Chapter 15 🥑

171 22 0
                                    

hiii semua, mau update nih tapi jangan marah ya kalau tidak sesuai ekspetasi hehe
- stravberryxxn

Happy reading

Tidak disangka bahwa waktu berjalan sangat cepat bagi Seungmin. Yang kemarin saat ia baru mempersiapkan materi untuk ulangan akhir, sekarang malah mereka sudah sampai pada hari terakhir pada ulangan akhir ditahun terakhir mereka.

Selama masa itu, Hyunjin tetap saja berusaha untuk mencari celah waktu untuk berbicara dengannya. Tapi, tidak seniat dan seaktif dahulu. Namanya juga Hyunjin. Apa lagi yang mau Seungmin harapkan dari pria itu? Rasa sakit? Cih.

Sekarang, Hyunjin hanya ketika sedang ingin dan rajin menjelaskan saja baru ia menemui Seungmin. Ketika ia tidak ingin melakukannya, ya sudah tak ia lakukan. Padahal Seungmin hampir setiap hari berpapasan dengan Hyunjin setidaknya dua atau tiga kali sehari. Namun, tidak terjadi apa-apa.

Sepertinya, Hyunjin sudah tidak ingin lagi untuk menjelaskan juga membujuk Seungmin kembali. Ah, lagipula untuk apa ia mengharapkan Hyunjin kembali? Hanya membuang-buang waktunya saja.

Hidup Seungmin berjalan seperti biasa. Yang membedakan hanyalah keberadaan Hyunjin disetiap harinya. Mulai dari hari dimana ia memutuskan semuanya, dirinya harus mulai membiasakan diri tanpa Hyunjin.

Tentu saja melupakan sosok Hyunjin tidaklah mudah. Namun, ia harus. Kebetulan pas sekali dekat dengan hari ulangan akhir ditetapkan. Jadi, Seungmin memutuskan untuk belajar lebih esktra agar pikirannya teralihkan. Ya, ia pernah hampir drop karena itu.

Sejak saat itu, Seungmin mulai mengurangi intensitas belajarnya dan mulai melakukan hal baru. Refreshing. Selama mempersiapkan ujian, dia juga sesekali bermain bersama Felix, Jisung atau menghabiskan waktu membantu menjaga Jeongin.

Kalau dari hidup Hyunjin, sepertinya tidak ada yang berubah. Semuanya masih sama dan pada tempatnya. Wanita, para penggemar, dan lainnya. Seungmin? Entahlah.

Kurang lebih, hidup Seungmin menjadi lebih baik juga dikelilingi oleh orang-orang yang positif. Hal ini membuatnya lebih merasa tenang, aman, dan damai.

Seungmin, Felix, dan Jisung baru saja menyelesaikan sesi ulangan akhir mereka. Awalnya, Seungmin sudah menyelesaikan soalnya dahulu. Kedua anak kembar yang tidak kembar tersebut belum selesai. Jadi, Seungmin memutuskan untuk menunggu keduanya.

Seungmin tentu tidak sendiri. Ya, awalnya ia sendiri. Sekitar sepuluh menit kemudian, Changbin datang kedepan kelas mereka dan menunggu Felix bersama Seungmin.

Changbin tidak pernah tampak masalah ketika ia harus bersama dengan Seungmin dan Jisung. Seungmin kira awlanya itu semua hanya karena Felix. Bagaimanapun juga, mereka adalah sahabat dari Felix. Hal ini membuat Seungmin secara terang-terangan menanyakan langsung pada Changbin.

Ya, hal itu wajar bukan? Wajar saja apabila Seungmin menaruh rasa curiga pada pria kekurangan kalsium tersebut. Banyak pasangan diluar sana yang melakukannya karena ada kekasihnya disana. Makanya, ia juga melakukannya.

"Pusing banget kepala gua, mau copot. " Seru Felix.

"Kalau bisa copot, copot dah nih pala. " Sahut Jisung menyetujui ucapan Felix.

Felix yang tadinya sudah mau pingsan, jadi seger lagi karena mengingat hari ini adalah hari terakhir. Ia meregangkan tubuhnya dan mengembangkan senyumnya. "Tapi gak apa, hari terakhir ini. "

Jisung yang mendengar hal itu, juga ikut-ikutan tersenyum. "Benar juga kamu. Jadi, ayo kita refreshing. "

"Ayo! "















Flashback

"Bin. " Panggil Seungmin dikeheningan yang melanda keduanya.

Changbin yang duduk disebelahnya hanya menolehkan kepalanya. "Kenapa? "

Sebenarnya, Seungmin agak ragu menanyakan hal ini. Ia merasa tak enak pada Changbin. Namun, ia harus melakukannya agar tidak menimbulkan fitnah. "Maaf sebelumnya kalau ini buat lu tersinggung. Jujur, lu ikutan temenan sama kita gegara Felix? "

Bukannya tersinggung atau semacamnya, Changbin malah terkekeh menaggapi pertanyaan Seungmin. "Malah gua gak tersinggung sama sekali. Wajar sih kalau lu berpikiran seperti itu dan gua gak bisa hentiin itu. "

Tatapan Changbin menatap kearah depan dan menghembuskan napasnya. "Awalnya, ya. Jangan tersinggung. " Ucapnya ke Seungmin. "Tapi, semakin kesini gua rasain kok kalau kalian itu bener-bener seru dan punya ikatan yang erat terhadap satu sama lain. Kalian memang gak bisa seseru yang lain, tapi kalian punya hal yang buat hubungan persahabatan diantara kalian itu menjadi lebih seru. "

"Hal itu juga buat gua jadi pengen deket dan berteman sama kalian. Gak peduli apa yang kalian pikirkan tentang gua. Gua tau dengan jelas kalau kalian itu semua orang baik kok, terlepas dari hubungan gua sama Felix ya. "

"Karena hal ini, gua bukan hanya pengen ngejagain Felix. Tapi juga kalian semua. You guys deserve to be happy. "

Seungmin terharu sungguh. Ia tidak menyangka bahwa Changbin akan setulus ini akan persahabatan mereka. Dan yang lebih lagi adalah Seungmin tidak pernah melihat Changbin menjadi se-soft ini. Pantas saja Felix bisa menjadi sejatuh cinta ini pada Changbin. Dengan hal ini juga, Seungmin menjadi semakin percaya pada keputusannya untuk mempercayakan Felix pada Changbin.

Flashback end

TBC

see u di next chap semua 💕 - stravberryxxn

𝙙𝙖𝙨 𝙂𝙚𝙝𝙚𝙞𝙢𝙣𝙞𝙨 (ꜱᴇᴄʀᴇᴛ) - 𝗦𝗲𝘂𝗻𝗴𝗷𝗶𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang