"Aku seperti menantikan senja di ujung petang, berdiam diri hanya memeluk bayang, petang mulai meremang, namun perihal senja yang kunantikan, ia tak juga datang"
-Syila putri A.
••vote••
Siang berganti malam,cahaya yang setia menghangatkan bumi sekarang telah tergantikan oleh sang rembulan untuk menyejukkan jiwa serta hati yang tengah dirundung sedih.
Syila sekarang tengah terdiam dihadapan meja rias nya,menatap pantulan dirinya dari kaca yang tengah ia tatap.
Menghembuskan napas untuk yang ke sekian kalinya.ia tak yakin jika kencannya malam ini akan terjadi.Syila sudah mengirim beberapa pesan pada Daffa,tapi tak satupun pesan dibalas olehnya,Syila juga sudah mencoba menelponnya juga,tapi sia sia.lelaki itu tak menjawab panggilannya.
Lama Syila terdiam.ia memutuskan untuk menunggu Daffa di teras.mungkin lelaki itu tengah bersiap siap Sekarang hingga tak dapat membalas pesannya.
Hampir satu jam Syila duduk di kursi yang ada didepan,menunggu seseorang yang tak kunjung datang.
"Apa gue nunggu di taman aja ya?"gumamnya.Syila memilih untuk menunggu lelaki itu di taman,sekaligus untuk mencari udara segar.ia bosan jika harus diam sendiri dirumahnya,tak ada hal menarik yang dapat ia lakukan sendiri.
Mengambil ponselnya yang tergeletak di meja kaca didepannya untuk memesan taksi online.
Beberapa menit kemudian suara deru mobil terdengar yang tak lain adalah suara dari taksi yang dipesan Syila tadi.
Melangkah menuju gerbang setelah mengunci pintu utama rumahnya.menghampiri taksi tadi lalu masuk ke dalam taksi tersebut.
Setelah memberi tahu kan tujuannya,mobil yang ia tumpangi segera melesat membelah jalanan kota yang padat akan kendaraan.
Saat sudah sampai di taman,Syila mengeluarkan ponselnya berniat untuk memberitahukan keberadaannya pada Daffa.
Daffa.|
Kita jadikan yang mau nonton?|
Gue nunggu lo di taman yang biasa kita kunjungi.|Mematikan ponselnya saat lagi lagi pesannya tak dibalas.lelaki itu sedari tadi tak aktif.entah ada apa dengannya.
***Ckrek...
Gadis itu tersenyum bangga dengan hasil jepretannya.di gambar tersebut menampilkan foto dirinya dengan seorang lelaki yang tak lain adalah Daffa.
Seorang lelaki yang dinanti kehadirannya oleh sang kekasih."Sekali lagi,"pinta Zia,gadis itu sangat bahagia malam ini,karena kehadiran sang sahabat.banyak yang ia lakukan malam ini dengan Daffa.mulai dari bermain PS,memasak,membuat kue,hingga selfie bersama.
Seperti sekarang ini,mereka berdua tengah sibuk mengabadikan moment dengan benda pipih milik Zia.sebenarnya Daffa tidak suka berfoto,tapi karena Zia yang meminta ia tak bisa menolak.
"Sekali lagi ya,"pintanya kembali.membuat Daffa memutar mata jengkel.
"Udah Zia,aku capek.udah ya,"ujarnya lembut.ia kesal sekali dengan sahabatnya itu,karena banyak tersenyum hingga pipinya itu terasa sakit.dan semua itu adalah ulah dari Zia yang terus memintanya tersenyum saat berfoto.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SHILA'S DIARY [Dear you]
Teen Fiction= HARAP FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! Sepi.... Suram.... Hampa..... Itulah dunia Syila. Kecewa.... Sesak..... Perih..... Itulah yang sering Syila rasa. Dihianati.... Ditinggal kan... Di sakiti..... Sudah terbiasa. Terbiasa sendiri, selalu kecewa, dan b...