⚠️WARNING⚠️
Cerita kali ini mengandung unsur sedikit gore, suatu santapan tak masuk akal, pembunuhan khas ala psycopath, hubungan cinta yang begitu memabukkan dan gila
Gak suka or kuat, mending segera out dari ff ini
#no hujat or report~~~~~~~~~~~《•°•🗡💀💉•°•》~~~~~~~~~~~
Hanya butuh beberapa menit, mereka berdua pun sampai di depan perkarangan rerumputan belukar dan dengan banyaknya daun-daun kering menghiasi rumah sederhana dikelilingi pepohonan rindang berbagai sekitaran sisi nya. Rumah dengan cat dinding putih kusam kekuningan dan beberapa jendela terpasang papan kayu dipaku pada bingkai kusen nya.
Ya, hunian tak terawat ini adalah tempat tinggal sementara si Eyger the ripper- terkenal akan kekejaman sebagai pembunuh bayaran maupun hanya untuk asahan hobby gila nya itu.
Hari ini entah, antara beruntung atau tidak ia membawa seorang pemuda misterius namun menarik dengan tubuh ramping berkulit putih dan di kedua kaki semampainya terdapat jejak darah yang sudah mengering, sangat menawan.
"Disinilah aku tinggal..rumah sekaligus tempat eksekusi rahasia, apa kau suka?" Tanya Eren sembari ia menurunkan pemuda yang selama perjalan menuju rumah digendong ala pengantin, tanpa sadar kenapa ia lakukan itu.
"Perfect, tempat yang sangat cocok..nee~ apa didalam sudah ada korban tuk di eksekusi, aku ingin melakukannya!" Seru semangat Levi yang langsung berlari kecil menuju beranda dalam rumah
"Tck tentu saja gak ada, kalau mau..kita cari sama-sama di lain waktu" Ujar Eren yang juga menyusul ke beranda rumah nya yang berantakan tak terawat, hingga entah datang darimana ada selembaran macam brosur berwarna hitam.
Dengan capitan pisau di jemari tangan kanan nya, kedua iris emerald mulai menelitik isi brosur aneh itu dan sedikit terkejut saat melihat isi selebaran lalu lengan kanan nya dipeluk erat oleh Levi disampingnya," apa setelah melihat itu, kau mau menyerahkan diri ku padanya, menggiurkan total hadiah nya kan?"
"Hahaha ternyata kau seorang buronan baru yang paling dicari di kota ini..luar biasa!" Puji Eren dengan tersenyum miring saat melihat isi selembaran hitam yang ternyata berisi sayembara 'buronan pembunuh acak' dengan gambar sketsa pensil wajah Levi dan bayaran setara upahnya dalam menumpaskan 2 korban sasarannya.
"Jadi~...kau menerima sayembara itu hmm..nih borgol tanganku ini, asal kau senang apapun akan kulakukan hehehe" Kekeh Levi dengan sedikit senyum kecut yang terpampang di wajah putih terciprat noda darah yang mengering.
Greb..
"Tck, bayaran murah seperti itu mana yang membuatku senang..justru punya partner sesama seperti mu untuk menyalurkan hobby dan kepuasan dalam membunuh itulah kesenangan tiada tara bagiku" Ucap lembut Eren dengan menggendong ala bridal style kembali tubuh ramping nan ringan Levi yang kembali tersenyum cerah.
Tak menyangka dirinya bisa berinteraksi dekat lalu berbicara lembut dan nyambung pada orang yang baru saja ditemui di pinggiran hutan tadi, lalu dengan lancangnya dia mencium bibirnya tanpa takut kalau identitas aslinya itu sebagai pembunuh terkenal dan ditakuti di kota kelahirannya.
Aneh, ini memang aneh dan gak masuk akal. Apakah ini yang dinamakan 'sebuah hubungan ketertarikan akibat beberapa kesamaan dari macam kepribadian dalam waktu singkat'.
Dia- Levi seorang pemuda asing yang membuatku tertarik dan penasaran akan pesona dan aura khas pembunuh yang begitu kental terasa, tidak hanya dari aura 'pembunuh' nya namun tutur kata dan tingkah laku nya seperti seseorang mengalami gangguan jiwa jenis 'Skizofrenia' yang itu berarti sama dengan dirinya. Sebuah penyakit kejiwaan yang langka diidap bersamaan dengan kelain jiwa psyco macam dirinya, total hanya 10-15% di seluruh dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Deception
FanfictionPolesan merah merekah yang menutupi selimut bibir nan kering bukanlah lipstik Indera pengecap tidaklah sesuatu manis maupun asam yang biasa ia rasa Semburat buah persik pada pipi putihnya bukanlah taburan bedak berwarna khusus Jemari ramping puc...