18-Gian kembali

2.2K 64 0
                                    

Ketika dila sedang menyuapi raka di depan tv di ruang keluarga, terdengar suara ketukan pintu.

Dila menaruh mangkok bubur nya dan pergi ke depan meninggalkan raka yang diam tak berdaya.

Dila terkejut melihat seorang wanita dan seorang pria yang duduk di kursi roda. Via dan gian kembali.

“dila, ini gian suami kamu. Dia kecelakaan dan dia sekarang lumpuh. Kaki nya tak bisa berjalan, rahang nya patah sehingga dia begini. Mulutnya terus terbuka dan mengeluarkan air liur terus menerus. Dia bisu. Saya sudah jijik merawatnya, saya serahkan gian ke kamu. Permisi.” Kata via sambil buru-buru pergi meninggalkan dila dan gian.

“vi.. via tunggu!!!” teriak dila.

Tapi via tetap pergi dan tak mau menengok sedetik pun. Dila merasa kasihan terhadap suaminya. Dila membawa nya masuk ke dalam.

Dila mendorong kursi roda gian ke ruang keluarga. Betapa kaget nya gian melihat raka juga duduk di kursi roda.

Dila memeluk raka kemudian berbicara

“raka.. disini ada gian suamiku. Kaki nya lumpuh karena kecelakaan. Dia juga bisu. Aku ingin merawat nya disini.”

Dila melepaskan pelukannya dan bergantian memeluk gian dan berbicara.

“gian, ini raka. dia kena kanker otak. Jadi aku ngurus dia. Seluruh badannya lumpuh, dia juga bisu dan buta.”

Dila melepaskan pelukan nya.

Tangan kanan dila memegang tangan kiri gian. Dan tangan kiri dila memegang tangan kanan raka.

“gian… raka… kalian jangan khawatir, aku akan rawat kalian berdua.” Kata dila.

Dila sontak menghentikan momen haru tersebut dan mengmbil beberapa tisu.

Dila mengelap air liur gian dengan penuh kasih sayang. Walaupun sebenarnya gian bisa melakukan itu, tapi dila tetap ingin.

Tiba-tiba nafas raka sesak. Dada nya kembung kempis dengan cepat. Dila langsung mengambil obat raka dan segera meminumkannya.

Tapi raka tetap sesak nafas. Dila mulai mengelus-elus dada raka dan menyenderkan kepala nya di dada raka. raka mulai tenang dan berhenti sesak.

Berganti dengan gian. Gian mulai memegang dada nya dan sesak nafas juga. Parahnya gian juga kejang-kejang sampai jatuh dari kursi roda.

Dila langsung memberi obat kepada gian. Gian yang terkapar di lantai dipeluk oleh dila dan kejang nya berhenti dan nafas nya tidak sesak lagi.

ISTRI TERCINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang