiasan ku saat aku bosan dengan kehidupan di rumah. Yaaah, benar yang kau bilang sangat asik melihat muka Baekhyun yang sangat menggemaskan kemarin.” akunya

“Hey ladies..”

Jiso dan Nana terpaku di tempatnya saat sosok Idola Kampus saat ini berdiri di hadapan mereka yang membuat mereka hampir menjatuhkan rahang karna kejadian langka tersebut

Daddy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang