Shukaa-ku

1.9K 113 13
                                    

"Mau sampai kapan aku tetap seperti ini?" Shukaku yang berada di dalam teko teh protes, dari tadi dia hanya mendengarkan percakapan Naruto, Shikamaru dan Sasuke, "Di sini kau di tempat yang terlindungi, dimana Naruto dapat mengawasimu. Bukan ide yang bagus untuk berada di wujud besarmu," Jawab Sasuke panjang lebar, hal ini sangat penting untuk keamanan para Bijuu.

"Maaf soal ini Shukaku, kau akan tetap bersamaku sementara waktu dattebayo," Kata Naruto, "Aku hanya setuju dengan ini karena kau dan Gaara yang meminta. Tapi aku tidak suka untuk bersama Rubah sialan itu!" Shukaku protes untuk kesekian kalinya. "Heh, mencium baumu saja membuatku ingin muntah, dasar Tanuki bodoh." Kurama meladeni perkataan Shukaku, "Apa kau bilang? Kau ingin menantang ku?!" Shukaku terpancing dan marah-marah di depan Naruto yang sedang duduk bersender di kursinya. "Kau bahkan tidak bisa menghadapi si Otsutsuki itu. Kau pikir kau bisa mengalahkan ku? Aku tidak akan membuat kekacauan seperti mu." Kurama membuang muka dengan sombong.

"Kau! Aku takkan pernah suka dengan sikap mu itu, Rubah sialan!" Kata Shukaku dengan nada tinggi.

"Hei-hei, apa yang terjadi?" Tanya Shikamaru yang berada di depan meja Naruto dan di sampingnya ada Sasuke. "Cukup, Kurama! Shukaku!" Perintah Naruto dengan lelah, "Kau itu selalu bersembunyi di dalam Naruto. Keluarlah, Rubah! Apa kau takut padaku?!" Shukaku memulai lagi, "Siapa juga yang akan takut pada Tanuki dalam teko? Jangan banyak gerak, atau tehnya nanti tumpah. Hahahah." Ejek Kurama dengan tawa cukup keras.

"Brengs---!"

Shukaku berubah menjadi merah karena emosi, sampai tekonya menjadi mendidih dan mengeluarkan asap, Shukaku hendak melompat untuk menerjang Naruto karena kekesalannya terhadap Kurama, Naruto dengan sigap menahan pergerakan Shukaku dengan satu tangan hingga warna Shukaku kembali normal.

"Kalian berdua sama-sama Bijuu, tapi kenapa kalian masih saja tidak akur dattebayo?!" Naruto memandangi Shukaku dengan heran, Shukaku sendiri hanya diam.

"Mendokusai, pertemuan singkat ini selesai." Shikamaru berjalan keluar kantor dengan malasnya, tersisa Naruto dan Sasuke di ruangan Hokage tersebut. "Jika ada apa-apa panggil aku." Sasuke tersenyum sekilas kemudian pergi keluar seperti Shikamaru, "Wakattebayo, baiklah aku akan pulang." Naruto pulang ke rumahnya dengan membawa teko berisi Shukaku.

Di Rumah Naruto.

"Tadaima."

Naruto membuka pintu dan berjalan masuk ke dalam rumahnya. "Okaeri, Papa!" Himawari dengan gaun tidur bewarna kuning berlari kecil untuk menghampiri Naruto, Boruto dengan kaos pink berjalan pelan menghampiri mereka. "Iya, Papa pulang, Himawari."

"Hah? Itu--?"

Boruto yang menyadari Naruto yang membawa teko. "Hey, Boruto. Lama tak jumpa!" Sapa Shukaku setelah memunculkan kepalanya, "Shukaku, kau masih ada di dalam teko itu, ya dattebasa?" Boruto bertanya sekedar basa-basi, "Yah begitulah." Jawab Shukaku seadanya sesuai kenyataan, Himawari terkejut bukan main melihat Shukaku.

"Hingga ada tempat yang aman, dia akan tetap seperti ini untuk sementara waktu dattebayo." Naruto menjelaskan situasinya, "Oh, kalau begitu, selamat datang di rumah kami dattebasa!" Boruto menyambutnya dengan senang.

"Meskipun begitu, aku tak ingin lama-lama seperti ini." Shukaku menambahkan, "Heh, nani?" Shukaku menyadari Himawari yang menatapnya dengan berbinar, "Shukaa-ku!"

"Hah?" Shukaku tidak mengerti.

"Shukaa-ku yang bisa berbicara!" Himawari langsung mengambil Shukaku dari tangan Naruto dan mengangkatnya ke udara, "Himawari, dia itu bukan mainan Shukaa-ku. Dia Shukaku sungguhan yang mainannya meniru dia." Naruto menjelaskannya pada Himawari, "Hei, hei, aku tak menyangka kalau kau mengira aku ini adalah mainan," Kata Shukaku tak percaya.

Harmonious (Boruto Fanfiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang