polos ; jenwoo [END]

Epilogue ; Mama Polos

"Mama aku pulang!" Ella berteriak memanggil mamanya.

Wonwoo yang berada dibelakangnya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anaknya.

"Ella udah pulang? Ayuk sini nonton sama mama." Kata Jennie yang sedang menonton Barbie di ruang tamu.

Ella kemudian berlari menuju kearah mamanya tanpa berganti pakaiannya dahulu.

"Ella ganti baju dulu sayang." Wonwoo mengusap kepala Ella.

Ella cemberut kemudian menuju kamarnya.

Wonwoo kemudian duduk disamping Jennie masih dengan pakaian kantornya.

"Ih kamu juga ganti dulu pakaiannya." Kata Jennie.

Setelah menikah Jennie dan Wonwoo menggunakan aku kamu.

Katanya Jennie biar lebih dewasa gitu.

Tapi Jennie masih aja sama tetap polos dan manja.

Bedanya cuman gaya bicara mereka aja.

Waktu Jennie mau ngelahirin Ella aja sampai harus ditemenin sama Wonwoo.

Jennie menangis kesakitan dan mencakar-cakar lengan Wonwoo sehingga berdarah.

Wonwoo yang tidak bisa melihat Jennie kesakitan berjanji tidak mahu bikin Jennie hamil lagi.

Dia tidak mahu melihat istrinya kesakitan seperti itu lagi yang bisa mengancam nyawa.

"Iya nanti sayang. Aku kangen sama istri aku." Wonwoo mengecup bibir Jennie.

"Ih minggir-minggir. Gak usah mesra-mesraan disini. Masih ada anak kecil." Ella datang dan duduk ditengah-tengah Jennie dan Wonwoo.

Dia menghalang Wonwoo daripada menyentuh Jennie.

Ella itu seperti tameng mamanya.

Dia tidak akan membiarkan Wonwoo berbuat mesum kepada mamanya.

Mamanya itu polos, Ella jadi kasian setiap kali mamanya dimesumin sama papanya setiap hari.

Tapi Wonwoo tidak perduli.

Nanti malam juga bisa dapat jatah waktu Ellanya udah tidur.

Wonwoo menghela nafas kemudian menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

Wonwoo hanya mengenakan celana training hitam dan kaos putih.

Meskipun begitu Wonwoo masih kelihatan tampan.

Ella jadi heran.

Kenapa papa sama mamanya itu awet muda banget.

Padahal umur mereka udah 30-an.

Lebih-lebih lagi papanya setiap kali kekantor pasti dilirik-lirik sama tante cabe.

Ella jadi pengen colok aja mata mereka itu.