03 || Nada cinta🎶

46 20 5
                                    


"Detakmu bagai alunan syahdu yang selalu ku rindu,"

_______________________________
___________________________

VOTE DULU SEBELUM BACA!!

Berfikir sejenak,Apa benar itu dia? apa dia sudah kembali? Syila tidak sedang bermimpi bukan? Atau itu semua hanya ilusi semata?

Syila yakin asal suara itu tak jauh dari kelasnya.berjalan mendekat ke arah pintu kelas.rasa penasarannya semakin menjadi tatkala suara itu terdengar semakin dekat.

Langkah demi langkah ia tempuh dengan suka rela,senyum yang terpampang tak hentinya dia tampakkan ketika melihat punggung tegap lelaki yang sangat ia rindu.

Gadis itu kini berada tepat di belakang lelaki yang tengah fokus pada lembaran kertas yang berada di genggamannya.

"Daffa,"panggilnya sembari menepuk punggung lebar milik lelaki itu.

Berbalik tatkala merasa tepukan mendarat pada punggungnya,"Apa?"jawab lelaki itu heran dengan salah satu alisnya yang terangkat.

Senyum yang terbingkai indah seketika luntur saat mengetahui bahwa lelaki didepannya ini bukanlah seseorang yang ia harapkan.

"Enggak,gue pikir lo Daffa,ternyata gue salah orang,"jawabnya canggung dengan kekehan kecil yang keluar dari bibir ranumnya.

"Oh daffa,tadi dia emang disini buat ngasih lembaran dari guru ke gue,kayaknya dia ada di kantin sekarang,"

"Yaudah, maksih ya,"ujarnya dengan senyuman khasnya.kemudian berlalu menuju kantin untuk menemui seseorang yang selalu memenuhi fikiran nya.

Menyapu setiap sudut ruangan, berharap lelaki itu benar benar ada disini.

Senyum seketika terbit saat netranya menangkap sosok lelaki jangkung yang tengah duduk dengan seorang gadis yang tak ia kenal.

Hey,apa yang dilihatnya tadi? Daffa duduk dengan Seorang gadis?oh yang benar saja.

Berusaha untuk berfikir positif,mungkin Daffa lagi ada urusan penting dengan gadis itu fikirnya.tetapi, urusan apa yang mereka bahas hingga mampu membuat keduanya tertawa seperti itu,mereka tampak sangat akrab.

Syila tau karakter seorang Daffa putra gutami,
Lelaki itu akan berbicara dengan singkat dan ketus pada semua orang,kecuali dengan seseorang yang sangat dekat dengannya.

Lalu bagaimana dengan gadis itu,sebenarnya siapa dia?bagaimana gadis itu bisa menaklukan lelaki dingin seperti Daffa?bahkan bisa membuat dirinya tertawa lepas seperti sekarang.

Ada rasa cemburu yang menelusup ke relung hati Syila.
Menjalar dengan cepatnya hingga menciptakan api yang membara.

Lama syila terdiam untuk menimbang antara menghampiri atau meninggalkan,dan akhirnya Syila memutuskan untuk menghampirinya tatkala netranya bersitubruk dengan mata tajam lelaki itu.

"Hai,"sapa nya canggung,lalu duduk didepan Daffa dan cewek yang tak Syila kenal.

Cewek itu menyambut Syila dengan senyuman,berbeda dengan Daffa.lelaki itu hanya menatapnya dengan tatapan yang entah apa artinya.

"Lo... murid baru ya?"tanya Syila penasaran.

"Oh iya,gue baru pindah,"jawab gadis didepannya itu sembari tersenyum.

"Kenalin,nama gue Syila,"ujarnya sembari mengulurkan tangannya yang disambut ramah oleh lawan bicaranya.

"Nama gue Razia Anindya Beryl,Orang orang sering panggil gue Zia,"jawabnya lembut lalu melepaskan tautan tangan mereka.

THE SHILA'S DIARY [Dear you]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang