Jisoo sedikit berlari untuk mengejar taxi yang tak sengaja terlewat. Dengan sekuat tenaga ia mendorong koper besar nya, apalagi jisoo memakai high heels yang membuat nya tambah kesulitan untuk berlari.
"can you help me, sir?" tanya jisoo, sambil menunjuk koper yang ia bawa.
"apa maksud mu? Aku hanya bisa bahasa korea?"
Jisoo menghela nafas berat nya, ia lupa jika ia harus memakai bahasa korea. Sudah 21 tahun ia tak menginjakan kaki dikorea, jadi wajar jika jisoo melakukan banyak kesalahan nanti nya.
"i'm so sorry, eh- maksud saya, bisa tolong saya?tolong angkatin koper saya?"
sopir itu menganggukan kepala nya. "Baik, nona." setelah berucap seperti itu, sopir itu segera turun dan membanyu mengangkat koper jisoo ke dalam bagasi.
"thank-- eh, ma-makasih,"ujar jisoo malu malu.
"sama-sama nona,"jawab sopir itu dengan ramah.
***
"bodoh! Aku sudah bilang kan, rapatkan dulu dengan ku. Kenapa tiba-tiba kalian memberiku jadwal mendadak. Padahal hari ini aku ingin bersantai di apartement."cicit taehyung lewat telfon nya.
"ini salahku, aku minta maaf."
"lalu bagaimana dengan stylish ku? Hari ini dia pergi ke daegu kan? Lalu bagaimana de--"
"akan ku cari stylish baru secepat nya, sekali lagi aku minta maaf. Kau ceptlah datang ke lokasi syuting sekarang."
"hmm, oke."
Taehyung menghembuskan nafas berat nya saat panggilan nya sudah di akhiri. Taehyung dengan malas berjalan ke lemari dan mengambil jaket hitam nya lalu memakai nya.
Disisi lain taxi yang jisoo tumpangi tiba-tiba berhenti setelah pria itu menerima telfon dari seseorang. hal itu membuat jisoo sedikit bingung dan penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"maaf nona, maaf."kata sopir itu
"ke-kenapa ya,pak."
"saya harus ke rumah sakit, istri saya melahirkan lebih cepat. Saya minta maaf, nona. Saya tidak bisa mengantarkan anda ke alamat tujuan."ucap nya dengan wajah memohon dan rasa penyesalan.
Jisoo tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin jika ia diposisi sopir itu pun dia akan melakukan hal yang sama. Jisoo hanya tersenyum lalu berkata,"no problem, saya harus bayar berapa?"
"tidak perlu, ini gratis. Saya juga salah, sekali lagi saya minta maaf, nona."ucap nya lagi.
"baiklah, terimakasih pak." ucap jisoo
"tidak nona, seharusnya saya yang bilang terimakasih karena nona sangat baik. Saya akan mengeluarkan koper nya, sebentar ..." sopir itu keluar dari taxi dan segera membantu mengeluarkan koper jisoo dari bagasi.
jisoo juga perlahan turun dari taxi dan melihat-lihat daerah sekitar nya. Jisoo tidak tahu ini dimana, bayangkan saja ia hanya tinggal dikorea saat ia dilahirkan sampai umurnya dua tahun dan setelah itu ia pindah ke california bersama orang tua nya. Dan sekarang jisoo harus berhenti disini dan mencari taxi kembali. Jisoo tidak tahu ini daerah mana, memakai maps juga membuat nya semakin bingung.
"nona, ini koper nya. Saya permisi dulu," ujar nya.
"oh, iya." jawab jisoo, sedikit membungkukan tubuh nya.
Setelah taxi itu benar-benar pergi jisoo mulai kebingungan. Kearah mana ia harus pergi,. Ia mulai berjalan sambil menggeret koper nya, banyak orang-orang yang memperhatikan jisoo. Terserah, jisoo tak peduli dengan mereka, mungkin terlihat aneh tapi mau bagaimana lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ready For Love (HIATUS)
Teen FictionJisoo Yang Terbangun Di Zaman Kerajaan. Start: 28 November 2020 FOLLOW+VOTE+KOMEN