Mereka hari ini bergelut dengan kesedihan yang mendalam, kepergian orang yang mereka sebut teman, kelinci, si tampan, si imut, dan keluarga meninggalkan banyak sekali memori
Tangis yang tak terbendung membanjiri mereka semua dengan segala penyesalan yang pernah mereka lakukan.
Kata maaf tak akan membuat dia kembali, potret manis itu akan selalu terpatri di hati mereka, waktu mereka berjalan tapi dia tidak akan pudar
.
.
.
"Hyung keluarlah kau sudah berada di sana lebih dari 2 jam..." panggil Taehyung, dia bahkan masih memakai jas hitam legam setelah pemakaman adik tercintanya
Tak ada sahutan pasti dari dalam, hanya ada kesunyian
"Hyung... hisk... keluarlah..." Taehyung kembali terisak dengan segala kesedihanya
Tak lama air mata membanjiri pipinya dan tangisnya kembali pecah, dia merosot dan memeluk lututnya sambil menangis seperti anak kecil
"Jungkook-ah Wae!!" pekiknya dari atas membuat telinga yang mendengar isak tangis pemuda dengan senyum kotak itu hanya bisa terdiam dan berpura - pura tidak mendengarnya
....
Sementara itu di sisi lain sang anak tertua sedang menemani ibu yang pingsan dan belum kunjung bangun
Dan yang lain berada di ruang tamu dengan raut yang saling menahan tangis
Mingyu dan An masih berada di pemakaman, mereka masih ada di sana walau hari mendung dan segera hujan tak ada niatan bangi keduanya untuk bergeming dari sisi sahabat
"Jung... kau belum menepati janjimu... kau jangan berbohong padaku!" Mingyu kembali dalam tangisnya tapi tidak bagi An dia tidak menangis sedikitpun walau hatinya seperti terkoyak dia masih berusaha menahan tangisnya
"Kajja..." ajak An
"Shiro!" Mingyu terduduk di tanah yang mulai basah karena gerimis
Grep!
An memeluk Mingyu An menepuk pelan punggung Mingyu dia bisa merasakan dan mendengar tangisan Mingyu yang semakin keras
"Jungkook-ah!"
Bukan hanya mereka yang ada disana namun Eunwoo, Bambam, Yugyeom juga ada disana
"Wae.. dia harus pergi wae!!"
"Aku tau kau sedih... aku juga Ming..."
"Wae...!!! wae kenapa dia harus pergi An aku ingin sahabatku kembali..." Suara Mingyu semakin parau
"Ming, Jungkook tidak akan suka jika kau menangis seperti ini" An melepaskan pelukanya dan menepuk kedua bahu Mingyu "Jangan menangis... arraseo, kau ingin Jungkook bahagia bukan? Jangan menangis..."
Mingyu mengangguk temanya ini memang benar, dia harus kuat
"Kajja..."
Mereka semua mulai pergi menjauh dari sana, namun sebelum itu mereka bisa mendengar suara yang mengatakan
"Gumawo..."
Mereka kembali menahan tangis sembari berjalan menuju kendaraan mereka
Mingyu bahkan masih menundukan wajahnya, menahan sesak yang ia rasa jika mengingat sahabatnya pergi setelah memberikan salam perpisahan
.
.
.
Yoongi masih setia berada di kamar itu dia tidak bosan menelisik setiap sudut ruangan yang menajadi kamar adiknya
Yoongi melihat buku diary yang tergeletak di meja, dia hendak membacanya namun saat di buka semuanya kosong hanya ada halaman belakang bertuliskan
SAMPAI JUMPA SEMUANYA
"Yoongi menyunggingkan senyum... sampai jumpa Jung... semoga kau bahagia..."
"Di lain waktu Jung... lain waktu... kuharap kita bisa bertemu..."
Cklek
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Yoongi yang melihat Taehyung seperti anak kecil yang sangat sedih
"Hisk.... hisk..." Yoongi duduk di samping Taehyung, dia mengelus surai Taehyung dengan lembut
" uri dongsaeng..." bohong jika Yoongi berusaha menenangkan Taehyung, dia bahkan sedang kacau saat ini
Hujan mulai menderas, mereka bisa mendengar suara percikan air yang mulai membasahi sebagian lingkungan
Gemuruh dan kilat seakan mewakilkan perasaan mereka yang begitu kehilangan
Semuanya seperti bunga yang mekar dan kemudian layu, mereka pernah menjadi cantik dan hilang di kemudian hari
Semuanya tak semudah membalikan telapak tanganmu, jadi jagalah dirimu sendiri, Gumawo... untuk kalian yang jadi cahayaku
Aku akan berlayar dan terbang seperti kupu - kupu yang bebas sampai jumpa...
Dengan mimpi yang baru dan waktu yang lebih baik...
-Kim Jungkook-
.
.
.
TAMAT....
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise ✔
FanfictionKim Jungkook adalah aku, lalu untuk apa aku masih berdiri di sini sebagai Kim jika pada dasarnya aku hanya bayangan bagi mereka, untuk apa tali kasih yang tidak putus ini ada? dan Aku Jungkook belum mau gugur di tengah perang walau panah sudah menja...