6. Permintaan maaf Davino

14 3 0
                                    

Dua hari waktu yang sangat sebentar bagi Davino melaksanakan skorsing nya, hari ini dengan sedikit terpaksa ia kembali menjalani kegiatan belajarnya di sekolah. Dengan sengaja Davino masuk ke kelasnya lebih awal karena ia merencanakan sesuatu untuk Beti di bantu oleh Reno

"Loe yakin mau ngelakuin ini" ucap Reno

"Udah elo diem aja, cukup bantuin apa yang gue suruh aja" Reno hanya mengangguk kemudian melanjutkan sesuai yang di perintahkan Davino

Keadaan kelas semakin ramai karena satu demi satu murid kelas 11 IPA 1 mulai berdatangan. Mereka awalnya merasa heran dengan apa yang di lakukan Davino dan Reno. Jika ada yang bertanya kepadanya Davino hanya menjawab sedang melaksanakan tugas negara

"Dimas, elo jagain di depan pintu kalo elo liat beti mau masuk, elo tahan dulu. Nanti kalo gue ngasih isyarat tepukan tangan dua kali baru beti boleh masuk" perintahnya kepada Dimas teman sekelasnya, Dimas memberi hormat kepada Davino tanda mengiyakan

Setelah semuanya selesai Davino memberikan isyarat, bahwa beti dibolehkan masuk. Beti melihat Davino berdiri di depan papan tulis sambil membawa rok abu-abu ditangannya seperti orang yang membawa bendera saat apel pagi

"Beti gue minta maaf, ini rok elo gue ganti gara-gara gue rok punya elo kan jadi bolong" ujar Davino memelas

Beti tidak langsung menjawabnya ia melihat keadaan sekitarnya, papan tulis yang bertuliskan Maafin Davino ya Beti, anak-anak yang menatap cemas kearahnya berharap Beti memaafkan Davino.

Beti berjalan mendekati Davino, bukannya mengambil rok Beti malah mengabaikan Davino dan hanya melewatinya ia langsung menuju mejanya. Beti sedikit terkejut melihat ada kelopak bunga mawar bertuliskan Maaf  di atas mejanya

"Allah aja maha pemaaf, masa kamu yang hanya hambanya gak bisa maafin si" ucap Dimas

"Maafin Davino ya Beti" seisi kelas serempak mengatakan hal itu, mereka mau melakukan itu karena di iming-imingi akan di tlaktir oleh Davino. Beti tidak mengeluarkan satu patah kata pun ke pada Davino ia hanya menganggukan kepalanya

Davino menghembuskan nafas lega tugasnya telah selesai, ya itu bukan kemauan Davino tapi ia di suruh oleh bu Dini meminta maaf dengan cara yang berbeda. Davino pun menyerahkan rok abu-abu yang sedari tadi di pegangnya kepada Beti

Guru pelajaran Agama berjalan memasuki ruang kelas 11 IPA 1, Dimas yang masih berada di pintu segera berlari ke bangkunya
"Pak Gani, datangggg weeeyyy" teriaknya memberi tahu agar semuanya ketempatnya masing-masing

"Assalamualaikum" ucap Pak gani

"Walaikumsalamm" jawab seisi kelas secara serempak

"Angga, tolong ambilkan Al-Quran di meja bapa ajak wakilmu untuk membantu membawakan" perintahnya kepada ketua kelas

"Baik pak" Angga pun mengajak Danu untuk membantunya

Hanya butuh waktu sebentar untuk Angga mengambil Al-Qur'an karena jarak kelas itu dengan Ruang guru tidak terlalu jauh

"Langsung bagikan saja, satu meja satu. Nanti yang bapa panggil namanya tolong bacakan surah Ar-Rahman" jelasnya kepada anak didiknya yang di balas anggukan siswa yang duduk paling depan. Mendengar itu Davino mengeluarkan handphone nya, dan jarinya bergerak membuka salah satu aplikasi dan menyuruh Reno memplayna sewaktu-waktu nama Davino di sebut

"Davino, coba kamu bacakan" tunjuk pak Gani, untung saja Davino telah menyiapkannya dengan percaya diri Davino menarik nafas dan melirik ke arah Reno. Suara lantunan ayat Ar-Rahman yang merdu telah terputar di hp Davino, mulutnya bergerak komat kamit seperti penyanyi yang sedang melakukan lipsing, Reno hanya bisa menatap temannya dengan menahan tawa bisa-bisanya pengucapan nya sama persis dengan suara di hp.

3 ayat sudah di bacanya, tapi tiba-tiba sesuatu yang tidak terpikir olehnya terjadi lantunan ayat Al-Quran terhenti di gantikan dengan suara cewek yang nyaring "Ayo, upgrade akun Spotifymu dan bergabunglah dengan Spotify premium" dengan cepat Reno menekan tombol pause untuk menghentikan suara tadi, teman kelasnya yang semula terfokus pada Al-Qur'an kini menatap ke arah belakang dimana Davino berada, mereka tidak habis pikir kenapa Davino bisa berbuat terseperti itu

Davino menggaruk kepalanya bingung memikirkan alasan apa yang akan di berikannya kepada pak Gani, ia menatap Reno meminta bantuan tapi Reno menggelengkan kepalanya tidak mau terbawa masalah Davini terlalu dalam

"Davinoooooooo, maju kamu. Bacakan Al-Qur'an mu di depan" kesal pak Gani dengan nada biacara yang tinggi dengan sedikit penekanan di akhir kata

Tidak ada yang bisa Davino perbuat, karena kelakuannya diketahui secara terang-terangan. Ia pun keluar dari bangkunya dan membawa Al-Qur'an ke depan. Pak Gani memerintahkannya untuk membacakan ulang surah Ar-Rahman di depan teman-temannya. Dengan tanpa izin Davino menyeret meja di depan untuk meletakkan Al-Qurannya

Reno sedari tadi gelisah dan mulutnya komat kamit seperti membaca mantra  untuk kelancaran Davino. Ia tidak yakin temannya bisa membacanya dengan lancar karena ia selalu beralasan jika di suruh membaca ayat-ayat Al-Qur'an, semisal ada panggilan alam yang mendesak sehingga ia harus ke toilet, pusing yang tiba-tiba dan masih banyak alasan lainnya

Seketika mata Reno membulat dan mulutnya terbuka lebar tidak percaya dengan yang di dengarnya barusan, suara merdu yang keluar dari mulut Davino suara yang dengan sopan masuk ketelinga, suara yang membuat cewek-cewek jatuh hati padanya


















Terimakasih telah mampir untuk membaca, masih belajar dan banyak kekuranganya:)) jangan sungkan untuk kasih saran di komentar dan votenya ya:))

Story Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang