#62 in airmata (250321)
Bening adalah istri Jeno saat ini, sedangkan Karin adalah perempuan yang Jeno cintai
Lalu, ketika keduanya ada di hadapannya, Jeno diminta untuk memilih.
Bening atau Karin yang benar-benar Jeno inginkan?
Perjalanan yang cukup jauh, hingga akhirnya mobil itu berhenti di depan sebuah rumah mewah. Jeno, laki-laki yang menyetir mobil itu membuka pintu dan turun terlebih dulu. Ia berjalan, menuju pintu mobil di belakangnya.
Ya, memang begitu posisi mereka selama perjalanan. Jeno duduk di kursi pengemudi, sedangkan Bening duduk di kursi belakang sebagai penumpang.
Jeno meraih dan membuka pintu, ia terdiam sesaat ketika pintu terbuka dan menampilkan sosok perempuan itu, pandangan mereka bertemu, tapi tak lama setelahnya ia mengulurkan tangannya.
"Aku bisa sendiri!"
Jeno menghindar agar tidak menghalangi Bening yang keluar dari mobil, tanpa sudi menerima uluran dari tangannya, sebelumnya.
Beberapa orang pekerja di rumah itu bertindak cepat, mereka langsung menurunkan koper dari bagasi mobil dan membawa masuk ke rumah.
Bening masih berdiri di sisi mobil, menatap rumah mewah itu.
Laki-laki yang ia nikahi rupanya benar-benar sangat kaya, lihatlah betapa megahnya rumah ini, seperti istana saja.
Keluarga Bening sebenarnya juga keluarga yang berada, tapi dari kecil ia tidak terbiasa dengan sesuatu yang berlebihan, termasuk rumah keluarganya yang masih tergolong standar. Mewah, tapi tidak semewah rumah dihadapannya ini.
"Bening"
Suara itu kembali menarik Bening dari lamunannya ia menoleh pada Jeno yang berdiri di sampingnya, sosok itu yang baru saja memanggil namanya.
"Ayo, kita masuk, ikuti aku!"
Jeno hanya mengangguk datar, mengikuti langkah laki-laki itu, berjalan di depannya.
"Papa......"
Saat mereka baru saja melewati pintu utama, seorang anak kecil tiba-tiba saja datang dengan berlari, sambil berteriak memanggil 'papa'
Pada Jeno tentunya
Bening hampir saja melupakan fakta bahwa ia menikahi seorang duda beranak satu.
Tidak terlalu buruk sebenarnya, dan tidak berpengaruh apapun juga pada hidup Bening setelah ini.
Laki-laki ini hanya suaminya saja bukan?
Bukan seseorang yang ia cintai!
Jadi bukan merupakan hal yang besar untuk Bening.
Jeno menunduk, berjongkok lebih tepatnya, sambil merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. Menyambut anak itu tentunya.
"Papa, i really miss you" adu anaknya, memeluk Jeno.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Papa juga merindukanmu, singa kecilku"
Setelahnya, mereka merelai pelukan itu. Tapi wajah Leon berubah menyadari kehadiran seseorang yang kini berdiri di belakang papanya. Anak itu terlihat bingung.