7. Pertemuan Singkat

6 1 0
                                    

"Alexa ada surat buat elo" lagi lagi Ringgo mengunjungi kelas Alexa hanya untuk memberikan sepucuk surat

"Kalo elo gak ngomong itu dari siapa gue gak mau nerima suratnya?" Ucap Alexa sedikit mengancam

"Nanti juga elo tau" jawabnya santai sambil menyimpan surat itu di meja alexa dan langsung berjalan ke arah pintu

"Ih dasar cowok aneh, cowok sok misterius emangnya gue bakalan penasaran gituu, gak bakall" kesalnya meremas surat yang ada di depannya. Ucapan dan pikirannya tidak sinkron pikiran nya terus saja penasaran dengan isi surat tersebut. Dari pada mati penasaran Alexa merapihkan suratnya dan membuka amplopnya, di tariknya secarik kertas di dalamnya

"Untuk Alexa
Jika kamu penasaran denganku, aku tunggu di cafe kenangan sore ini jam 4"

Setelah membaca surat itu Alexa berpikir apakah itu sebuah jebakan dari musuhnya? Tapi seingatnya Alexa tidak pernah berbuat masalah  dengan siapa pun jadi tidak mungkin jika ia punya musuh. Lamunannya seketika terganggu oleh teriakan dari pintu yang di yakini itu suara Dea dan Anya. Dengan segera Alexa memasukan surat itu kedalam amplopnya

"Ya ampun babang Davino ganteng banget, ingin deh rasanya aku plastikin terus bawa pulangg" ucap Dea girang dengan sikap yang so imut

"Gantengan juga Reno" sela Anya

Davino dan Reno semakin mendekat ke arah kedua cewek itu, Anya dan Dea mulai membenahkan dirinya dengan menyisir tambutnya dengan tangan, membenarkan lipstiknya.

"Hay Davino" sapa dea dengan senyum yang di manis-maniskan, dengan muka datarnya Davino tidak membalas sapaannya melirik Dea pun tidak, ia hanya terfokus pada tujuannya yaitu melakukan kunjungan rutin kepada Alexa.

Reno yang merasa tidak enak kepada dua gadis itu, membalasnya dengan senyuman yang membuat Anya klepek-klepek

"Nih, gue tadi ketemu Lala di kantin, katanya elo gak mau diajak makan" ucap Davino dengan meletakan batagor dan satu botol aqua di meja Alexa

"Iya kamu harus makan, jangan biarin perut kamu kosong nanti magh kamu kambuh" lanjut Reno

"Tapi gue enggak laper" jawab Alexa

"Makan atau aku suapin paksa" sahut Reno

"Alexa, itu surat? Surat dari siapa?" potong Davino yang sedari tadi matanya terfokus kepada amplop berwarna pink

"It- itu surat sakit dari Yoga, kenapa surat nya harus berwarna pink segala coba, dasar si Yoga" jawab Alexa dengan gugup

"Aneh" ucap Davino curiga

"Iya aneh kaya kelakuan elo" sahut Reno dengan terkekeh, Reno tidak merasa curiga seperti Davino

"Gue makan ya ini batagor" ucapnya menghindari pertanyaan Davino tentang surat tadi

"Yaudah kalo gitu, kita kelas dulu. Kamu abisin batagornya biar gak loyo belajarnya" sahut Reno memegang kepala Alexa gemas

Setelah kepergian Reno dan Davino dari kelas itu, Anya dan Dea langsung menghampiri Alexa

"Kenapa si Reno sikapnya manis banget ke elo, pake manggilnya aku-kamu lagi" ucap Anya dengan sedikit cemberut iri dengan posisi Alexa

"Mana gue tau, dari dulu juga dia gitu kalo manggil gue. Katanya si biar enak di denger aja" jawabnya lalu kembali menyendok batagor

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Bel kepulangan sudah berbunyi, Alexa merapikan buku-buku yang telah di pakainya kedalam tas ia bersiap untuk pulang. Alexa terduduk kembali pikirannya mengingat surat yang tadi di terimanya, entah apa yang akan di lakukannya. Setelah dipikirkannya matang-matang ia memutuskan untuk menemuinya

Langkahnya terhenti di ambang pintu, ia sedikit terkejut dengan keberadaan Reno dan Davino yang sedari tadi menunggunya di depan pintu

"Loe ngapain aja di dalem? Yang lain udah pada bubar elo baru keluar, kita dari tadi nungguin sampe jamuran" ucap Davino kesal

"Tadi gu-gue abis piket dulu" jawab Alexa

"Udah jangan marahin Alexa, ayo kita pulang" ajak Reno dengan menggandeng tangan Alexa

"Gue mau ke toko buku dulu, ada buku yang harus gue beli" Alexa melepaskan tangan Reno

"Yaudah nanti kita mampir dulu ke toko buku" ucap Reno

"Gak usah, gue bisa pergi sendiri. Lagian juga gue udah pesen taxi online. Kalo gitu gue duluan ya"

"Tunggu bentar" Davino melepaskan jaket yang di pakainya dan memakaikannya pada Alexa "biar tangan elo gak terlalu kepanasan"

Alexa melangkahkan kakinya, baru tiga langkah ia tiba-tiba berhenti dan membalikan tubuhnya
"Jangan ikutin gue, jangan mata-matain gue. Kalo kalian diem-diem ngikutin gue, gue gak mau ketemu kalian lagi, gue gak mau bales chat kalian lagi, gue gak mau ngming sama kalian lagi. Ngerti?" ancamnya

Butuh waktu sekitar 1 jam untuk bisa ke cafe kenangan, mengungat jalanan jakarta yang selalu terkena macet

"Gimana caranya gue bisa ketemu sama pemilik surat? Gue kan gak tau ciri-cirinya kaya apa" ocehnya dalam hati, Alexa memilih tempat duduk di pojok dekat dengan jendela. Sambil menghilangkan rasa bosan karena harus menunggu Alexa mengeluarkan handphonenya

"Alexandria" mendengar namanya disebut Alexa mendongakkan kepalanya

"Malvin,,,,Jadi elo yang belakangan ini ngasih gue surat?" tuduh Alexa kepada cowok yang ada di hadapannya, ia juga tidak bisa menyembunyikan rasa kagetnya

"Hay,,, gue seneng bisa liat elo secara dekat" ucap cowok itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang