Kuroo pun mengerti apa yang dijelaskan oleh Alisa. Ia terdiam sejenak dan tiba-tiba menangis di pundak Alisa, wajah penyesalan itu kembali terlihat, Kuroo merasa sudah salah paham dengan Alisa,
"Alisa... aku tidak tahu harus bagaimana... aku kesepian... aku jahat Alisa... aku bukan orang baik.." ujarnya sambil menangis,
"Kuroo... sejahat-jahatnya kamu... aku percaya ada sisi yang baik di diri kamu sendiri... kamu gak boleh nyalahin diri sendiri Kuroo..." jawab Alisa sambil menatap wajah Kuroo,
"Sekarang kamu gak perlu khawatir, aku bakal temenin kamu, sesuai pesan dari Papa... oke? Jadi gak usah merasa kesepian lagi yaa..." Alisa tersenyum ada Kuroo, mencoba untuk menenangkannya dan menghapus air matanya.Kuroo mengangguk sambi tersenyum pada Alisa, mereka pun beranjak dari duduknya dan menenangkan diri masing-masing,
"KUROO? PESENAN KITAA!!!" teriak Alisa,
"Huh? OH IYA!!"Mereka pun berlari secepat mungkin untuk menuju café tadi, kejadian tadi membuat mereka lupa dengan pesanan di café yang harusnya sudah siap dari tadi.
"Aduh, kemana pelanggannya ya?" ujar seorang pelayan yang berdiri di meja yang mereka pesan tadi sambil membawa pesanan di nampannya.
Tanpa mereka sadari, ternyata kebetulan mobil Marlenz melewati gang yang dimana Kuroo dan Alisa berbincang tadi, mereka hampir mendengar semua pembicaraan dari dalam mobil.
"Boss? Bagaimana dengan cewe itu? Dia sepertinya mulai dekat dengan Kuroo" ujar Jaz yang duduk di samping Marlenz di dalam mobil itu,
"Kalau dia dekat dengan Kuroo, otomatis dia juga mengtahui tentang geng ini, bagaimana kalau dia membantu Kuroo untuk keluar dari geng ini dan melaporkan kepada pemerintah yang sebenarnya terjadi?"
"Kuroo tidak mungkin memberikan semua informasi atau keinginannya untuk keluar dari geng ini, mungkin itu hanyalah perempuan yang berteman biasa dengan Kuroo, lagipula aku juga baru melihat mereka bersama," ujar Marlenz sambil menatap ke luar lewat kaca mobil,
"Tapi Boss?"
"Kita akan menginterogasi perempuan itu suatu saat, kita harus mengawasinya, apakah dia memang tahu tentang kita atau tidak"
"Bagaimana menginterogasi nya Boss?"
"Kita awasi dulu, baru kita bawa perempuan itu" jawab Marlenz.Setelah makan siang, jam istirahat Alisa sudah habis, waktunya ia kembali bekerja di rumah sakit.
"Kuroo, aku kembali ke rumah sakit lagi yaa!" ujar Alisa,
"Okee!" jawab Kuroo,
"Daahh!!" Alisa melambaikan tangan pada Kuroo dan meninggal Kuroo yang tengah berdiri di depan pintu masuk café,
Kuroo membalas lambaian tangannya. Ia pun meninggalkan café tersebut dan pergi menuju kosan Kenma lagi."Kenma!" panggil Kuroo sambi mengetuk pintu kosannya,
"Huh? Kuroo? Lagi?" Kenma pun membuka kan pintu kosannya dan mengizinkan Kuroo masuk."Kau masih bermain game huh?" ujar Kuroo yang duduk di sofa,
"Yaa.. aku sudah belajar tadi.. tenang saja" jawab Kenma sambil memainkan PC nya,
"Huh baiklah..."Kuroo pun duduk di samping Kenma, dan menontonnya bermain game,
"Sudah bertemu dengan orang itu?" tanya Kenma,
"Yaa.. sudah" jawab Kuroo,
"Bagaimana orangnya?"
"Kenma, dia sudah mengetahui tentangku"
"Huh? Tentang apa?"
"Aku yang mengikuti geng"
"Eh? Kok? Bisa?" Kenma tiba-tiba terkejut, ia pun focus mendengarkan cerita Kuroo dan menyimpan console yang dipegangnya,
"Papa... Papa yang cerita tentangku selama dirawat oleh dia" jawab Kuroo dengan nada lesunya,
"Eh? Papa?"
"Ya.."
"Siapa nama orang itu?" tanya Kenma,
"Alisa.. dokter yang merawat Papa selama dirawat"
"Oh? Dokter Alisa?"
"Iya, kau kenal?"
"Hemm, aku pernah bertemu dengannya sekali saat mengunjungi Papa"
"Oh, yang aku suruh beberapa minggu yang lalu kan?"
"Iya"
"Alisa pernah bertanya tentangmu padaku, aku awalnya bingung dia tahu kau dari mana"
"Terus kau jawab apa?"
"Aku tidak kenal"
"Ya.. baiklah.. mau gimana lagi.."
"Hmm..."Kenma kembali memainkan consolenya, dan Kuroo masih duduk bersandar di sampingnya.
"Dia bilang, Papa berpesan kalau Alisa harus menemaniku dan beteman denganku" ujar Kuroo,
"Itu sebabnya dia ingin mengunjungimu hari ini," Kenma menatap wajah Kuroo,
"Yaa... tapi aku tidak mau dia berurusan dengan hidupku, dia tidak perlu mengerti jauh tentang semuanya"
"Itu balik ke dirinya sendiri, yang pasti dia sudah terlihat yakin ingin membantumu"
"Hemm.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Her (HIATUS)
Fanfic'Her' is an angel. yeah, she come and save my dark life. Restore all the good things from me that have been lost, that's why i'd call her 'My Angel'.