Bubur kurang Barokah

10 5 0
                                    

"Garaaa jadii gak siihh?!" kesal Dyara karena dari tadi Gara sibuk dengan ponselnya padahal kemarin dia janji ngajak jajan bubur

"Ish aku pulang nih males keburu siang!" Ancem Dyara dan berhasil membuat Gara menyimpan ponselnya.

"Sabar ish masih juga jam 7, tukang bubur ga akan terbang Ra ga akan" kesalnya

"Tau ah tau gitu aku ikut Raga aja!" Ucapnya tanpa melihat Gara yang sudah menatapnya tajam

"Oke ayo" singkat padat dan jelas tapi ini yang Dyara tunggu daritadi

"Nasib nasib elah punya pacar lebay gini sabar gustii untung sayang" ucapnya dalam hati tanpa sadar sembari mengusap dadanya

"Heh ngelamun Lo jadi kaga?!" Tanya gara ngegas

"Selow sayang" jawab Dyara

"Ada maunya aja Lo bilang sayang" kesal Gara lagi.

"Kamu pms ya gar, salah terus perasaan daritadi"

"Gausah pake perasaan makanya Lo baperan" sarkas gara tajam dan pergi menuju motor bebeknya tapi boong jiaahh

Oke udah cukup, Dyara tau Gara becanda tapi gatau kenapa itu bikin ia sakit hati dan kepikiran.  Selama di perjalanan menuju taman dekat rumah Gara keduanya diam, sibuk dengan pikiran masing masing.

"Pak bubur dua porsi ya, yang satu gapake kecap sama kacang" ucap Gara pada penjual bubur

" Siap masss! pedesnya dipisah ya biasa?" tanyanya dan di acungi jempol gara tanda benar ini

Gara ngelirik Dyara yang dari tadi hanya diam tidak seperti biasanya

"Tumben lo diem bocah, ngape?"

"Hei Lo kenapa Dyara?" Tanya Gara mulai serius

"Aku kesel sama kamu dari tadi ga pernah bener, di salahin terus terus terus terussss" Cerocos nya sambil memandang anak kecil yang sedang memakan es

"Lah gitu doang baper bocah bocah" jawab Gara sembari mengacak rambut Dyara membuat sang empu kesal bukan main

"Gara berubah kaya bukan Gara yang aku kenal" ucapnya lirih yang masih dengan jelas terdengar Gara

"Lo ga ngerti gue, Lo gatau apa apa tentang gue so jangan bilang gue berubah atau apapun masih untung gue ga pergi" jawab Gara dengan tegas membuat Dyara yang mendengar terkejut karena Gara begitu tegas mengatakan itu seolah olah Dyara baru mengenalnya selama sebulan dua bulan.

"Gimana Dyara mau ngerti dan tau secara selama ini Gara aja gapernah cerita apa apa ke Dyara semenjak kejadian it-" Sadar ucapannya salah Dyara memilih diam dan memakan bubur yang baru saja datang.

"Lumayan laper aku daripada makan hati lagi, gatau kalo nanti " batin Dyara

Selesai  memakan bubur Gara segera beranjak membayar bubur tanpa mempedulikan Dyara yang sedari diam dan memandangi nya, ia kesal bukan main karena ini untuk kesekian Dyara mengulang kesalahan yang sama ya membahas masa lalu.

"Bubur udah gue bayar, Lo bisa kan pulang sendiri gue ada urusan" ucap Gara tanpa menunggu Dyara menjawab.

"Salah lagi salah lagi salah lagi salah aja terus kamu Dyara salah terus, dasar otak udang ngomong ga di saringg sih" Cerocos nya pada diri sendiri dengan kesal

"Makasih pak buburnya enak lain kali saya kesini sama pacar baru saya yang baik, dadaah pak!" Ucap Dyara pamit sembari berjalan pergi tanpa peduli dengan tatapan orang orang yang mengiranya edan eling

"Dasar anak muda" ucap penjual bubur

Astaghfirullah kamu ini solimi sekali Dyara😭😭



udah panjang belum gais?!
Semangat bacanya sayang akoeh yang masih sayang mantan muehehehe❤️

GARA DYARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang