Out of all things that I could ask for...
At this moment, I just hope that I have made a right decision
.
.
.
.
.
.
---------------------------------------------------------------------------
Wooseok menundukkan kepalanya dalam-dalam, berusaha menyembunyikan maniknya yang bergerak gusar. Jemarinya bertautan, saling meremat satu sama lain. Kalimat-kalimat yang diucapkan sang raja sekaligus ayahnya sejak tadi membuat pikirannya berkabut, dan ia sangat ingin menyuarakan keresahannya. Namun sudah beberapa menit berlalu, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya.
"Kau adalah putra sulungku, umurmu juga sudah mencapai angka 30 tahun ini. Bukannya ayah ingin menekanmu dan membuatmu kalut, tapi keputusan ini harus segera kau ambil. Pergantian tahta akan dilakukan lima tahun lagi, dan kau sudah tahu sejak lama siapa yang akan mengemban tanggung jawab ayah dan ibu setelah ini."
Wooseok mengangguk pelan, namun tak berani menatap ayahnya sedikitpun, —tak selayaknya sikap sopan santun yang diajarkan padanya ketika berbicara dengan seseorang. Sang ayah yang sedari tadi duduk di singgasana pun ikut menunjukkan wajah gusar, bingung bagaimana harus membujuk sang pangeran. Sudah hampir berminggu-minggu lamanya Wooseok tak kunjung menyuarakan keputusannya.
"Sejujurnya aku pun tidak ingin sembarangan memilihkan calon alpha untukmu. Tapi situasi yang semakin mendesak memaksa kita semua untuk memilih jalan ini. Kau benar-benar harus menikah dengan salah satu pangeran yang diajukan dewan kerajaan tempo lalu itu, mengingat di istana kita sudah tidak ada lagi kandidat alpha yang memadai. Semua putra petinggi kerajaan di istana ini yang aku harapkan, yang kau kenal dengan baik, sekaligus yang bisa kupercaya seperti Wei, Seungwoo, dan Yohan sudah memiliki ikatan dengan omega lain. Aku tidak mungkin bersikap kejam dengan memaksa mereka untuk menikahi putraku yang bukan pilihannya."
Wooseok hanya bisa menghela napas panjang di setiap jeda kalimat yang diucapkan oleh raja.
Memang bukan kali pertama ia mendengar perintah untuk memilih seorang alpha dan segera menikah dengan lelaki beruntung itu. Sebagai pewaris tahta salah satu kerajaan besar di Korea Selatan dan berstatus sebagai omega, tanggung jawab yang diemban Wooseok cukup besar dan berat. Ia harus menikah dengan alpha yang bersedia tinggal di istananya, yang kandidatnya saat ini berasal dari kerajaan seberang yang bahkan tidak pernah ia kenal sebelumnya.
Bukannya Wooseok ingin lari dari tanggung jawabnya. Tapi ia benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana jika ia tiba-tiba menikah, mengurus kerajaan, dan tinggal bersama lelaki yang tidak ia tahu sifatnya seperti apa. Ia benar-benar takut bahkan hanya dengan memikirkannya.
"Lihatlah baik-baik lembar identitas para pangeran itu sekali lagi," sang ayah menepuk pahanya pelan, lalu bangkit dari tempat duduknya. "Aku tahu bahwa tidak mudah bagimu untuk mengambil keputusan, tapi kita tidak bisa membuat seisi istana dan para rakyat menunggu lebih lama lagi. Calon-calon itu sudah dipilihkan dengan sangat hati-hati oleh dewan kerajaan, jadi kau harus berusaha untuk mempercayai mereka. Sekarang, tenangkanlah pikiranmu terlebih dahulu. Setelah itu baru datangi ayah lagi dengan membawa salah satu nama alpha yang kau rasa paling nyaman untuk setidaknya diajak berkencan."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Between Two Hearts [Yocat slight Seungzz & Weichan]
FanfictionYocat Royal AU - A/B/O Sebagai putra sulung raja, Wooseok didesak untuk segera menikah dengan salah satu dari sekian alpha pilihan ayahnya. Dan di tengah kebingungannya itu, Yohan -salah satu alpha, sekaligus seseorang yang 'sangat dekat' dengan adi...