Sejeong dan Mingyu tiba di tempat yang menjadi pilihan pertama Mingyu untuk kencan mereka yaitu Sky Rose Garden yang terletak di atas kompleks Bioskop Daehan di Chungmoro.
"Woaah, Oppa. Bagaimana bisa kau tahu tempat romantis seperti ini?" Ujar Sejeong yang tak bisa melepas matanya melihat begitu banyak bunga indah mengelilingi tiap sudut kafe itu.
"Apa aku harus mengajak Doyoung ke kencan kami berikutnya? Ah, kak Jungkook pasti belum pern..."
"Mwoya, kenapa aku malah memikirkan kak Jungkook? Kau sudah gila Kim Sejeong" Sejeong memukul kepalanya agar segera sadar akan niatnya itu.
Mingyu yang mendengar ocehan Sejeong itu tersenyum kecut, dia baru menyadari bahwa sebagai pria dan wanita. Dia dan Sejeong terpisah begitu jauh, berbeda jika dia berdiri sebagai seorang kakak di sampingnya.
"Sejeong-ah" panggil Mingyu.
"Hm?"
"Aku punya teman, dia menyukai seorang wanita yang kini memiliki kekasih" cerita Mingyu.
"Tapi dia tak peduli soal itu dan menyatakan perasaannya, apa menurutmu itu pilihan terbaik? Walaupun dia tahu kalau wanita itu akan menolaknya? Bukan hanya penolakan yang akan dia terima tapi hubungan pertemanan mereka akan canggung" cerita Mingyu.
"Apa ada alasan kenapa temanmu itu ingin mengatakan perasaannya?"
"Hm, hanyaaa, itu anu. Dia tak ingin menyesal di masa depan karena tak bisa mengatakannya"
"Dia sudah memikirkan masa depan dan melukai dirinya di masa sekarang, bahkan di masa lalu dia sudah terluka karena mencintai sepihak. Kenapa dia begitu bodoh?" Dumel Sejeong.
"Benar, dia sangat bodoh!"
"Perasaan sepihak mungkin tidak hanya menyakiti dirinya sendiri jika dia mengatakannya tapi wanita yang dia sukai juga akan terbebani" tegur Sejeong yang mengingat pengakuan Jungkook, karena pernyataan itu membuatnya merasa terbebani
"Kak Jaehyun pernah bilang seperti ini padaku, kekuatan terbesar cinta adalah ikhlas dan tulus dalam segala hal" tambahnya.
Mingyu yang sedang duduk saling berhadapan itu, memberi isyarat pada staff yang sudah siap untuk memberikan kejutan pada Sejeong. Mingyu menyuruh mereka mundur dan membawa kembali semua persiapannya, jawaban Sejeong kini mengurungkan niatnya untuk menyatakan perasaannya pada Sejeong.
Mingyu terkekeh kecil, dia merasa saat Jungkook mengatakan perasaannya terdengar sangat mudah dan ketika dia berada di posisi yang sama. Dia merasa sangat kesulitan, dan di lema besar. Dia tak akan mengorbankan hubungannya yang selama bertahun-tahun hanya karena perasaan cinta.
Kembali ke kediaman nenek Choi.
"Dia mendapatkan tawaran di AISERA: mengotomatisasi tugas customer services, IT, dan penjualan? Sebagai staff pengembang di bidang AI?" Ujar Jungkook melihat kertas kontrak milik Mingyu yang hanya membutuhkan tanda tangannya.
"Woaahh, daebakk..."
"Lalu kenapa dia perlu berpikir lama, dan belum menandatanganinya?" Tanya Jungkook lagi yang tak tahu apa-apa itu.
"Hari ini dia akan memutuskannya, setelah memberitahu Sejeong. Jika Sejeong mengizinkannya, dia akan pergi" ujar Jaehyun.
Jungkook lalu mengangguk mengerti, "ah, aku lupa kalau dia dan Sejeong yang bersih kukuh tak akan meninggalkan satu sama lain apapun yang terjadi"
Eun-woo menghela nafas berat, "apa kalian setuju kalau Mingyu meninggalkan kita?"
Jaehyun dan Jungkook menggelengkan kepalanya, "agak egois jika kita menghalanginya, tapi Mingyu seorang pria dengan karakter bebas. Dia tak akan bekerja di bawah perintah seseorang, dan walaupun dia tak pergi. Kekayaan ayahnya tak akan habis tujuh kehidupan lagi, kan?" Ujar Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
"97-Liners Best Boys" The end✓
Fiksi PenggemarSeperti apa tumbuh bersama 4 pria tampan dengan karakter yang berbeda-beda? Tinggal dengan mereka, dan hidupmu penuh dengan hal perihal mereka. Dan, Seperti apa bucinnya setiap anggota Geng 97L Squad, serta rumitnya ketika persahabatan ke-4 pria itu...