seven

131 20 2
                                    

gue menatap jengkel junho, "dih pede amat lo"

gue melepaskan pelukannya, dia tertawa kecil. setelah itu gue minta minhee buat tukar tempat, minhee si mau mau aja.

masih asik nikmatin lagu, tiba tiba rintik hujan perlahan jatuh. gue bingung, karna yang lain masih nikmatin lagu walaupun rintik hujan semakin banyak.

gue gatau changuk udah melimpir kemana, baju gue semakin lama semakin basah.

"minhee neduh yuk" ajak gue.

minhee menoleh, "nonton konser tuh seruan begini sambil hujan yur" katanya.

dia engga memperdulikan gue, malahan sekarang dia asik loncat loncat.

hujan makin deras, gue pun semakin basa kuyup. gue ga berani kalau neduh sendirian, susah keluar dari kerumunannya. dan ya terpaksa, gue basah kuyup gini.

saat asik diam, tangan gue di tarik secara tiba tiba. gue nengok dan ternyata itu junho. dia jalan dan narik gue keluar dari kerumunan ini.

mungkin gue bisa nepis tangannya, tapi sekarang gue gabisa karna sekarang gue butuh dia ini.

setelah cukup lama mencari celah, kita bisa keluar dari kerumunan itu. syukur deh.

dia bawa gue ke tenda tempat neduh, banyak juga yang neduh di sini.

setelah sampai, gue langsung menggosokkan kedua telapak tangan gue, karna emang ini lumayan dingin.

gue menatap junho yang entah dari kapan natap gue balik. "dingin ya?" tanyanya.

gue mengangguk, lalu dia berjalan ke arah belakang. gatau kemana, dia ga banyak omong juga.

gue pun cuma memandangi air hujan yang jatuh kebawah, sedari tadi gue belum lihat changuk, mungkin dia lupa sama kembarannya ini.

setelah lama nunggu, gue mutusin buat chat changuk. baru gue mau ambil hp di tas gue yang lumayan basah.

lalu di depan gue ada tangan yang nyodorin hoodie, gue mendongak dan itu junho. "ini pakai dulu aja, baru gue ambil tadi di jok" ucapnya.

padahal dia basah kuyup begitu.

karna gue bingung, dia ngambil tangan gue yang satu, lalu menaruh hoodie di tangan gue.

gue pun memakai hoodienya, dan entah di melipir keman lagi. selesai pakai hoodie kegiatan gue masih sama mandangin hujan tapi kali ini gue ngechat changuk dulu. tapi sialnya dia gak on.

bosen.

itu gue sekarang, apalagi ini gue sendiri, junho belum balik lagi.

gue melamun, lihatin hujan yang masih deras.

lagi asiknya melamun, tangan gue di raih, gue tergelonjak dan ternyata itu junho.

melihat gue dari atas sampai bawah lalu dia tertawa, "lucu bangat, hoodie nya kegedean" ucapnya masih tertawa.

gue menatap sinis dia, gue tau badan gue ini emang kecil.

"lo kecil sih" ucapnya.

bodo amat, toh badan gue ini yang kecil.

lalu dia menyodorkan cup ke gue, bisa gue lihat itu susu coklat. "lo kedinginan, nih minum" katanya.

dan emang bener gue kedinginan, gue mengambil cup itu, gue minum dan rasa hangatnya langsung beredar ke badan gue.

badan gue seketika hangat, btw gue gatau junho udah minum apa belum.

"lo udah minum belum?" tanya gue.

dia mengangguk, "udeh tadi di kantin" jawabnya.

tapi gue lihat badan junho bergetar, "lo beneran udah minum? tapi lo masih kedinginan loh"

junho tersenyum lalu menarik gue, mengikis jarak antara gue dan dia. lalu mengacak rambut gue, "iya udah, bawel bangat sih lo"















maapin kalau cerita ini flat~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad || Cha Junho ft. Jo YuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang