Hancur

1.1K 161 14
                                    

"Kalau tidak ada dia, mungkin aku tidak sekuat sekarang, Chu.."

"Setidaknya, ada dia yang jadi semangatku. Aku mau tetap terlihat keren di depannya"

*******

Kata-kata Chaeyoung semalam benar-benar tidak bisa Jisoo lupakan, senyumnya. Harapan di matanya.

"Baby..?" sebuah tangan lembut menyadarkannya kembali pada kenyataannya.

"Ya, Jen?" jawab Jisoo singkat.

"Kamu kenapa? Seperti tidak bergairah.." tanya Jennie serius.

Saat ini keduanya tengah menghabiskan waktu di rumah Jennie. Jennie libur hari ini karena ada yang perlu ia urus di kampus.

Sebelumnya, Jisoo meminta berbicara di tempat yang tidak banyak orang.

Jisoo kemudian memeluk Jennie dari belakang. Keduanya sedang berbaring di sofa di kamar Jennie.

"Kamu tau aku menyayangimu kan, Jen?" tanya Jisoo lemas.

Jennie kemudian berbalik, melihat wajah Jisoo.
"Aku tau, Jisoo. Hari ini sudah 5 kali kamu menanyakan hal yang sama. Ada apa?"

Jisoo tidak menjawab, malah memeluk Jennie lebih erat dan menaruh mukanya di ceruk leher Jennie.

"Ada apa sayang? Ceritalah, aku kan kekasihmu.." pinta Jennie sambil mengelus kepala Jisoo.

Kekasih. Apa dia sanggup? Apa Jisoo sanggup mengutarakan alasan keinginannya berduaan dengan Jennie saat ini?

Hubungan yang dibilang baru ini malah diuji dengan kesetiaan. Bukan, bukan kesetiaan antara keduanya.

Jisoo tetap tidak bergeming, dia ingin mengingat harum dan hangatnya tubuh Jennie yang mungkin nanti tidak akan lagi bisa ia rasakan.

Diam lebih dari 10 menit, Jisoo kemudian bangkit dan duduk berhadapan dengan Jennie.

"Jennie, aku menyanyangimu. Aku minta maaf," kata Jisoo masih dengan nada bicara yang lemas.

"Kenapa kamu minta maaf, sayang?" tanya Jennie heran.

Bukannya menjawab, Jisoo malah menangis. Jennie yang melihat hal itu jelas keheranan. Dia merasa ada yang aneh dengan Jisoo hari ini.

Harusnya kan dia senang mendapatkan beasiswa itu. Lagipula Jennie mendukungnya, Jennie berjanji akan menunggu Jisoo disini.

"Jennie.. Mari berpisah," ucap Jisoo yang kini memandang lekat Jennie dengan mata yang merah dan berlinang air mata.

Jennie yang mendengar itu pun seperti kehilangan kata-kata. Kaget.

Apa dia berbuat kesalahan? Perasaan dari kemarin mereka baik-baik saja.

"Jennie, maafkan aku. Aku menyanyangimu, tapi aku mau kita berpisah," lagi, kata-kata berpisah Jisoo keluarkan.

"Kenapa?" tanya Jennie dengan nada datar dan muka tanpa ekspresi.

"Aku tidak bisa melanjutkan ini, Jennie." jawab Jisoo yang menunduk dan semakin larut dalam tangisnya.

Jennie heran, kenapa Jisoo perlu menangis seperti ini.

"Kalau kau meminta berpisah, kenapa kamu yang nangis seperti akan aku tinggalkan?" tanya nya masih keheranan.

"Karena aku sayang sama kamu, Jen. Aku baru belajar menerimamu, dan merasakan perasaan ini berkembang dari suka ke sayang," jawab Jisoo setengah terisak.

Jennie dengan cepat menjawab. "Lalu kenapa minta berpisah? Ini hari apa sih? Bukan ulang tahun ku, bukan juga 1 april. Kamu mengerjaiku?"

"Aku tidak bisa bersamamu, Jen."

Me, You and Daisy 🌻 JenSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang