" lagi rindu sama seseorang"
.
.
." Kedepan" ajak seseorang yang baru aja mendorong Aqila sampai dia hampir terjatuh.
Sampai ada laki - laki berteriak lantang di samping Aqila " Antri goblok!"
" Dasar oknum kurang pelatihan" sahut orang yang masih berada tak jauh dari Aqila saat ini.
Sedangkan Aqila hanya terdiam lantas beranjak masuk kedalam bus yang lumayan penuh pada jam jam pulang sekolah seperti ini setelah membayar dengan beberapa uang cash kepada supir bus.
" Emmm...untung tadi aku gak beneran jatuh" ucapnya lirih. Kemudian membuka ponselnya. Terlihat wallpaper yang di blur dari layar pipih milik Aqila.
" Aku kangen sama kamu Ren" ucapnya.
Aqila terbuai dengan lamunan sosok Huang Renjun yang setiap kali masih terlintas jelas di benak Aqila.
Padahal Aqila sudah jelas ingin melupakannya, mungkin dia sadar bahwa sudah tidak ada celah untuk mereka bisa bersama.
Ting..
Bus berhenti di halte dekan tempat yang akan Aqila kunjungi kali ini. Bukan gedung tapi rumah mewah kelas elit yang cukup megah seperti istana di dekat kota.
Setelah lama berjalan bukan lama sih, emm yaa biar ada kesan rumahnya jauhh padahal mah enggak.
Dengan langkah perlahan memasuki rumah itu dan menemukan pemiliknya sedang bersandar di taman belakang dengan kedua tangan dia lipat, trus dia memakai kaca mata hitam.
" Gak nyangka yaa, emang bener sihh kata para NctZen kalo kamu tu sultan" kata Aqila mendekat ke cowok itu.
" Bos besar" jawabnya melepas kaca mata hitamnya memperlihatkan wajah tampan dan keimutannya yang semakin memudar akibat bertambahnya usia.
" Kak lele ihh, lama banget aku gak ketemu"
" Aku kan sibuk, sok sibuk sih" mengelus pucuk rambut Aqila pelan.
" Kalo Kak lele ceria gitu kan berarti kamu baik baik aja, jadi aku gak terlalu kawatir" mengangkat kedua alisnya.
" Lebih kawatir sama aku nih dari pada sama Renjun?" Godanya
" Ih apa sih Kak"
" Udah bisa ketebak kalo kamu emang lagi mikirin Renjun" lanjutnya
" Hemm..kalo bahas soal cinta gak kelar kelar kak" Aqila sedikit mengerutkan bibir manisnya.
Sambil menunggu Chenle memberi argumen kepada Aqila, ada pelayan sudah membawa baki yang berisi minuman dan beberapa cemilan khas Cina.
" Makasih bi" ujar Aqila dan memberi senyuman manis kepada pelayan yang sudah sedikit menua itu.
Terlihat jelas garis wajah yang amat terlihat dari arah samping.
Sedangkan pelayan itu hanya mengangguk lalu berlalu dari Chenle dan Aqila.
Setelah beberapa menit tanpa obrolan kini Chenle kembali membuka percakapan " Renjun itu baik kok La,"
Lantas di jawab dengan Aqila " Aku tau Kak,"
" Dulu aku cuma bisa liat dia dari ponsel, sesekali sih nonton konsernya. Seneng banget pas itu bisa liat Kak Renjun ternyata ganteng banget aslinnya. Pokoknya seneng banget ketemu dia." Tambah Aqila dengan wajah gembiranya.
"Klo kamu seneng bisa ketemu Renjun, kenapa sekarang kamu kayak menghindar gitu?" Tanya Chenle.
Aqila jadi terdiam kemudian dia berkata "ya ampun aku tu gak menghindar ya, emang gak ada waktu buat ketemu aja"
Aqila sedikit berfikir apa mungkin Chenle tau bahwa Aqila pernah menyatakan cinta kepada Renjun.
" Aku tau La, tau semua lo" Chenle tersenyum menggoda.
Aqila sedikit berfikir menetralisir degub jantung yang sedikit menyepat.
" Udah lah kak bahas yang lain aja!" ujar Aqila
" Dasar! Besok quality time ama Renjun deh biar bisa ngomong dari hati ke hati" saran Chenle.
" Gak perlu deh kayaknya, aku pikir udah gak ada yang harus di bicarain. Trus aku sama Kak Renjun juga cuma sebatas teman, gak ada hubungan sepesial yang pakek banget gitu"
" Tapi kalian saling suka"
" Cinta monyet," tawa Aqila terbahak bahak diikuti Chenle dan mengeluarkan suara lumba lumbanya.
" Sumpah kamu sebenarnya ngeselin,"
" Why?"
" Aku gak nyangka aja kamu dulu yang sok pendiem, gak peduli sama orang tiba tiba aja jadi cewek yang sebenarnya bar bar banget"
" Kata mamah sih aku punya dua kepribadian, lebih cenderung cuek sama orang yang gak aku suka" tambah Aqila memberi penjelasan kepada Chenle.
Chenle yang tidak tinggal diam berkeinginan untuk menggali lebih detail mengenai sosok dihadapannya sekarang.
" Contohnya kamu gak suka sama siapa?"
" Lebih gak suka sama orang yang punya maksud tertentu, seperti ngajak temenan tapi sebenarnya orang itu pura pura baik aja"
" Tapi kalo sama NCT I am really liked"
Tersenyum melihat wajah ganteng Chenle yang amat imut melebihi lumba lumba itu.
Waktu menunjukkan pukul 6 waktu Korea, gadis manis itu kini sudah berada di apartemennya dengan segelas air mineral di tangannya, meneguk air itu sampai 5 kali teggukan tanpa napas.
Berdiri di depan kulkas sampai bunyi notifikasi dari ponselnya membuat dia berjalan dan menaruh kembali air mineral itu kedalam kulkas.
Renjun
Restauran Almore
At 17.30Bantuin aku buat kencan pertama yang indah
See you tommorow
Mengernyitkan alisnya kala membaca pesan yang baru saja muncul.
Hati Aqila sekarang mendadak berdegup kencang, harus seneng atau harus menyalahkan diri sendiri yang terlalu berharap kepada cowok ganteng itu.
Me
I will
Pesan yang Aqila tinggalkan terakhir kali.
Njun
Nama orang, nama tempat dan lain sebagainya hanya sekayasa tidak ada hubungannya di kehidupan nyata.
Please vote and comment!
Biar aku semangat upnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Dream, Huang Renjun
FanfictionAyla Aqila As Sidiq Huang Renjun [ Sebuah rasa dari penggemar untuk idolnya dengan bertajuk kehaluan ]