01 || Sesak💔

63 20 4
                                    

_________________________________________________

"Kelemahan terbesarku di dunia ini adalah orang tuaku,itulah sebabnya tuhan mengujiku melalui mereka"

-Syila putri anastasya.

_______________________________________________

Happy reading:)

🌟🌟🌟

"Hallo pah"

"..."

"Gak tau kemana"

"..."

"Biasalah pah pasti keluyuran"

"..."

"Ok"

"..."

"Bye,"

Syila memejamkan matanya menahan sesak saat mendengar percakapan saudaranya dengan sang papah.

Syilla sudah biasa di perlakukan seperti ini oleh saudaranya,dia selalu melibatkan syilla pada suatu kesalahan yang diperbuatnya,dan memutar balikkan fakta seakan syilla lah yang salah.

Sudah dipastikan jika saudaranya itu mengadu yang tidak tidak tentang dirinya,saat papahnya pulang nanti pasti syila akan dimarahi habis habisan‚bahkan dengan segan dia menampar dan memukulinya.tapi syila berfikir mungkin di balik sikap kasarnya itu ada kecemasan yang beliau pendam.ya,mungkin.

Syila duduk dilantai sambil memeluk kedua lututnya,menyembunyikan wajahnya pada lututnya,menahan sesak yang ada.

"Kapan semuanya akan berakhir,aku capek,"ujarnya dengan lirih.

"Tuhan...."gumamnya lirih‚dengan isakan.

Ia sudah tidak tahan dengan kehidupannya,kenapa nasibnya sangat menyedihkan!untuk apa tuhan menghadirkan nya jika hanya untuk memberinya luka?
Untuk apa ibunya melahirkannya jika hanya untuk menyiksa raga dan jiwanya?dan untuk apa orang tuanya mempertahankannya jika dirinya tidak pernah di anggap oleh mereka?.

Ia benci,ia sangat benci pada dirinya sendiri!kenapa dirinya sama sekali tidak bisa membenci mereka?membenci seseorang yang telah merusak kebahagiaannya?.

Syila menegakkan duduknya dan mendongak saat mendengar suara dering handphone nya,menghapus air mata yang sedari tadi mengalir di pipi mulusnya lalu mengambil benda pipih tersebut,saat melihat siapa yang menelfon dengan cepat dia menggeser ikon hijau yang tertera di layar.

Panggilan sudah tersambung tapi tidak terdengar suara dari seberang sana,syila menjauhkan benda pipih tersebut untuk melihat panggilannya masih tersambung atau tidak.

Syila mengerutkan dahinya saat melihat bahwa panggilan tersebut masih tersambung,tapi kenapa tidak ada suara sama sekali yang terdengar?

"Hallo,"panggil Syila,terdengar gumaman dari seberang sana.

"Kenapa?dari tadi kok diem terus,"ujar syila dengan lembut,dan berusaha untuk melupakan perasaan sesak yang menyelimuti hatinya.

"Temui gue ditaman biasa"ujarnya dingin.

Mengerutkan kening heran,tak biasanya lelaki itu bersikap dingin kepadanya.

"Ok,tunggu sebentar‚gue mau siap siap dulu,"ucap syila dan segera memutuskan sambungan secara sepihak setelah mendengar jawaban dari seberang.

°°°

Syila berjalan menuju bangku taman yang tengah diduduki seorang lelaki,lelaki yang beberapa menit lalu menelfonnya dan memintanya untuk menemuinya.

THE SHILA'S DIARY [Dear you]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang