Menjelang sore.
Boruto, Sarada dan Inojin memutuskan kembali pulang, mereka berasumsi Himawari sudah pulang bersama Kurama.
Mereka berjalan berdampingan, lalu saat melewati rumah Klan Nara sesuatu menarik perhatian Sarada. Sarada bahkan mengusap kedua matanya guna memastikan, dan Boruto menyadari tingkah aneh Sarada.
"Mataku yang bermasalah atau itu Kyuubi?" Perkataan Sarada menghentikan Boruto dan Inojin yang berjalan beriringan. Mereka mundur perlahan untuk melihat halaman depan rumah Klan Nara.
Yang dikatakan Sarada benar apa adanya, terlihat Himawari yang menikmati dango dengan Kurama di pangkuannya yang duduk di teras depan rumah Shikadai, Temari juga duduk bersantai di samping Himawari.
Ternyata ada yang lebih menarik dari hal tersebut, yaitu Shikamaru dan Shikadai yang menjadi kuli, memperbaiki salah satu sisi rumah mereka yang hancur.
Shikamaru dan Shikadai bahu-membahu menyusun kayu-kayu, walau keringat bercucuran di dahi, keduanya tidak pergi beristirahat. Dengan menjunjung tata krama, Boruto, Sarada dan Inojin berjalan pasti ke arah Temari dan Himawari.
"Konnichiwa, Temari-san."
Mereka menunduk sopan pada Suna no Hime.
"Konnichiwa mo, mau mencoba Dango dari Suna." Temari menawarkan beberapa piring berisi tusuk Dango kepada mereka. Boruto, Sarada dan Inojin duduk berjejer di samping Himawari setelah mengambil satu tusuk Dango.
"Arigatou, Temari-san."
Boruto, Sarada dan Inojin menerima tawaran Temari, mereka duduk dan melahap Dango yang terkenal dari Sunagakure. "Himawari, kenapa kalian di sini?" Boruto langsung bertanya, tanpa berbisik, menghormati tuan rumah yang ada di samping Himawari.
Himawari terkekeh pelan sembari menggaruk belakang kepalanya, dan Temari yang tertawa pelan juga.
Beberapa jam sebelumnya
Himawari berjalan di bawah sinar matahari yang terik sembari menggendong Kurama. Melewati kediaman Nara ada seseorang yang memanggilnya.
"Himawari-chan, mau mampir?" Itu suara Temari, ibu dari Shikadai dan istri dari Ajudan sang Papa.
Dengan langkah riang Himawari menerima ajakan Temari bersantai di depan rumahnya.
"Apa yang dilakukan putri Hokage bersama Bijuu?" Tanya Temari berbasa-basi, Himawari melepas penat dengan mengayun-ayunkan kakinya. "Bermain petak umpet." Himawari menyukai Dango buatan Putri Suna.
"Ah ... Sepertinya Kurama bermain juga disini."
Temari menyadari Kurama yang menghilang.
Tiba-tiba suara alat dapur berjatuhan memasuki indra pendengaran Temari.
Temari segera menghampiri dapurnya itu.
Dan betapa terkejutnya Temari melihat Shikamaru yang mengacak-acak dapur dan ada Kurama di atas lemari, memerhatikan Shikamaru.
"Apa yang lakukan pada dapurku!!" Tanpa pikir panjang Temari mengambil kipas besarnya yang kebetulan berada di samping pintu dapur. Dan mengibaskannya menciptakan jurus angin terkuat di dunia shinobi.
Himawari dan Shikadai yang baru pulang membatu di tempat. Dapur rumah Klan Nara tersebut hancur, dindingnya juga jadi lepas.
"Ittai, ittai, aku hanya ingin membuktikan perkataan Kurama itu bohong! Mana ada rambutmu bewarna seperti kemiri!" Shikamaru membela dirinya. Himawari dan Shikadai spontan menepuk dahi masing-masing.
Dan Temari semakin marah, kenapa pula dirinya disamakan dengan bumbu dapur?!
NB: ini dare, drabble (ಥ ͜ʖಥ)
Lanjut.
Besoknya
Naruto membawa Kurama ke kantor Hokage. Kesialan bagi Shikamaru karena melihat Kurama lagi, kenapa kemarin Shikamaru begitu bodoh termakan perkataan Kurama. Apa karena saking cintanya sehingga ia menjadi kuli dadakan dan anaknya yang baru pulang dari misi menjadi tersangka tanpa bukti.
Shikamaru enggan menatap Kurama, dan Kurama sendiri tampak tidak peduli. Naruto jadi yang menderita, kenapa suasana lebih sunyi dari kuburan.
"Shikamaru, bagaimana kalau kita jalan-jalan dattebayo?" Tanya Naruto dengan tatapan memohon.
"Jangan lari dari tugasmu, Nanadaime." Shikamaru memukul kepala Naruto dengan berkas.
"Kurama butuh jalan-jalan!!" Naruto membawa kabur Kurama ke luar kantor, Shikamaru menghela napas pasrah, ada-ada saja cara Naruto kabur.
Shikamaru menyusul keduanya yang ber jalan-jalan keliling taman.
"Apa kau tahu nama Temari berasal dari Ikan Teri?" Shikamaru tidak bisa menutup telinganya mmendengar perkataan Kurama. Seharusnya Shikamaru tahu Kurama itu jelmaan iblis! Atau jangan-jangan istrinya juga jelmaan ikan teri?!
Dan dengan tekad menggebu-gebu Shikamaru membeli sekantong ikan teri dan mmembawanya pulang. Ingin bertanya langsung kepada Temari dan meninggalkan Naruto yang sekarat di bawah tumpukan kertas kantor.
Temari yang sedang menjemur pakaian di depan rumahnya terganggu dengan bau aneh.
Suaminya yang sering menjadi korban kekerasan rumah tangga kini berlari kearahnya.
Terlambat bagi Temari untuk memperingatkan Shikamaru bahwa ada tali tak kasat mata.
Shikamaru tersandung, kantong yang dia bawa melayang ke arah Temari, Temari bisa saja bersembunyi dibalik selimut yang dia jemur, tapi jadinya Selimutnya yang bau ikan teri karena dihujani ikan teri.
Keadaan Shikamaru yang terkapar di tanah memudahkan Temari menguburnya hidup-hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harmonious (Boruto Fanfiction)
Fanfiction[Kurama with Naruto's Family] Shukaku dalam teko teh menantang Kurama untuk keluar dalam diri Naruto, Kurama menerima tantangan tersebut dan jadilah Kurama dengan wujud Rubah. Dan ini adalah cerita keseharian Kurama yang menghabiskan waktunya bersa...