Malam pun berganti menjadi pagi yang cerah dan terlihat seorang omega manis sedang tertidur pulas di atas ranjangnya yang besar nan nyaman.
Cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela kaca yang tertutp tirai putih yang lembut membuat sang omega manis merasa terganggu dalam tidurnya. Dan tanpa kemauanya dia membuka matanya yang masih berat. Berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah siap dia pun turun untuk sarapan bersama sang mama.
"Eh anak mama udah bangun"
"Hoam..uh yuki masih ngantuk"
"Terus kenapa bangun sayang?!"
"Kan mama mau ngasih temen buat yuki"
"Hahah..baiklah-baiklah nanti mama bakal bawain temen buat yuki. Apa yuki senang sekarang. Hemm?"
"Yeyy..yuki senang><"
"Kalau begitu ayo makan yang banyak"
"Baikk!!"
Setelah sarapan dan menunggu cukup lama ahirnya orang yang di tunggu Yuki pun datang.
"Perkenalkan nama saya Leon Albero. Usia saya 19 tahun dan saya anak tunggal dari keluarga Albero. Saya akan bekerja sebaik mungkin nyonya Lyanda"
"Panggil saya mama. Seperti yuki memanggil saya. Kamu paham hemm?"
"Tapi sa.."
"Tidak ada tapi-tapian. Kamu tidak bekerja disini. Kamu hanya harus bermain dengan yuki. Kamu paham?"
"Baik"
Seusai perkenalan dan perdebatan kecil Lynda sang mama dan leon menuju kamar Yuki. Yuki yang sudah tidak sabaran menunggu untuk bermain bersama teman barunya langsung saja membuka pintu saat pintu baru di ketuk tiga kali.
Yuki yang baru melihat orang lain selain Mama. Ke empat pelayan dirumahnya. Dan guru privatenya merasa sangat bahagia karna dia bisa melihat wajah orang lain secara langsung.
"Apa kamu teman baru yuki?"
"Iya sa..maksutku iya aku teman baru yuki"
"Wah.. ayo bermain"
"Baik mama tinggal kalian dulu yah"
"Iya/baik"jawab mereka bersamaan tapi dengan perbedaan kata.
"Ayo kita main"
"Ma-main apa"
"Tidak tau"balas yuki dengan wajah sedih. Karna dia tidak pernah bermain seperti anak yang lain. Yang bisa bermain semau mreka.
"Hemmmmm..kenapa kau sedih?"
"Tidak..yuki tidak sedih.."
"..eh yuki belum tau namamu?"
"Ouh..nama ku leon"
"Wah leon..hihih"
"Kenapa tertawa huh"
"Tidak papa..ayo main di kamar yuki:)"
"Hmmm"
Dua jam hanya di habiskan dengan bermain game yang berada di kamar yuki dan itu tentu membosankan. Leon berfikir untuk mengajak yuki untuk keluar ke taman bermain tapi yuki menolaknya. Leon yang merasa aneh dengan yuki dan mama nya hanya bisa menghela nafas panjang dan membuang rasa penasarannya. Karna dia di sini hanya sebagai penjaga bagi teman atau lebih tepatnya tuan mudanya itu.
"Yuki ngantuk nggak..?tanya leon sembari membereskan barang barang yang di gunakan untuk bermain.
"Iya..tapi yuki mau makn"
"Yudah ntar aku bikinin makan biat yuki"
"Ehh?..leon bisa masak kah..?"
"Yaps..aku bisa masak karna ayah ku koki terkenal di kota ini"jawab leon berbangga diri.
Sambil menunggu makanan yang leon bikin matang..yuki hanya dudu di sofa empuk di depan tv yang menyala.tapi rasa kantuk mengalahkan segalanya.
"Yuki ini mak.."kata-kata leon terhenti ketika melihat yuki yang sudah tertidur pulas.
"...lah udah tidur aja"lanjut leon sambil meletakan makanan di meja.
#
#"Enghh"lenguhan kecil keluar dari mulu mungil yuki. Perlahan yuki membuka mata dan mendapati leon sedang membelakanginya sambil membaca buku.
"Kau sudah bangun?"tanya leon setelah menyadari kalau yuki sudah bangun.
"Hemmmm..aku lapar"
"Baiklah aku akan hangatkan makan.an mu"
"Kenapa harus leon. Dan bukan pelayan saja?"tanya yuki keheranan karna leon bukan seperti teman dan lebih tepatnya seperti pelayan pribadinya yang membantu menyiapkan kebutuhan nya.
"Karna aku menyayangi temanku"
"Hihihi..yuki juga sayang leon"balas yuki sambil meringis memnampilkan deretan gigi putuh nya.
Setelah leon sudah selesai menghangatkan makanan yang akan di makan oleh yuki. Leon pun segera menyajikan makanan dan di hidangkan di depan yuki agar di makan.
Bersambung~
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuki Suka
Teen FictionSeorang Omega Yang Baru Pertama Kali Melihat Indahnya Dunia.