chap 1

5.2K 243 33
                                    


"Lihatlah ini,,,, "

"Waaaah,,,, sangat cantik."

"Sepertimu."

Wajah gadis kecil itu langsung memerah seketika saat mendengar pujian dari teman dihadapannya.

"Be--benarkah! "

"Iya. " ucapnya lalu kemudian ia pun memasangkan mahkota bunga yang tadi dirangkainya keatas kepala gadis kecil itu.
"Dan ini--,, "

"Apa ini?!"

"Ini cincin, Sakura. "

"Tapi ini kan ranting! "

"Saat kita besar nanti, aku akan membelikan cincin sungguhan untukmu. "

"Kenapa? "

"Agar kita selalu bersama-sama sampai kapanpun." ucapnya tersenyum seraya memasangkan cincin yang baru saja dibuatnya, ke jari manis gadis kecil yang bernama Sakura itu.

"Jadi nanti kita akan menikah seperti yang sering aku lihat di drama-drama yang suka ditonton oleh Kaasan? "

"Tentu saja. "

"Apa kau mengingatnya juga Sakura,,,? " Sasori membelai lembut bingkai foto yang terdapat foto gadis kecil berambut pink didalamnya. Teman masa kecilnya yang sangat ia cintai.

"Bahkan tiada satu hari pun yang aku lewatkan tanpa mengingatmu. "

"Tidakkah kau tahu, bahwa selama ini aku selalu mencarimu! Dimana sebenarnya dirimu saat ini, Sakura? Aku berharap suatu hari nanti kita bisa bertemu kembali, karena aku benar-benar sangat merindukanmu." Sasori mengecup lembut foto Sakura kecil sebelum kemudian ia menyimpannya kembali kedalam laci meja kerjanya.

--*--*--

"Kau sudah pulang Sasori_kun? Aku sudah menyiapkan makan malam untukmu. Mau langsung makan atau---"

"Aku akan mandi. " ucap Sasori singkat, yang kemudian diapun berlalu dari hadapan istrinya.

"Ba--baiklah,, " Hanare menatap sendu kearah punggung suaminya yang semakin menjauh dari pandangannya itu.

Dia tidak pernah menyalahkan sikap Sasori yang selalu saja acuh padanya.
Ini semua salahnya yang terlalu mencintai suaminya itu.
Jadi Hanare selalu rela saat sasori bahkan tidak pernah memandang kearahnya sedikitpun.
Asalkan mereka selalu bersama sampai kapanpun, maka hal itu benar-benar tidak akan menjadi masalah untuknya.

Meskipun Hanare mengetahui bahwa ada seseorang yang selalu dicintai oleh suaminya, bahkan sampai saat ini.
Tapi Hanare selalu meyakinkan dirinya sendiri kalau suatu hari nanti, suaminya itu pasti akan bisa melupakan teman masa kecilnya, dan beralih menatap kearahnya hingga mereka hidup bahagia bersama nantinya.

-----

"Maafkan aku sakura,,, maafkan aku!! " sasori mengguyur tubuhnya dibawah shower kamar mandi miliknya.

Saat melihat hanare, dia selalu teringat kesalahannya atas semua yang sudah terjadi. Sasori merasa sudah menghianati cintanya kepada sakura atas kesadarannya sendiri.

******

Dilain tempat..

"Sasoriii,,,,, "

"Sakura,,, jangan pergiii,,, jangan tinggalkan aku,,, " sasori kecil berlari mengejar sakura yang sudah memasuki gerbong kereta bersama orangtuanya.

Hingga kereta itu mulai berjalan dengan perlahan dia tetap mengejarnya dengan menambah kecepatan larinya.

"Sasori, aku pasti akan sangat merindukanmu! Berjanjilah untuk selalu menungguku. Kita akan bertemu lagi suatu saat nanti." teriak Sakura sambil menyembulkan sedikit kepalanya di jendela kereta.

"Tidak Sakuraaa,, jangan tinggalkan aku,,,, kita sudah berjanji untuk tetap bersama. Sakuraaaa,,, jangan pergi,,,"

"Sakuraaa,,, sayang,, "

"Hosh,, hosh,, hosh,,, " Sakura bangun dari tidurnya dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Sayang,,, Kau mimpi buruk lagi? "

Sakura mengangguk menanggapi pertanyaan suaminya.

"Minumlah,, "

"Tidak. Aku harus kekamar mandi. "

"Baiklah. Perlu kuantar? "

Sakura menggeleng pelan sebelum kemudian dia berjalan menuju kamar mandi.

----

"Maafkan aku Sasori,, maafkan aku,, " Sakura memukul-mukul pelan dadanya yang terasa sesak seraya menangis tanpa suara.

Sudah hampir lima belas tahun berlalu dia terpisah dengan teman masa kecilnya, tapi kenapa mimpi itu selalu saja menghantuinya hampir setiap malam. Ini bukan salahnya yang pergi meninggalkan Sasori. Tapi karena orangtuanya yang mengajaknya pindah dari sana saat itu.

"Ini bukan salahku. Ini bukan salahku! "

--**--

-
-
-

"Saso,, bagaimana kalau suatu hari nanti kita berpisah? "

"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. "

"Tapi kaasan berkata padaku, kalau kami akan pindah. "

"Aku akan bicara kepada Mebuki_Baachan agar kalian tetap tinggal. "

"Kau yakin Kaasanku akan setuju? "

"Hmm,, " Sasori mengangguk menanggapi ucapan Sakura.

"Kalau begitu aku pergi dulu. " Sakura beranjak dari duduknya kemudian mulai berlari meninggalkan Sasori.

"Tunggu Sakura,,,, "

"......"

"Sakuraaaaa,,,, "

"Sakuraaaaaaa ,,, hosh,,, hoshh,, hoshh,,, " Sasori terbangun dari tidurnya dengan keringat yang membanjiri dahinya.

"Aku benar-benar merindukanmu sakura,, bisakah suatu saat nanti, kita dipertemukan kembali dalam satu rasa yang sama? "

.......

Cinta Sejati(Tanpamu) - (End) PdfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang