Nanadaime no Naruto

1K 82 4
                                    

Keesokan harinya

Boruto begitu bersemangat hari ini karena akan melaksanakan misi bersama team 7, setelah selesai sarapan Boruto berlari ke luar rumah untuk pergi menjemput Sarada.

"Onii-chan, jangan lari!" Teriakan Himawari menghentikan aksi Boruto yang kabur tanpa mencuci piring. "Loh, Himawari, kau mau kemana dattebasa?" Tanya Boruto seraya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, Boruto berpikir Himawari akan berbaik hati menggantikannya untuk sehari ini.

"Hari ini aku sibuk juga." Himawari bertolak pinggang, diikuti kemunculan Kurama dari belakang Himawari menuju ke luar rumah.

"Konnichiwa, Boruto, Sensei." Sebuah sapaan menginterupsi Boruto dan Himawari. Tanpa berbalik badan Boruto kenal suara tersebut, dengan langkah gontai Boruto kembali memasuki rumahnya menuju dapur. Raut wajah Boruto adalah berusaha menerima kenyataan saat ini.

"Are, apa yang salah." Pemilik suara tersebut memiliki kulit pucat, rambut pirang pucat yang diikat kecil, mata bewarna hijau muda, sebut saja Inojin.

Inojin membuka pintu pagar rumah Nanadaime Hokage tersebut dan menghampiri Himawari yang berjalan beriringan dengan Kurama ke samping taman rumah.

"Jadi Sensei, apa kita akan menggambar rubah peliharaanmu?" Tanya Inojin yang tidak menyadari bahwa rubah tersebut adalah Bijuu dari Hokage ke-7.

"Enak saja kau pucat. Apa kau bodoh juga." Sorot mata Kurama sangat tajam, membuat Inojin meneguk ludah kasar, dan dari dalam rumah Boruto tertawa terbahak-bahak melihat Inojin yang terlihat ketakutan dari kaca jendela rumah.

"Hehe, ini Bijuu ayah, namanya Kurama." Himawari memberi isyarat tangan agar Kurama duduk dipangkuannya, tanpa kebencian Kurama duduk manis dipangkuan Himawari. Himawari mengelus-ngelus punggung Kurama.

Inojin terbuat takjub, bagaimana bisa Inojin tidak sadar jumlah ekor Kurama yang ada 9. Dengan senang hati Inojin melukis Himawari bersama Kurama.

Putri Hokage bersama Bijuu Konoha.

"Yare-yare, kau sudah mulai saja, Inojin-kun," kata Himawari yang melihat Inojin sibuk mencampur-campur warna.

Alat lukis Inojin sangat banyak dan lengkap, Himawari yang iseng mengambil beberapa botol cat. Inojin sudah mengatakan dari awal untuk jangan sungkan menggunakan alat-alatnya, itu karena Inojin ingin melihat cara seniman yang sebenarnya berkarya.

Himawari mencoba membuka botol cat yang berukuran kecil dengan kedua tangannya. Tapi ternyata salah satu ekor Kurama tidak sengaja menyenggol tangan Himawari, alhasil botol cat tersebut tumpah ke atas rerumputan hijau.

"Gomenne, Inojin-kun." Himawari merasa bersalah, mewakili Kurama dalam meminta maaf. Kurama tampak acuh tak acuh dengan keadaan saat ini.

Kembali ekor-ekor Kurama berulah, beberapa ekornya menyapu rumput yang dilumuri cat air, membuat beberapa bagian bulunya bewarna.

Himawari dan Inojin jadi saling pandang, memikirkan hal yang sama sepertinya, pemikiran pelukis biasanya terhubung dalam membuat suatu karya.

Beberapa puluh menit kemudian

Boruto terlewat rajin kali ini, tidak hanya mencuci piring Boruto juga membantu membersihkan ruang tengah, hitung-hitung mengurangi perkerjaan ibunya sebagai ibu rumah tangga, semangatnya juga tidak hilang untuk pergi berlatih.

Baru membuka pintu depan Boruto disuguhi ekor-ekor Kurama yang bewarna merah darah.

"HUWAAA!! APA YANG TERJADI DATTEBASA!!" Boruto syok, apa Kurama pergi berburu, atau membunuh salah satu tetangganya yang seringkali berisik?

Harmonious (Boruto Fanfiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang