DINASTI TANG, Tahun 210.
Dinasti Tang terpecah menjadi beberapa Negara kota yang menciptakan periode negara perang, pada tahun 180 SM, Zhong Shi Huang menyatukan berbagai kerajaan ini dan mendirikan Kekaisaran pertama Tiongkok yang memiliki kendali langsung di wilayah yang luas.
Awal mula semuanya berjalan lancar, para Raja menghormati Kaisar Zhong dan melakukan kerjasama sesuai dengan kesepakatan, namun lama kelamaan beberapa Raja telah berganti di karnakan faktor kematian, di sinilah beberapa Raja baru mulai memerintah dan tidak sedikit yang menginginkan kuasa lebih hingga mulai menjajah satu sama lain.
Puncaknya saat masa pemerintahan Kaisar Taedong dimana beberapa kerajaan kecil membuat sebuah rencana pemberontakan hingga menimbulkan perang yang terjadi beberapa tahun belakangan ini, dan itu mengharuskan beberapa penerus Kaisar harus turun tangan langsung ke medan perang.
Seperti saat ini, suasana Ibukota memang sangat damai orang orang dapat beraktifitas seperti biasanya, namun jauh di perbatasan suasananya sangat jauh dari kata damai, perang dimana mana, darah berceceran, teriakan kesakitan menggema di setiap udara, mayat bergelimbangan, pria, wanita, anak anak, bahkan orang tua menjadi korban.
Rakyat miskin banyak yang di jadikan tawanan perang, namun Kekaisaran tidak akan menyerah begitu saja, semua pewaris Tahta yang tidak lain adalah para Pangeran turun tangan sendiri untuk memberantas perang besar ini di bantu beberapa Jendral besar dan ratusan ribu Prajurit yang siap mati di medan perang.
Semua orang berjuang untuk perdamaian begitu pula dengan para tawanan yang isinya rakyat miskin dari kalangan wanita, anak anak dan lansia.
Di tempat tawanan itu terdapat seseorang yang sedang menangis maratapi nasib tetangganya yang sedang sekarat namun tidak mendapat pertolongan apapun oleh pihak musuh, hal ini mengundang banyak sekali pasang mata tawanan lain yang menatap wanita paruh baya itu iba.
“Yujie … hikss … Jie’er bangunlah apa yang harus aku katakan pada kakak kakak mu nantinya” ujar wanita paruh baya yang tidak lain adalah Yihua tetangga akrab dari seorang gadis kecil bernama Huang Yu Jie.
“Tolong, siapapun tolong kami ada yang sekarat!!” teriak Yihua sekali lagi membuat beberapa penjaga penjara benar benar terganggu kali ini.
“Diam!! atau aku akan memotong lidahmu!!” teriak penjaga itu membuat beberapa tawanan mati lemas.
“Tu- tuan ku- mohon, Yujie gadis ini masih kecil dengan tubuh yang sangat lemah jika di biarkan terus seperti ini maka dia akan meninggal” ujar Yihua sambil bersujud di depan sel penjara yang terbuat dari kayu kayu berkualitas.
“DIAMM!!!” teriak penjaga itu sambil melempar pedang membuat semua orang menutup mulut mereka rapat rapat termasuk Yihua yang menahan isak tangisnya sekuat tenaga.
Huang Yu Jie gadis berusia 15 tahun ini terlahir dari kalangan bawah, hanya gadis desa biasa yang memiliki 2 orang kakak laki laki tanpa adanya seorang ayah dan ibu, Yujie tertangkap saat sedang beristirahat di sebuah gubuk milik Yihua.
Saat itu Yujie sedang demam akibat hujan besar yang terus melanda wilayah tidak jauh dari perbatasan dimana desanya berada, Yujie di titipkan kedua kakaknya di rumah tetangganya dikarnakan mereka yang akan melaksanakan perang bersama para Kepala Desa.
Yujie tidak di perbolehkan mengikuti perang akibat tubuhnya yang lemah dan dia tidak memiliki kemampuan apapun, baik dibidang ketahanan maupun pengobatan, namun siapa yang tahu jika di tinggal malah akan menjadi mala petaka.
Beberapa pemberontak mulai memasuki desa itu untuk mencari beberapa tawanan dan akhirnya Yujie terseret masuk pula kedalamnya, Yujie yang lemah tidak dapat memberontak selain menerima semuanya di ujung nyawanya yang hampir melayang akibat demamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Waktu Dokter Kejiwaan
FantasyHwang Yu Jie Dokter multitalenta abad ke 35 dimana manusia sudah terbiasa hidup berdampingan bersama robot, dengan talentannya yang terbilang memukau sayangnya Yujie lebih memilih bekerja di sebuah Rumah Sakit Jiwa ternama di china, dia meninggal ak...