🥂1

34.4K 2.6K 504
                                    

Semakin besar rasa cintamu terhadap seseorang, maka semakin besar pula risikomu untuk mendapatkan rasa sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semakin besar rasa cintamu terhadap seseorang, maka semakin besar pula risikomu untuk mendapatkan rasa sakit.

Itu sebabnya, sesuatu bernama cinta adalah salah satu hal yang paling Lisa hindari dalam hidupnya. Dua puluh lima tahun bernapas dalam getirnya dunia membuat ia belajar bahwa cinta tidak akan bisa membuat perutmu kenyang, tidak akan bisa membelikanmu tas-tas bermerek, dan juga tidak akan bisa memberimu tempat tinggal yang besar dan nyaman.

Ada tiga hal yang bisa mewujudkan semua itu ; uang, uang, dan uang. Rasanya, kalaupun Lisa akan jatuh cinta, ia akan memberikan seluruh hati dan perhatiannya untuk uang. Tepatnya, untuk mendapatkan uang.

Lisa telah tumbuh dipanti asuhan sejak usianya baru menginjak dua hari. Ia berpikir, mungkin dirinya bukanlah seorang anak yang diinginkan. Anak dari sepasang kekasih yang masih berusia belasan, anak yang dilahirkan oleh perempuan selingkuhan pria konglomerat, atau mungkin anak dari seorang wanita penghibur yang bahkan tidak tahu siapa Ayahnya. Entahlah. Lisa tidak tahu dan tidak peduli.

Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Lisa memutuskan untuk keluar dari panti asuhan dan menjalani hidupnya dengan mandiri. Perjalanannya sangat tidak mudah. Pelayan restoran, kasir minimarket, maskot badut dari sebuah toko mainan--semua pekerjaan itu sudah pernah Lisa jalani, namun tak ada satupun yang bisa mencukupi kebutuhan hidupnya.

Sampai akhirnya gadis itu bisa membeli apartemen sederhana beserta isinya, plus sepatu, pakaian dan tas-tas bagus. Seluruh pencapaian itu Lisa dapatkan sejak ia bekerja menjadi wanita penghibur tiga tahun yang lalu--menjual diri sendiri kepada para pria yang membutuhkan pelampiasan hasrat.

Lisa pikir, hidup memang sekeras itu. Ada harga yang harus dibayar jika kau menginginkan sesuatu. Dalam hal ini, Lisa menjual dirinya untuk mendapatkan banyak uang.

Gadis itu dikaruniai bentuk tubuh yang bagus. Kaki jenjang, bokong serta dada yang kenyal dan berisi, kulit putih bersih dan lembut, rambut indah berkilau, kemudian ukiran wajahnya yang sangat cantik bak seorang Dewi. Aset-aset itu adalah modal investasi untuk usahanya.

"Pria yang disana sangat sulit didekati." Hyemi mendecak lelah sembari mendudukkan diri disisi Lisa. "Sudah tiga orang gadis yang diusir. Dasar pria sombong!"

Lisa mengulas senyum miring setelah menghembuskan asap rokok terakhirnya. Melihat sosok laki-laki tampan yang berbalut setelan pakaian mahal itu membuat Lisa seolah tengah memandangi sekarung uang.

Gadis itu bangkit dari tempatnya. Ia merapikan surai cokelatnya sejenak. Tampilannya begitu seksi dengan gaun ketat berwarna merah--memamerkan belahan dada dan kaki jenjangnya yang menawan. Lihatlah, sang Dewi dari klub Ocean ini mulai beraksi.

Lisa melangkah dengan anggun menghampiri pemuda itu dan mendudukkan diri disisinya, tepatnya dijajaran kursi-kursi meja bar. Ia tersenyum pada sang bartender, memesan segelas cocktail untuk dinikmati.

Require✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang