Ragaku memang hidup, tapi tidak dengan diriku
***
Hidup tanpa tujuan, berjalan tanpa arah, raga tak bernyawa, tatapan kosong di mata.
Banyak siksaan yang dia terima, banyak pukulan yang dia dapatkan, banyak cacian yang dia dengar.
Mengapa kebahagiaan tak pernah datang padanya? Mengapa kesedihan sangat senang menghampirinya? Mengapa dia selalu terpuruk?
Tersiksa secara fisik dan batin. Hatinya tidak baik-baik saja. Raganya tidak sehat. Pikirannya tidak baik.
Badan kurus, mata sembam, pipi tirus, rambut acak-acakan.
Terlihat mengerikan, namun tidak dia pedulikan.
Disiksa keluarga, dihancurkan oleh cinta, dikecewakan oleh sahabat.
Ingin rasanya dia berteriak, menangis sejadi-jadinya.
Kenapa dia memiliki takdir seperti ini? Kenapa tidak ada yang menyayanginya? Kenapa semua orang membencinya? Apa kesalahan yang telah dia perbuat?
Jika ada sesuatu yang bisa membuat mereka menyayanginya akan dia cari.
Seseorang tolong dia. Bantu dia raih kebahagiaannya.
Kesedihannya ini sangat menyiksa. Penyiksaan yang dia terima sangat menyakitkan. Kesakitan yang dia terima membuat dia putus asa.
Azaneta Rainsya Melisa gadis cantik ini memiliki kehidupan yang sangat menyakitkan. Kebahagiaan yang tak pernah dia dapatkan dari kecil dan penyiksaan yang selalu dia terima.
Setiap malam tangisan selalu mengantarkan tidurnya. Tidak ada cerita dongeng yang diceritakan oleh ayahnya. Tidak ada pelukan hangat yang di berikan saat dia sedih.
Ibunya meninggal saat melahirkan Melisa. Bukan kemauannya. Dia juga ingin mendapatkan kasih sayang seorang ibu. Ayahnya? Ayahnya sangat membencinya.
Ayahnya menganggap dia penyebab kematian ibunya.
"KAMU PENYEBAB ISTRI SAYA MENINGGAL!" itulah kata-kata yang sering ayahnya katakan.
Sampai akhirnya ayahnya mendapat seorang wanita pengganti ibunya. Ayahnya menikah lagi saat dirinya kelas 8 SMP.
Wanita yang sekarang menjadi bundanya itu memiliki seorang anak perempuan seusia dengannya.
Mereka bersekolah di sekolah yang sama. Tapi bedanya, saudari tirinya itu selalu di perlakukan sangat istimewa.
Maurin Salsa Adisya, saudari tiri Melisa ini selalu membuly Melisa di sekolah dan berpura-pura baik di rumah dan selalu berakting seakan dirinya di siksa oleh Melisa.
Sebelum datangnya saudari tiri dan mama tirinya itu Melisa sudah mendapat siksaan. Kini siksaan itu bertambah. Pukulan, cacian, dan hinaan itu semakin membuat hatinya sakit.
Sakit. Sakit sekali, tapi dia berusaha sabar. Saat masuk SMA kesedihan Melisa semakin bertambah.
"Bunda, Lisa mau ikut bunda"
***
Terima kasih sudah membaca cerita ini🦋
Jangan lupa vote, komen dan share✨
Maaf atas kesalahan dalam penulisan🧚♂
![](https://img.wattpad.com/cover/249363791-288-k266916.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Mati
Teen FictionApa kebahagiaan tak akan berpihak padaku? Apa sangat sulit untuk tersenyum? Ingin rasanya bercanda gurau bersama mereka Ingin rasanya dipeluk dan dimanja Ingin rasanya mendapat kasi sayang dari orang yang kita cinta Jika disuruh memilih Aku lebih b...