hujan

6.4K 128 0
                                    

Selesai memperkenalkan diri masing-masing kalian masuk kehalaman rumah jimin yang dipenuhi.mobil-mobil mewah Dan..ada beberapa satpam tidak ada bodyguard hanya saja satpam yang menjaga halaman

*jimin pov*

'ntah mengapa melihat gadis ini jantung ku tak berhenti menari saekan akan ingin keluar saja'..batin jimin sambil memandang ica yang memandang kagum kawasan rumahhnya

"hm,.ohya ajjhusi apa ajjhusi tinggal sendiri"tanya nya saat aku sibung menatap nya

"nee,..aku tinggal sendiri waeyo?? "jawabku dia hanya menganggu aguk saja

"aah,,ani hanya saja aku kira ahjjusi tinggal bersama orang tua ahjjusi"jawabnya

"hm,, orang tua ku tinggal dilondon karna perusahaan nya bercabang disana jadilah aku yang menuruskan perusahaan ini"jawab ku karna aku tak ingin dia manganggap aku anak yatim piatu atau semacam nya

"ooh,, seperti itu lalu kenapa ahjjusi tidak ikut orang tua ahjjusi"dia mananyakan hal lagi

"aku sempat diajak untuk ikut dan membiarkan perusahaan ini ditangani oleh skretaris nya tapi aku tak ingin,perusahaan orang tua ku dipegang orang lain,, selagi aku masih ada ya aku saja"jawabku dan lagi-lagi dia hanya mangangguk anguk

"ohh,, lalu apa ahjjusi pu-"

"apa kau tak ingin masuk"mengingat kita dari tadi hanya di teras rumah aku sedikit kesal karna dia banyak bertanya

"heheheheh,,mian ahjjusi"seketika hilang kekesalan ku entah ke mana saat melihat senyum nya

Skip rumah

"kamarmu di ujung sana di sebelah kamarmu ada kamarku"tunjuk jimin ke salah satu pintu kamar

"nee..gomawo ahjjusi"jawab ica sungguh dia banyak berutang budi kepada ahjjusi ini

"hm,, jika ada apa apa panggil saja maid disini atau aku"kata jimin sambil menaiki tangga sedangkan ica hanya mangguk angguk

Skip kamar

Saat ini sedang memasukan baju nya ke lemari mengingat ica tinggal disini dia harus bangun pagi untuk menyiapkan sarapan atau membantu yang lain yang ia bisa

"haaahh melelahkan sekali"ica menghempaskan tubuhnya ke kasur

JDEERRR

"Aaaaknhhhh" Baru saja ica hampir menutup matanya kembali terbuka saat mendengar petir super jujur saja dia sangat takut petir

"Apa hujan" Ica pun berdiri dan melihat ke arah jendela benar saja diluar hujan lebat

"Aigoo lebat sekali"

TEK

Gelap

Sunyi




"Hah mati lampu kenapa bisa aigo ini menyeramkan sekali aku tak bisa melihat apapun aissh" Gumam ica

JDEERRR

Lagi lagi petir bunyi sungguh ica sangat takut apa lagi gelap lihat apapun saja tak bisa ditambah lagi hujan yang amat deras terkesan menakutkan

"Ah bagaimana ini menakutkan sekali apa aku harus ke bawah saja.. Iya aku harus kebawah saja" Gumam ica dan pergi meraba pintu dan membuka nya setelah berhasil ica terus meraba raba tapi karna sungguh gelap ica tak berani dan memutuskan pulang saja ke kamar nya saaat ia membuka pintu

JDEERRR

Tanpa pikir panjang ica langsung masuk ke kamar dan berlarian ke kasur dan langsung memabinting tuhuh ke atas kasur tapi tunggu kenapa rasanya berbeda seperti dia menimpa seseorang

*jimin pov*

Diluar hujan sangat lebat lampu pun mati yasudah aku tidur saja saat ingin menarik selimut seperti ada orang yang masuk ke kamar ku.. Ku pikir hanya angin saja karna sungguh gelap aku tak dapat melihat apapun dan seperti ada yang berlalri kepada ku dan

"Aaakkhhh" Ringis jimin saat ada yang menimpa bada nya

"Eoh ica" Kejut jimin karna yang menimpa nya adalah ica "kau kenapa" Sambung jimin

"Hah ahjjusi mian mianhae aku tak tau kalau ini kamar mu aku kira ini kamar ku mian mian ahjjusi" Jelas Ica aku liat dia berdiri dan hendak pergi sampil meraba raba

JDEERRR

*jimin pov end*

Lagi lagi petir berbunyi membuat Ica yang tadinya berdiri langsung berbalik dan kembali menimpa jimin tapi kali ini memeluk nya

"Eoh Ica kau kenapa lagi" Tanya jimin heran

"Mian.. Mian ahjjusi aku benar benar takut" Kata Ica sampil mengelamkan kepala nya ke dada bidang jimin Ica tidak bermaksud menarik perhatian tapi benar saja bahwa dia sungguh takut denga kondisi seperti ini

"Hmm.. Gwenchana gwenchana aku ada di sini" Titah jimin sampil mengelus punggung Ica memberi kehangatan

30 menit kemudian lampu hidup tapi hujan tak kunjung henti henti mengguyur kota soul

"Ica-ah apa kau sudah tidur" Tanya jimin mereka masih diposisi 30 menit yang lalu

"Hem anio ahjjusi apa sudah idup"

"Apanya" Jimin terkekeh mendengar pertanyaan Ica

"Lampu nya"

"Eoh sudah kenapa"

"Anii....... Hm ahjjusi apa hm apa aku hm boleh tidur bersama mu.... Ah tidak tidak maksutku hanya malam ini malam ini saja.. Karna jika aku kembali ke kamar dan ada petir dan"

"Ssttsss kau ini ternyata cerewet sekali tidur lah" Jimin gemas melihat Ica yang dari tadi terus menerus mengoceh

"Apa boleh" Tanya Ica

"Tentu"

"Gomawo"








Gantung dulu ya man teman
Ini ff pertama ku silahkan beri saran atau keritik pun tak PP
Tinggal kan jejak ya my

Dady💦🔞 PjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang