9

54 2 1
                                    

Seakan tidak percaya bahwa pria yang sudah mereka anggap sebagai Appa mereka sendiri, dan orang yang begitu mereka percayai dengan tega menghianati mereka.

"Paman Minki? Kenapa Paman tega melakukan hal ini kepada kami?? " tanya Jimin

"Ini semua salah Appa kalian sendiri. Seandainya dia menyerahkan perusahaanya maka semua tidak akan seperti ini. Dan aku tidak suka melihat perusahaan itu berkembang begitu saja! " triak Minki

"Apa maksudmu Paman. Perusahaan itu dibangun oleh Appa dan bukan pemberian dari Kakek. Semua harta memilik Kakek semua diberikan pada Paman tapi kenapa Paman tetap saja menginginkan perusahaan yang dibangun oleh Appa yang berstatus sebagai hyung Paman sendiri!! " triak Jin

"Dari dulu aku paling tidak duka melihat dia berhasil dalam segala yang dia inginkan hal itu membuatku sangat iri hingga aku selalu melakukan segala cara agar aku bisa membuat perusahaannya hancur tapi semua usahaku sia-sia. Sampai pada akhirnya aku memilih membunuh kedua orangtua kalian. Sebenarnya aku hanya mengincar Appa kalian namun siapa sangka Eomma kalian datang untuk melindungi Appa kalian dari kematianya. Walau pada akhirnya keduanya mati ditanganku.." ucap Minki tersenyum disudut bibirnya

Mendengar hal itu membuat Jin berserta adiknya terkejut

"Tapi siapa sangka adik kalian Jungkook menyaksikan kejadian dimana aku membunuh orangtua kalian. Hingga membuatku harus bertindak awalnya aku ingin membunuhnya namun siapa sangka dia selamat walau dia harus mengalami amnesia dan mengadu domba agar kalian semua membenci Jungkook yang bertujuan agar ke dokku tidak terbongkar! "

Degh

Lagi-lagi mereka terkejut mendengar kejujuran dari mulut Pamannya itu. Hingga bayang-bayang dimana mereka memukul, membully dan berakhir mengusir Jungkook terlintas begitu saja dalam ingatanya.

Dan pada akhirnya mereka sadar jika selama ini adik mereka begitu menderita ditambah perlakuan mereka pada Jungkook. Rasa penyesalan hinggap begitu saja terutama Jin. Dia yang paling banyak merasakan penyesalan akan sikapnya pada adik bungsunya.

"Selama ini kalian terlalu bodoh hingga masuk kedalam perangkapku dan dengan bodohnya kalian lebih memilih percaya ucapan orang asing dibandingikan adik kalian sendiri. " ucap Minki tersenyum menyeringai

"Karna kalian sudah mengetahui semuanya maka giliran kalian yang akan mati kali ini.." Minki berjalan membawa sebuah pistol ditangannya sembari berjalan mendekat.

Minki datang dan mengarahkan pistol miliknya kearah Jin dan kelima adiknya. Sementara Jin dan kelima adiknya terkejut dan ketakutan. Mereka berfikir apakah mereka akan mati hari ini dan benarkah mereka akan merelakan Minki untuk menang

"Ucapkan selamat tinggal keponakan-keponakanku tersayang.." ucap Minki. Jin dan kelima adiknya memejamkan matanya bersiap untuk merasakan sakit.

Namun waktu berselang lima menit namun mereka tak merasakan apapun dengan berani mereka membuka mata dan Minki hanya tersenyum smirknya.

"Kalian pikir, kalian bisa semudah itu untuk mati? Jawabannya tentu saja tidak.." ucapnya sembari menurunkan pistol miliknya.

"Apa yang sedang kau rencanakan sebenarnya!? " triak Taehyung

"Sebelum aku membunuh kalian, aku harus membunuhnya bukan.." ucap Minki

"Apa maksudmu?? " tanya Jimin

"Kalian bawa orang itu kemari!! " triak Minki

Bawahan Minki membawa seorang pria yang dia tarik paksa dan setelah sampai bawahan Minki mendorong pria itu dengan kasar.

BRUKK

"Jungkook! " triak Jin dan kelima adiknya saat melihat adik bungsu mereka terjatuh didepan mereka setelah didorong bawahan Minki.

EUPHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang