Mengawali Semua Butuh Senyuman 🌼

3 2 2
                                    

Seorang gadis berdiri di pinggiran balkon. Menatap langit yang begitu ramai. Dengan bintang dan bulan di selimut malam. Andai dia bisa menjadi makhluk satu lagi di antara mereka.

Memikirkan suatu konflik memang tak ada habisnya. Hanya menambah konflik baru yang entah apa alasannya. El tau itu. Tapi anehnya dia tak pernah berhenti.

Malam semakin larut, menelan indahnya bintang bintang. Namun tak sedikitpun ia menggeser kan kakinya. Bahkan berpindah jongkok pun tidak. Terlalu betah memang.

Hingga tak sadar seorang nenek telah berdiri di sampingnya, perlahan mengelus surai hitamnya.

"gag ada yang harus di sesali, kan,? " wanita tua itu mulai membuka suara.

" e_eh? "
Kaget yang jelas tercetak dari raut wajahnya

Namun tak bisa ia berkata. Sudah di yakinkan, dia lupa susunan SPOK. Ya! Mungkin. Aku juga gag tau.

Tak ada yang bisa ia katakan saat ini. Tapi ia punya keinginan. Yang harus ia sampaikan.

Beberapa waktu memikirkan hal itu, membuatnya mantap tuk membuka suara.

"El mau ikut tante, " bicara nya sedikit tercekat. Masih menimbang apakah dia akan melanjutkan nya atau tidak.

Sang nenek menampilkan wajah heran.  Hanya ada tanda tanya di kerutan kening nya.

" tolong ijinkan El ya nek.. " nadanya memelas juga meminta. Lebih tepatnya sih bukan bertanya, tapi memaksa.

Welcome..  Prolog apa adanya.. 

See you 😘

Elixa Ilyana Georgi

Apa Apa Dengan Dunia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang