NYolong+Homo

498 28 7
                                    

"Hiiyaaa banyak semut anjir mwehehehe," pekik X yang sekarang berada di atas pohon jambu. Bergelantungan kayak monyet.

"Cepet woi tuyul, ambil yang banyak," teriak Zero dari bawah, membawa kresek besar sebagai wadah.

Mereka berdua sedang maling jambu di pohon yang ada di samping Rumah Jack.. Lumayan buat ganjel perut pagi-pagi.

"Hiyyaaa enak aja lo, gue gatel semua digigit semut centil." X menggaruk-garuk badannya di atas sana. Mau turun nanti nggak dapat jambu, mau terus badannya bentol-bentol.

"Yahahah anyink, cuma semut bukan janda. Buruan lempar Woi," teriak Zero menyengir. Membuka lebar kresek hitamnya.

"Hiyaaaa sabar Sat, solihin banget lo ngga lihat gue tersakiti diatas sini." X pun mengambil satu buah jambu.

"Hiyaaa woi buka kresek Sat." X melemparkan jambunya.

Sedangkan Zero bersiap membuka kreseknya.
Hap!

"Yah-yah jatuh Coy," histeris Zero melihat jambunya yang jatuh ke tanah, masalahnya jambunya retak dan kotor karna buahnya terlalu matang, jadi gampang pecah.

"Hiyaaaa anyink, lo kagak tangkep sih Sat," gerutu X diatas sana. "Sia-sia gue Hiyaaaa."

Zero pun berdecak. "Lo kagak bener lemparnya anjrot!"

"Lempar lagi Sat, hiyaaaa."

"Hiya hiye hiyuung,Apaan sih lu!!" sorak Zero kesal. Apaan sih dari tadi X hiya-hiya mulu.

X memetik jambu lagi, melemparkannya. "Awas kalo jatuh, gue sleding pantat lo hiyaaaa!"

"Iya-iya Sat," ujar Zero bersiap-siap membentang kreseknya.

"Waduh Cewek bohay amat!" pekik Zero menatap cewek yang baru saja lewat. "Montok slurrr," ujar Zero lagi melupakan kiriya yang akan melempar Jambu.

Blam.

Jambunya jatuh lagi.

"ANJIRRR BANG**T KESEL GUE HIYA HIYAA!" jerit X kesal.

"MAAF SAT, ABIS ADA ASUPAN PAGI HARI." Dengan tidak berdosa Zero menggaruk tengkuknya bloon.

"BODOAMAT GUE MAU TURUN HIYAAA," teriak X.

"Woi sat yang punya rumah keluar sat gawat!" Zero melihat pintu rumah terbuka, panik.

Ya beginilah kalau mau maling, ada aja gangguan. Eh dosa.

"Hiyaaa gue mau turun," panik X ingin turun, namun kakinya terpeleset hingga terjatuh.

"LAH-LAH WOY RO AWAS HIYAAA!"

Brak!

"Anjeng!" pekik Zero keras, X malah jatuh di atasnya sehingga posisi mereka berdua sekarang tindih-tindihan.

"ASTAGFIRULLAHALADZIM!" Seorang Ultra pemilik rumah yang tak lain adalah Jack memergoki mereka berdua.

"Ketahuan nyolong anjim," umpat Zero.

"KALIAN ITU KALO NGGAK NEMU PEREMPUAN JANGANLAH BEGINI."

"MASIH BANYAK DI LUAR SANA PEREMPUAN FRESH, LAH KALIAN MALAH JERUK MAKAN JERUK!"

"Hiyaa," pekik X bloon. Posisinya masih sama diatas Zero.

"KALIAN BERDUA ITU GANTENG-GANTENG KOK SUKA SESAMA JENIS SIH!"

"Ta-tapi—" ucapan X di sela.

"IYA SAYA TAUSAMEAN FRUSTASI, TAPI MBOK YO OJO NGENE TOH!"

"Pak ki-kita—" Kali ini omongan Zero di sela.

"IYA-IYA SAYA NGGAK BAKAL BILANG KE SIAPAPUN KOK KALO KALIAN SUKA SESAMA JENIS!"

Orang-orang yang berlalu lalang di pinggiran jalan, menoleh serempak.

"ITU BAPAK TERIAK YA ALLAH!" pekik X bangkit, meringis saat dia diawasi oleh orang dengan geleng-geleng.

"Kasian dasar maho," pekik Salah satu pejalan kaki.

"WES LEREN, MENDING CARI CEWEK TULEN."

Zero menampilkan tampang memelasnya. "Kasihan banget gue diginiin gw ni dewa lo," ujarnya.

"Pak kita ini nggak homo loh," elak X tidak terima.

"APA ?LU BEDUA HOMO? YA ALLAH JANGAN DOSA WOI!"

"Eh Pak—"

"IYA SAYA TAU KOK, SAYA NGGAK BAKAL NYEBARIN KE ORANG-ORANG."

X memegang kepalanya kesal. "HIYAA SOIMAH!".

See You Next Time

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita Ultraman GajeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang