Chapter II "Kuroo, i believe in you.."

72 16 1
                                    

Chapter II
Kuroo tiba-tiba mengamuk pada teman-temannya, ia melempar hal-hal yang ada di dekatnya tidak peduli itu berat atau tidak. Dia melempar ke arah teman-temannya, mereka berusaha menghindar dan menghentikkan perbuatan Kuroo yang membahayakan itu.

"HEI KUROO!" teriak seorang pria yang suaranya tidak asing bagi Kuroo,

Itu adalah Bos Mafia yang selama ini memperkerjakan Kuroo sebagai ketua geng yang popular akan kejahatannya di Tokyo. Bos itu tiba-tiba datang menghampirinya dan menarik bajunya dari belakang,

"Kuroo, kau cukup bersenang-senang ya karna kematian ayahmu?" ujar Bos tersebut,
"Marlenz?" ia terkejut akan kedatangan Bos nya yang bernama Marlenz.

Marlenz, dia adalah bedebah mafia yang ia maksud di rumah sakit tadi, Marlenz adalah Bos Mafia dari geng yang diikuti Kuroo saat ini. Marlenz tentu jelas sangat ditakuti oleh anggota geng lainnya kecuali Kuroo, ia sangat membencinya.

Ia bekerja sebagai Bos Mafia yang menyekap orang-orang untuk dijual secara illegal ke luar negeri atau di dalam negeri, untuk dijadikan barang atau pun orang bayaran. Kuroo selama ini bekerja untuk mengatur rencana yang sudah Marlenz buat, ia juga bertugas untuk menculik para orang-orang yang tidak bersalah dan di berikan kepada Marlenz. Kuroo bisa disebut sebagai pembunuh.

Tetapi, setelah Kuroo mendengar bahwa ayahnya dirawat di rumah sakit, ia mulai ada rasa penyesalan akan perbuatannya. Ia sangat takut kehilangan ayahnya yang merupakan satu-satunya harapan Kuroo untuk hidup. Mereka di usir dari keluarganya karna memang keluarga Kuroo sudah mengetahui pekerjaannya dengan Bedebah Mafia itu. Semua anggota keluarganya tidak menerima Kuroo, tetapi Ayahnya Kuroo menerimanya, ia pun ikut di usir dan di asingkan oleh keluarganya. Karna itulah mengapa saat pemakaman Ayahnya, tidak ada satupun keluarga yang datang.

"Hei Kuroo, jangan terlihat seperti pengecut begitu dong!" sentak Marlenz yang masih menarik bajunya,
"Marlenz.."
Ia akhirnya terdiam dan menatap Marlenz dengan tajam.

"Akhirnya, kau tidak perlu dicemaskan lagi oleh seorang Ayah" ujar Marlenz,
"Cih.."
"Sampai kapanpun juga, kau tidak akan bisa keluar dari sini Kuroo. Kau bukan Kenma yang punya hak lebih disini."
"Marlenz, dulu Kenma jabatannya lebih bawah dariku, kenapa dia isa keluar sedangkan aku tidak?! DASAR BEDEBAH!!" Kuroo menyentak,
"Hahaha, jaga mulutmu dora!"
Marlenz tiba-tiba menampar Kuroo dengan keras, ia merasa dibentak oleh anak buahnya sendiri, dan dia tidak suka itu.

"Ayolah Kuroo, sampai kapan kau mau berusaha keluar dari sini? Kau tidak ingat jabatanmu sebagai ketua ya?"
"Cih.... Aku memang sudah lupa Marlenz, aku sudah lupa jabatanku disini, dan aku juga tidak-..."
Marlenz semakin marah, ia menendang wajah Kuroo sampai tubuhnya terlutut di hadapan Marlenz. Tubuh Kuroo memang tidak udah lemah, tetapi pada Marlenz bukan hl yang tepat baginya untuk melawannya seara fisik, lagipula di belakang Marlenz terdapat dua bodyguardnya yang membawa pistol.

"Jangan nekat kau Kuroo! Awas saja! Kepercayaanku padamu jangan dikecawakan!" Marlenz menyentak Kuroo,
Kuroo hanya merespon dengan tatapan tajam dan sinisnya.

Kuroo di dorong oleh Marlenz, dia sangat kesal dengan perbuatan Kuroo yang mulai mengecewakan.

"Sudahlah, saya muak berada disini dan bertatapan dengan bocah tidak tahu diri ini!"
Marlenz pun kembali ke dalam mobilnya bersama dengn bodyguardnya.

Kuroo terluka di muka dan perutnya terlihat bengkak, tetapi ia masih sanggup berdiri dan pulang menuju kos an nya yang jaraknya agak jauh dari markas.

"Bos, bagaimana keputusan anda sekarang? Apa kau akan menggantikan jabatan Kuroo saat ini?" bisik salah satu anggota geng pada Marlenz,
"Hmm... akan aku pikirkan, bisa saja saat dia keluar dia akan memberitahu semua ini ke polisi dan menyerahkan semu bukti-buktinya" ujar Marlenz,
"Bagaimana kita membunuhnya saja setelah dia keluar dari geng ini?"
"Tentu tidak dulu, sebelum dia mulai bertingkah aku tak akan membunuhnya." Ujar Marlenz dengan senyum sinisnya,

Her (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang