.
Warning: contains some of kisseu scenes. I am sorry if there are still some typos.
.
.
.
.
.
.
***
Di usianya yang sudah menginjak kepala tiga ini, Wooseok memang belum pernah menjalin hubungan dengan seorang alpha manapun. Selain karena ia tinggal di istana yang isinya hanya si itu-itu saja, ia memang belum pernah tertarik untuk sekadar membuka hatinya. Tak ada alasan yang kuat untuk melakukannya, begitu katanya.
Ah, entahlah.
Wooseok hanya belum ingin masuk ke dalam dunia itu. Dunia yang kata Wooshin sangat indah, dan bisa membuat hatinya terasa penuh dan berbunga-bunga. Ia belum mau bergumul dengan perasaan-perasaan yang mungkin muncul ketika menghabiskan waktu bersama seseorang yang bisa membuat bibirnya melantunkan kata cinta.
Karena tanpa menjalin hubungan dengan seseorang pun, Wooseok merasa baik-baik saja. Hatinya selalu penuh dan bahagia. Sebanyak apapun beban yang diletakkan pada pundaknya, ia selalu bisa menyelesaikan semuanya seorang diri. Tak ada yang perlu dipermasalahkan dengan status lajangnya itu, toh ia menikmati kesendiriannya dengan baik.
Setidaknya, begitu isi pikirannya sebelum ia menyadari bahwa jabatan sebagai pewaris tahta mau tak mau menggiringnya menuju pintu pernikahan. Dan tentu saja sebelum memasukinya, ia harus memilih seseorang untuk mendampinginya. Harus, mutlak.
Atau setidaknya (yang sudah sedikit diperbaharui), itu yang ia alami sebelum Yohan secara tiba-tiba dan tanpa aba-aba masuk ke dalam hidupnya. Mengubah semuanya dalam sekejap mata, dari yang tidak pernah ia lakukan, menjadi selalu ia lakukan.
Kini, hampir setiap hari Wooseok menghabiskan waktunya bersama Yohan: seseorang yang paling tidak pernah terlintas dalam pikirannya akan menjadi matenya. Sedikitpun.
Entah sudah berapa kali mereka berkencan, tak terhitung. Masa pendekatannya pun mungkin kini sudah memasuki hitungan satu bulan. Sudah cukup lama. Pertemuan mereka lama kelamaan semakin intens. Ya jelas saja, setiap hari pasti ada sebagian waktu yang dihabiskan bersama.
Di waktu senggang mereka, Yohan pasti akan menyambut Wooseok dengan senyumannya. Lalu mereka akan melakukan beberapa kegiatan bersama. Entah berjalan-jalan, berkuda, membaca buku di perpustakaan istana, atau hanya duduk dan berbincang-bincang. Lalu setelah dirasa cukup, pertemuan mereka akan selalu diakhiri dengan kalimat yang sama.
"Terima kasih banyak untuk hari ini. Maaf kalau aku terburu-buru, ada beberapa tugas dari petinggi kerajaan yang kebetulan harus kuselesaikan setelah ini. Kau beristirahatlah, besok aku akan menemuimu lagi."
Hanya sebatas itu.
Karena tak ada lagi kata yang terucap atau tindakan yang tampak, setelah Wooseok membalas kalimat Yohan dengan anggukan kepala dan lambaian tangannya. Wooseok akan melenggang pergi ke tempat tujuannya, —biasanya kamar. Berbeda dengan Yohan yang akan pergi entah kemana dengan membawa tugas kerajaannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Between Two Hearts [Yocat slight Seungzz & Weichan]
FanfictionYocat Royal AU - A/B/O Sebagai putra sulung raja, Wooseok didesak untuk segera menikah dengan salah satu dari sekian alpha pilihan ayahnya. Dan di tengah kebingungannya itu, Yohan -salah satu alpha, sekaligus seseorang yang 'sangat dekat' dengan adi...