Jam 00.23 WIB
"apa yang lo lakuin, brengsek!" marah Andin seraya menghapus airmatanya setelah sadar dengan apa yang terjadi beberapa jam yang lalu,meskipun tubuhnya masih sakit terutama dibagian selangkanya. Hancur sudah apa yang selama ini ia jaga,masa depannya pun hancur. Entah bagaiman nasibnya jika kedua orang tuanya tau. Andin duduk sambil memeluk erat erat tubuhnya menutupi tubuh telanjangnya.
"maaf din,gue ngak bisa nahan nafsu" sesal Revon sambil menunduk kan kepalanya. Revon berlutut dihadapan Andin yang saat ini tengah terisak membuatnya semakin bersalah tak memperdulikan ketelanjangan mereka, Revon memeluk Andin, mengucapkan berkali kali kata maaf .
"gue tau, lo lakuin ini supaya gue mau jadi babu lo kan?" Suara Andin terdengar serak tapi masih terdengar tajam
"ngak sep-" Revon ingin menjelaskan tapi omongannya terpotong oleh Andin
"ck,gue kasih tahu ya,cara yang lo gunain menjijikan dan lo cowok brengsek yang melakukan segala cara agar keinginan lo bisa terwujut bahkan dengan cara mengambil apa yang selama ini gue jaga" maki Andin sambil berdiri memungguti pakaiannya mengabaikan rasa perih
diselangkanyadan tubuh telanjangnya.Saat ini, Andin mengambil kunci gudang yang hanya tergletak di lantai, padahal seingatnya kunci itu dibawa Revon dan oh Andin lupa mungkin karena pertempuran tadi yang membuatnya jijik
Revon hanya bisa mematung tidak mempercayai apa yang terjadi antara dirinya dan Andin. Revon hanya menyesali kebodohannya dia merasa bersalah, dia juga sudah melanggar perinsipnya. Ia harus mengejar Andin dan secepat kilat Revon memunguti pakaiannya hingga tak menyadari kalau ia menangis. Tapi Andin lebih dulu pergi.
Revon hanya bisa melihat punggung Andin yang terdapat bekas merah,perbuatannya. Kini Revon terisak mengutuk perbuatan bejad nya. Untuk pertama kalinya Revon menangis karena perempuan kecuali ibunya. Ia berjalan menuju tempat acara ulang tahun sekolah yang sudah mulai sepi,Mungin sudah selesai acaranya.
"hei bro,gimana? berhasil ngak nih"tanya Bima entah datang dari mana dia,sehingga mengagetkan Revon
"kacau" hanya satu kata Revon membuat ketiga temannya menaik kan alisnya bingung di tambah wajah Revon yang kusut dengan mata yang memerah
"maksut lo ?"tanya Davie bingung
"gue ngak bisa ceritain disini"kata Revon masih dengan suara bergetar
"ok,mending kita pulang,lagian ini udah malem" kata Vino sambil menunjukan jam tanggannya yang menunjukan pukul 00.54 wib.
"kita cari club gimana?"tawar Bima
"ngak ada club club-an sekarang" jelas Revon tegas
"ok, kerumah gue aja. Kebetulan orangtua gue pergi" kata Bima dan you know lah, Bima anak satu satunya dan orang tuanya sibuk bekerja, mengabaikan Bima dari kecil.
✳✳✳✳
Sedangkan di tempat lain,
Andin akhirnya memutuskan mengginap di rumah Trofi untuk menenangkan dirinya dia tidak mau Mama Papa dan Adiknya tau.Flasback on
Andin berjaslan dengan lesuh,baju kusut dan matanya sembam beruntung acara sudah selesai jadi hanya ada beberapa orang saja
"Andin!"triak Lani
"lo kemana aja sih, gue tungguin di sini ngak nongol nongol ampe pestanya selesai lo baru nongol" maki Lani
"maaf" satu kata membuat Andin teringat kejadian tadi dan tanpa sadar airmata nya kembali menetes membuat ketiga temannya kawatir
"eh lo kenapa? gue salah ya ? gue janji deh ngak bentak bentak lo lagi" sesal Lani
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl & Bad Boy Young Married
Teen FictionRayana Andintya Key,seorang gadis SMA berusia 17 tahun harus menanggung beban karena hamil di luar nikah terlebih lagi yang menghamilinya adalah musuh bebuyutanny di sekolah. Kesalahan satu malam yang berdampak pada kehidupannya mendatang,apakah ora...