Prolog

35.4K 3.4K 744
                                    

Hallo buat pembaca baru maupun pembaca lama yang reread, jangan lupa vote, komen, share, sama follow akun ini untuk mendukung akun ini membuat cerita fanfict yang lebih baik lagi kedepannya 😗👌🏻

.
.
.



Suara ketukan terdengar dari luar tandu. Perempuan dengan kimono putih khas pernikahan dengan tudung yang menutupi hampir setengah wajahnya. Jemari lentik membuka gorden kain merah, mata (e/c) berkilat menatap laki-laki tua yang dia panggil ayah.

"Nak," panggil sang ayah. Gadis itu hanya bisa memberikan senyuman terbaik terakhirnya untuk sang ayah.

"Jaga diri ayah." ucapnya pelan. Suaranya lembut menggema pelan dikepala sang ayah.

Tangisan pecah, sang ayah tidak rela putri sulungnya diambil seorang raja kutukan. Kendatipun menolak, yang ada hanya akan mendatangkan bencana dan malapetaka.

(Y/n) (l/n), gadis manis berparas ayu dengan kelakuan seelok putri raja menjadi pengantin pilihan seorang Ryomen Sukuna.

Seminggu yang lalu, Sukuna sang raja kutukan bertamu kedesa tempat gadis itu tinggal dalam keadaan setengah mati. (Y/n) lah yang menyelamatkan Sukuna dari jemari kematian.

Sukuna yang tertarik dengan bakat penyembuh sang gadis memintanya menjadi pengantin. Menjadi milik Sukuna seutuhnya dengan ancaman tentunya. Ancaman desa akan dihapuskan dan diratakan dengan tanah jika sang gadis tidak diberikan pada sang raja kutukan.

Tahu mereka para warga bukanlah tandingan Sukuna pun menyerah dan memberikan gadis itu sebagai tumbal tolak bala.

Rambut hitam legam (y/n) yang panjang dipangkas hingga batas siku. Cukup panjang walau tidak sepanjang dulu. (Y/n) siap menerima takdirnya sebagai pengantin Ryomen Sukuna.

Tandu sampai pada jenjang menuju kuil tempat tinggal sang raja kutukan. Sampai disini, (y/n) akan berjalan sendiri menaiki seribu anak tangga menuju kuil yang dikenal sebagai kuil pemakan daging oleh orang-orang di desa nya.

Terbesit rasa takut dan ingin lari. Menuruti ego meskipun desa menjadi ancaman. Pemikiran negatif dihapuskan (y/n), dibandingkan dia, ayahnya lebih penting dari pada dirinya. Ayah yang sudah sudi merawatnya sebagai putri dan membuatnya menjadi pintar dalam obat-obatan.

Jemari lentik (y/n) menerima lentera lilin. Perlahan kakinya melangkah. Udara dingin membuatnya mengeratkan lengan kimono kedada. Terus melangkah hingga sampai pada halaman kuil.

Udara yang tipis sedikit membuatnya sesak nafas. Mata (e/c) nya menilik kesekitar. Gelap. Lampu obor tidak terlihat dinyalakan. Sebagai gantinya, gema langkah kaki membuat bulu kuduk (y/n) berdiri merinding.

Hembusan nafas ditengkuknya terasa kontras. (Y/n) berbalik menatap balik sepasang mata merah rubi. Wajah yang dipenuhi lukisan garis hitam dan sepasang mata lain dibawah mata normal manusia biasa.

Nafasnya tercekat ketika salah satu tangan Ryomen Sukuna merengkuh erat pinggangnya. Sukuna memasang senyum seringai yang lebar kearah (y/n). Sukuna menatap mata (e/c) yang terlihat bergetar takut padanya.

"Selamat datang," ucap Sukuna dengan suara rendah tepat didepan wajah (y/n). "Pengantinku."

.
.
.

T
B
C

Sukuna mendarat dengan aman saudara-saudara 😗👌🏻

Itadori sama Fushiguro nyusul, belum tahu kapan bakalan San up, yang pasti tunggu aja pengumumannya ya tau" udah up aja nanti ehek 😗

Prinsip San: bikin aja apapun yg disukai, gass aja trus angsur nantinya 😌👌🏻

.
.
.
.
.
.

See you next chapter 😗👌🏻

19 November 2020

✔ ❝Wife❞ (Ryomen Sukuna x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang