Ukuran Kurama sama seperti Rubah pada umumnya, hanya saja ekor Kurama berjumlah sembilan, dapat Himawari rasakan bulu Kurama yang lembut setelah mengelusnya, Kurama hanya diam saja di tempatnya, di pinggir sofa dengan kedua kaki dilipat dan dua kaki dibelakang tertutup ekor-ekornya. Tantangan yang dimaksud Hinata adalah Kurama yang mau terpisah dengan Naruto.
Boruto menatap ngeri Himawari yang berani mendekati Kurama yang sepertinya tertidur, jika Kurama ngap maka Himawari sudah pasti ngep.jk
"Hoam ..." Naruto menguap lebar, sepertinya pertemuan antar Bijuu telah selesai, "Waktunya tidur, Boruto, Himawari, besok kita jalan-jalan." Hinata menyuruh kedua anaknya untuk segera pergi ke kamar, Boruto dan Himawari menurutinya, tak lupa Himawari membawa Shukaku bersamanya ke dalam kamarnya dan Kurama sepertinya akan tidur di sudut kamar Boruto.
Jam 11 malam
Terlihat Naruto menyelimuti Himawari yang tertidur pulas, "Sekarang kau sudah jadi orang tua yang baik ya, Naruto," Kata Kurama yang melihat Naruto dari samping, ekornya yang banyak terlihat memenuhi lantai.
"Berisik. Sama sepertimu, 'kan? Kau juga seperti orang tuaku." Naruto mengelus punggung Kurama dengan terkekeh.
"Apa yang lucu? Dan lagi aku bukan hewan peliharaan." Kurama mendengus walau tidak menolak perlakuan Naruto.
"Masih ingat saat pelantikan Hokage dulu? Himawari mengamuk dan memakai Byakugannya ... Lalu membuat kita berdua pingsan, saat itu kita berdua seperti orang tua yang menyedihkan, ya?" Naruto teringat kembali hari pelantikannya yang tidak dia hadiri sendiri.
"Jangan diingat-ingat lagi!" Titah Kurama kemudian berjalan keluar kamar Himawari, "Selain itu, saat itu ... Kau sama sekali tidak menghindar," Ucap Kurama seraya berjalan pelan. Naruto menyusulnya setelah mematikan lampu di kamar Himawari.
"Jadi si rubah itu kalah telak ... Oleh bocah ini? Aku dapat sesuatu yang menarik!" Shukaku ternyata berada di tumpukan boneka di samping ranjang Himawari.
Besoknya
Keluarga Uzumaki menyelusuri Desa Konoha yang sekarang terlihat modern, terlihat banyak warga yang berjalan-jalan seperti keluarga Naruto. "Mungkin ini akan jadi kesempatan untuk mencari tahu lebih dalam tentang bagaimana bocah ini mengalahkan Kurama. Aku akan punya senjata untuk mengejek si rubah sialan itu." Shukaku sedari awal selalu berada digendongan Himawari, Kurama sendiri berjalan di samping Boruto.
Shukaku mempunyai niat tersembunyi dengan ikut ke luar rumah bersama keluarga Naruto, Boruto bahkan sempat heran, untung saja tidak curiga.
Boruto bersama Kurama mencicipi kuliner di pinggir jalan, Himawari membawa Shukaku untuk melihat deretan boneka Bijuu di depan toko mainan, Hinata dan Naruto sendiri berada di Toko Pakaian.
Siang hari tiba, mereka berkumpul kembali untuk pergi makan di Kedai Ichiraku, selama mereka menikmati sesi makan siang Kurama menarik perhatian banyak orang karena ekornya dan Shukaku seperti hewan yang terjebak dalam teko.
Menjelang sore, Naruto mengajak mereka ke Taman Senju, dimana ada pohon yang sangat besar menjadi pusat taman, mereka beristirahat untuk melepas penat karena dari tadi berjalan kaki.
Boruto melompat mengitari pohon besar tersebut bersama Kurama, kemudian menghampiri Hinata, Himawari dan Shukaku yang duduk di bangku taman, Naruto sendiri sepertinya tertidur di hamparan rumput hijau di depan kursi.
"Dasar! Dia selalu saja ketiduran dattebasa." Boruto menghela napas lelah melihat Naruto, "Dia kelelahan. Biarkan saja dia tidur," kata Himawari memaklumi, "Maaf ya, kalian berdua," ucap Hinata, "Tidak apa-apa. Ayo kita ke sana, Himawari." Boruto menunjuk salah satu bagian taman dan diangguki Himawari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harmonious (Boruto Fanfiction)
Fanfiction[Kurama with Naruto's Family] Shukaku dalam teko teh menantang Kurama untuk keluar dalam diri Naruto, Kurama menerima tantangan tersebut dan jadilah Kurama dengan wujud Rubah. Dan ini adalah cerita keseharian Kurama yang menghabiskan waktunya bersa...