ꪆ᭡࿔ 04

21.3K 2.4K 346
                                    

San datang membawa Sulena—Sukuna maksudnya 😗👌🏻

Btw, thx pictnya AnnisaSuzuya072 😗👌🏻

.
..
.

𖧷 Raja ke pasar dengan istri 𖧷

.
..
.

(Y/n) menatap kesekitar jenjang kuil. Orang-orang memang memberikan sesembahan, tapi setiap sesembahan selalu ada cerutu dan Sukuna tidak mengizinkan (y/n) memakan makanan yang sudah kena cerutu.

"Sudah ketemu?"

Suara bariton yang bertanya masuk kedalam pendengaran (y/n). Kepala (y/n) menggeleng pelan. Membawa tangan kedepan bibir, (y/n) menatap balik Sukuna yang duduk berjongkok diatas dahan pohon.

"Semuanya ada cerutunya." jawab (y/n).

Sukuna berdecih kesal. Apa pula maksud manusia-manusia itu memberi Sukuna makanan dan cerutu? Sukuna tidak memakan makanan manusia dan Sukuna juga tidak merokok!

Selama beberapa minggu tinggal dengan Sukuna, (y/n) selalu memakan sesembahan yang ditata rapi oleh orang-orang yang berdoa dikuil Sukuna.

Sukuna mengambil lengan kiri (y/n). Membawa perempuan itu kedalam dekapan hangat dan berpindah ketempat lain. Suasana yang sedikit bising membuat (y/n) yang tadinya memejamkan mata langsung menatap apa yang tersaji dihadapannya.

Pasar.

Sukuna membawa (y/n) kepasar. "Beli bahan makanan yang kau mau. Kau sudah mengumpulkan uang yang ada di sesembahan kan?"

(Y/n) mengangguk, satu hal yang dia syukuri dari sesembahan yang diberikan kepada Sukuna. Orang-orang desa meletakkan sekurangnya satu yen didalam sesembahan. Sukuna menyuruhnya mengumpulkan semua uang yang ada. (Y/n) mengambil kantong koin dari dalam kimono merah jambunya.

"Ada, Sukuna-sama." jawab (y/n) ceria.

"Pergilah, aku tunggu disini." ucap Sukuna yang kemudian duduk didekat batang pohon besar. Memejamkan matanya dan menikmati hembusan lembut angin.

(Y/n) berbalik turun menuju pasar dan mulai menjelajahi isi pasar. Membeli satu persatu bahan makanan yang bisa dia simpan dan tahan lama.

Matanya menatap kesekitar.

Tuk.

Seorang laki-laki menabrak tubuh (y/n) hingga sedikit oleng. "Su-sumimasen." ucap (y/n).

Laki-laki itu pergi begitu saja tanpa menjawab ucapan (y/n). Tangannya meraih lengan kimono dan mendapati kantong uangnya telah tercuri oleh laki-laki tadi.

(Y/n) langsung berlari mengejar laki-laki dengan bekas luka didagu itu. Mata (e/c)nya menilik kesekitar. Kakinya telah melangkah membawa (y/n) menuju daerah terisolasi yang jarang penduduk.

Terbesit rasa takut dihati (y/n). Keringat menetes didahinya. (Y/n) tahu, dia telah tersesat.

"Halo, nona. Sepertinya kau tersesat yah?"

.
.
.

Sukuna mengernyitkan keningnya. Merasa janggal dengan lamanya waktu yang digunakan istrinya membeli bahan makanan.

Sukuna merasa sedikit was-was mengingat ucapan Urame beberapa hari lalu. Sukuna langsung berdiri begitu merasa ada getaran kecil diudara.

"Sukuna-sama, tolong aku."

Sukuna langsung mencari (y/n) tanpa pikir panjang. Kakinya berlari membelah puluhan orang yang sibuk dengan melakukan perdagangan.

Keempat matanya menatap dan mencari asal getaran suara yang membuat hatinya terenyuh sakit. Sukuna tahu, sesuatu telah terjadi pada istrinya. Istrinya yang membawa tanda berupa marga Sukuna pasti menarik cukup banyak perhatian terutama shaman dan roh terkutuk.

Orang-orang dan roh terkutuk bisa melihat warna aura yang berbeda ditubuh manusia. Mereka pasti melihat aura dominan Sukuna pada tubuh (y/n).

Brak.

Suara hantaman membuat Sukuna semakin berlari cepat. Didepannya terlihat beberapa orang tengah memegangi tangan dan kaki istrinya yang terekpsose.

Sukuna membenci pemandangan yang ada didepannya. Istrinya tengah dilecehkan dengan wajah memar dan ujung bibir yang luka sobek. Rasanya Sukuna ingin meratakan tempat ini saking bencinya. Darahnya mendidih ketika miliknya meneteskan tangis dan darah.

"Su-Sukuna-sama!" panggil (y/n) terisak.

Tangan (y/n) menengadah terulur meminta bantuan Sukuna. Sukuna mengambil uluran tangan itu dan memeluknya erat. Tangan sukuna yang lainnya mengeluarkan energi terkutuk lalu memotong dan mencabik tangan dan kaki orang-orang berhidung belang tadi.

Tahu tubuh mereka terpotong, orang-orang tadi berteriak kesakitan hingga memanggil beberapa orang memakai yukata hitam.

"Roh terkutuk, Ryomen Sukuna. Akhirnya kami bisa menemukanmu."

.
.
.

Semuanya terjadi begitu cepat. (Y/n) menutup mata dan telinga dari teriakan pilu yang menggema disekitarnya. Pelukan Sukuna membuatnya tidak bisa bergerak seinci pun. Yang (y/n) tahu adalah, bibirnya terasa sangat sakit, pipinya panas karena ditampar oleh orang tadi. Perutnya terasa diaduk karena ditendang. Kepalanya berdenyut pusing dan membuyarkan penglihatannya.

Sukuna membalik tubuh (y/n). Mata (e/c) itu langsung membelalak melihat pemandangan mengerikan yang ada dihadapannya. Bagian tubuh yang terpisah dari tubuh utama dan beberapa orang lagi yang terlihat masih bernyawa tengah merangkak menjauh darinya dan Sukuna.

Kolam darah tercipta hingga menyentuh ujung kakinya. (Y/n) mundur hingga punggungnya berbenturan dengan dada Sukuna. (Y/n) melihat ekspresi yang dikeluarkan Sukuna.

Puas. Sukuna terlihat puas. (Y/n) seolah ditampar kenyataan, makhluk yang menjadi suaminya adalah makhluk berhati iblis yang akan melahap semua mangsa dan lawan.

"Kalian lihat?" ujar Sukuna. Suaranya terdengar berat khas suara laki-laki dewasa. "Ini yang terjadi jika kalian menganggu milikku."

(Y/n) sedikit gemetar dan masih menangis terisak ketika telapak tangan Sukuna melingkari perutnya. (Y/n) hanya pasrah Sukuna membawanya kembali kekuil, meninggalkan mayat sisa pertarungan berat sebelah.

"Kita pulang."

.
.
.

T
B
C

.
.
.

Sukuna: *ngeluarin aura kesal ke san. "fukuma mizushi."

San: *ketar ketir cari cara kabur

Yeen: "san jahat :("

San: "Gomenahaaaiii, obatnya ntar chapter depan! Serius nggak boong! 😥"

.

Btw, san udah lama nggak bikin adegan gelud, jadi maklum ya kaku :'')

.

See you next chapter 🌚🙏🏻

27 November 2020

.
.
.

🌟🌟🌟

.
.
.

Sekilas Info!

Ada diskon awal tahun bagi yang masih mau adopsi buku nya Sukuna di Shopee ya, linknya ada di bio akun 😍 💞

✔ ❝Wife❞ (Ryomen Sukuna x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang