Chapter 5

31 2 0
                                    

Pagi hari di kota Seoul dengan cuaca yang sangat dingin mengingat hari ini adalah turunnya salju pertama membuat sang empu yang sedang bergelung manja dibawah selimut enggan beranjak sedikitpun. Namun kenyataan seakan menamparnya ketika ia teringat bahwa apartemen yang dihuninya belum ia bereskan dari dua hari yang lalu saat ia pertama kali tiba di Seoul.

Bukan karena ia malas hanya saja badannya terlalu lelah karena perjalanan panjangnya dari Indonesia menuju Seoul.

Langsung saja ia bergegas membersihkan diri dan menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim, dan berlanjut membersihkan debu debu yang hinggap di apartemennya, ia hanya menggunakan Hoodie tebal yang kebesaran mengingat hari sangat dingin dipadukan dengan celana bahan panjang.

"Hooo aku merinduuu..." Gumaman yang terdengar dari mulut kecilnya menyanyikan sebuah lagu dari grup Padi asal Indonesia yang akhir akhir ini sering ia putar. Sebenarnya ia tidak terlalu mengerti dengan lagu lagu asal Korea namu sedikit banyak ia paham mengenai drama dan aktor aktor populer nan tampan asal negeri ginseng tersebut hanya beberapa yang ia tahu seperti Lee Minho, Song Jong Ki, dan Ji Changwook.

Setelah semuanya beres ia bergerak untuk melihat apa yang harus ia masak di dalam kulkas. Namun sayangnya di dalam benda berbentuk persegi panjang itu tidak ada bahan makanan apapun yang bisa dimasak. Padahal rencananya hari ini ia akan berdiam diri di apartemennya karena terlalu malas keluar, namun apa boleh buat kalau si kulkas minta diisi.

Hoodie kebesaran dan celana bahan yang ia pakai tadi kini sudah berganti dengan sweater tebal dilengkapi dengan mantel panjang dan celana kulot panjang. Saat ini Rara sudah berada di toko swalayan terdekat dari apartemennya.

"Daging udah, sayur udah, cemilan udah, apalagi yaa" Pertanyaan itu keluar dan ditujukan untuk dirinya sendiri mengingat ingat apa yang belum ia beli. Sebenarnya jika untuk makanan ia bisa order melalui via online namun ia membutuhkan cemilan untuk menemani malam malamnya di apartemen dan kebiasaan yang ia lakukan adalah menyediakan stok cemilan di dalam kulkas.

Sibuk dengan belanjaannya, Rara tidak melihat bahwa di depannya terdapat seseorang yang sedang memilih milih berbagi cemilan dan tanpa sengaja trolley yang ia dorong menabrak orang tersebut.

"Auh..." Ringisan laki laki tersebut menyentak Rara dari dunianya sendiri, ia terkejut karena trolley yang ia bawa ternyata sudah menabrak si laki laki.

"Eh ya ampun ma-. Loh KAMU!"

***

Seok Hye Pov

Jalanan di kota Seoul hampir semuanya sudah tertutup salju, namun beberapa petugas kebersihan senantiasa menyerok salju salju yang menghalangi jalanan walaupun dingin menembus tulang tulang mereka. Banyak masyarakat berlalu lalang sibuk dengan urusan mereka masing masing seakan mereka tidak merasakan dinginnya cuaca karena turunnya salju.

Sorang pria masih merengek kepada para Hyung nya enggan untuk menjalankan perintah yang disuruh. Nasib menjadi si bungsu dalam grup yang harus menuruti semua perintah Hyung walaupun ada waktu dimana ia akan bermanja manja dan di bela ketika ia melakukan suatu kesalahan.

"Gak mau Hyung diluar dingin" Suara memelas dari pria yang sedang tiduran di sofa dengan mata yang mengarah ke televisi dihadapannya merengek agar tidak disuruh keluar dari drom untuk membeli cemilan

"Cepetan sana!" Sedangkan pria yang memerintah sibuk menarik tangan Seok Hye yang sedari tadi enggan beranjak sedikitpun dari sofa yang ditempati.

"Iya iya udah lepasin" Ia akhirnya mengalah, beranjak dari sofa dan masuk ke kamar untuk berganti pakaian.

Pakaian kasual yang tadi di pakainya kini sudah berganti dengan hodie dan celana panjang serta masker yang melekat di wajahnya, agar orang orang tidak ada yang mengenalinya.

Sesampainya di toko swalayan ia langsung sibuk memilih milih cemilan yang biasanya tersedia di drom dan mengira ngira agar cemilan yang dibelinya cukup untuk 6 orang.

Saat dirinya sibuk dengan dunianya sendiri ia dikejutkan dengan sesuatu yang menabraknya sehingga menimbulkan rasa sakit di kakinya.

"Auh..." Reflek ia pun meringis merasakan sakit di kakinya sesaat setelah ada sesuatu yang menabraknya. Ia menengadah, melihat apa yang menabraknya dan terlihat sebuah trolley yang berisi banyak belanjaan.

"Eh ya ampun ma-. Loh KAMU!"

Seok Hye Pov end

*****

Meet You In SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang