SMA Bunga Bangsa tempat dimana Alexa, Reno dan Davino menimba ilmu. Alexa yang baru menginjak kelas sepuluh dibanding kedua teman cowoknya yang sudah berada di kelas sebelas
"Alexaaaaaaa" tangan alexa ditarik paksa oleh teman sekelasnya yaitu Anya dan Dea
"Bunga yang gue titipin ke elo udah di kasih kan ke reno? Terus terus gimana reaksi dia" ucap anya
"Kalo coklat gue, udah elo kasih ke Davino belum?" tempas dea
"Lepasin gue duluu baru gue bisa jawab" Anya dan Dea pun melepaskan pegangannya yang sedari tadi tangannya terus mencengkram tubuh Alexa
"Coklatnya gue makan, terus bunganya gue kasih tukang kebun" jawab Alexa santai
"Coklat yang gue kasih kan buat Davino kenapa elo makan" kesal dea
"Davino enggak suka coklat karena giginya ada yang bolong nanti giginya suka sakit, dan buat bunga Reno tuh alergi sama bunga" jawabnya dengan meninggalkan kedua cewek itu
Alexa sudah duduk di bangkunya, suasana kelas tidak ramai seperti sebelumnya karena guru pkn sudah masuk ke dalam kelas
"Hapal kan materi sebelum nya selama 10 menit, hari ini kita ulangan" ucapnya tanpa ragu
Mendengar ucapan bu Berta barusan membuat seisi kelas bersorak tidak menerima ada ulangan dadakan terutama murid yang jarang mencatat materi
"Diamm, atau nilai kalian saya kasih merah semua" gertaknya
"Sebagai sesama warga negera kita harus berbuat adil secara menyeluruh tidak boleh ada yang tertindas"
"Siapa yang berani berbicara seperti itu?" Bu berta menggebrakan meja dan mencari sumber suara itu berasal
Semua langsung mengarahkan pandangannya kepada anak cowok di belakang, ya dia Jaya Sebastian murid yang agak barbar di kelas itu
"Saya bu" ia pun mengacungkan tangan ke atas "kan ibu bilang di kasih waktu 10 menit buat menghapal jadi saya sedang menghapal materi" jawab nya santai
Alasan Jaya kali ini cukup masuk akal karena mengingat bu berta mengajar pelajaran tentang kewargaanegaraan, semua nya menghembuskan nafas lega karena alasan jaya dapat di terima bu berta
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Davino merasa bosan karena gurunya berhalangan masuk. Ide jailnya pun mendadak muncul. Dia pun merogoh saku celananya mengambil sesuatu benda, Davino mengambil korek gas lalu iya mencari mangsa yang pas
Davino berhenti di bangku Beti yang usut punya usut memendam perasaan terhadap Davino
"Halo Beti, hari ini mata gue segeeeeer banget ngeliat elo, muka elo bersinar memancarkan aura yang positif" godanya dengan menatapnya secara dekat
"Elo bisa aja, gue kan jadi malu" ia pun menundukan kepalanya karena malu jika terlihat pipinya memerah
"Gue balik ke bangku dulu ya" Davino dengan sengaja mengedipkan mata sebelahnya, Beti hanya menganggukan kepala malu-malu
Itu hanya alasan Davino ia tidak langsung ke bangkunya, Davino pun dengan hati-hati melaksanakan aksi jailnya
Reno yang sedari tadi melihat setiap pergerakan Davino, memberikan isyarat bahwa jangan melalukan hal itu tapi Davino mengabaikannya ia tetep melangsungkan aksinya
Dengan perlahan Davino mematikkan korek api di tangannya, dan menempatkannya di celah-celah bangku yang sedang di duduki Beti
Hawa panas di area bokong Beti mulai terasa, ia menggerak gerakkan pinggulnya tapi hawa panas itu semakin terasa seperti terbakar. Beti langsung bangun dari duduknya, ia melihat Davino ada di balakangnya. Tawa dari anak cowok seketika menggema menertawakan Beti
Beti merasakan matanya memanas, tak terasa cairan bening pun jatuh jari matanya dan tak kuat hati kakinya bergerak keluar dari kelas tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Love
Teen FictionBismillahirrahmannirrahiim:)) ------- Berkisah tentang cerita cinta dan lika liku kehidupan di masa pubertas. Alexandria Bunga Atmaja yang bersahabat sejak ia masih kecil dengan dua cowok keren dan tampan Reno Aditya Prajasa dan Davino Mahendra. Ban...