🐣05 Bekas Ledakkan

1.2K 205 98
                                    

Apa perang nya sudah selesai?

Kenapa cepat sekali.

***

Dan benar saja setelah Yujie berjalan beberapa meter lagi dia mendapati lapangan sunyi dengan banyak mayat serta bekas ledakkan.

Kira kira apa yang membuat mereka semua mati hingga perang berakhir.

“Ini … seragam mereka samaan, kalo tidak salah menurut ingatan tubuh ini seragamnya menunjukkan milik lawan” gumam Yujie yang kini sudah menyimpulkan jika Kerajaan nya menang dan musuh tumbang, karna banyaknya mayat lawan yang tertinggal.

“Kira kira apa yang membuatnya meledak?” lanjut Yujie sambil mengitari mayat mayat itu serta memeriksa bekas ledakan, bekas luka sampai pada tanah yang terkena dampak dari ledakannya.

“Bukan bubuk mesiu, bukan juga bom, jangan jangan –”

“Itu adalah kekuatan elemen bumi dari unsur api” jawab Yuqi yang tiba tiba muncul dengan baterai yang sudah di isi penuh.

“Heol!! Elemen?! apa ini dunia kultivasi?” tanya Yujie sambil menoleh kearah Yuqi membuat Yuqi mengerang.

“BAGAIMANA BISA NONA TERLUKA!!” teriak Yuqi sambil merubah dirinya menjadi kucing oren lalu segera melompat ke pundak Yujie untuk melihat lebih detail lagi luka Nonanya.

“Tapi menurut ingatan tubuh ini dunia ini masih kurang berkembang, dan Kultivasi belum ada, jadi Elemen siapa yang tertinggal disini” bukannya menjawab pertanyaan Yuqi, Yujie malah terus memikirkan masalah ledakkan itu membuat Yuqi kesal setengah mati.

“Noonaaa!!! perhatikan lukamu!!” teriak Yuqi membuat Yujie bersiap menutup telinganya.

“Iya iya, dasar kucing kampung!!” maki Yujie sambil menurunkan Yuqi lalu mulai mengobati lukanya sendiri.

Yuqi sendiri tidak banyak protes, selagi tuannya mampu memperhatikan dirinya sendiri maka hal itu sudah membuat Yuqi merasa lega.

“Heh Yuqi, sifat cerewetmu itu benar benar menjengkelkan?!” ujar Yujie mulai ngedumal gak karuan namun tidak di hiraukan oleh Yuqi.

“Kamu kaya tetangga ku tau gak kalo lagi cerewet gini” lanjutnya lagi sambil mulai mengobati lukanya yang diarea wajah.

“Jika Nona lupa, Nona bahkan tidak memiliki tetangga” sahut Yuqi membuat gerakan tangan Yujie terhententi.

“Ah … kamu benar, aku sering lupa pada kenyataan kalo aku tinggal di tengah hutan buatan” ujar Yujie mengingat tempat tinggalnya dulu memang berada di tengah hutan, jadi dia lebih suka tinggal di rumah sakit dari pada di rumah.

Yah meskipun di rumah sakit isinya orang gangguan kejiwaan semua, tapi setidaknya mereka juga manusia yang bisa di ajak bicara.

“Tapi, bukankah luka ini membuat wajahku terlihat keren?” tanya Yujie sambil menunjuk luka gores di pipinya.

“Iya benar!! lihat ini …. wahh gak jadi aku obatin deh” lanjut Yujie sebelum Yuqi membalas pertanyaan.

“Ck sifat anehnya kambuh” cibir Yuqi yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Yujie.

Dari pada berdebat Yujie lebih memilih untuk segera bersiap memakai hoodie beserta tudungnya agar pakaiannya tidak terlihat semencolok crop top.

Salah sendiri hanfu nya si pemilik tubuh asli sudah lusuh, banyak sobekan sana sini dan sudah tidak layak pakai, jadilah Yujie memakai baju modernnya.

“Eumm … Nona sebenarnya Yuqi sedikit terganggu disini” ujar Yuqi tiba tiba membuat Yujie yang masih melihat penampilannya lewat cermin terhenti.

“Heum, apa yang membuatmu terganggu?” tanya Yujie.

“Itu … sedari tadi Yuqi mendeteksi detak jantung lain yang bukan milik Nona, namun ini terasa lemah setiap menitnya” jawab Yuqi membuat Yujie segera bangkit untuk mencari seseorang di tumpukan mayat itu yang mungkin masih bisa terselamatkan.

Bagi Dokter seperti Yujie, keselamatan seorang pasien itu nomor satu, yah meskipun dia suka memukuli pasiennya yang riweuh tapi setelahnya dia pasti mengobatinya kok.

“5 meter dari sini, mungkin er …” ujar Yuqi sambil mengedarkan pandangannya lalu berhenti tepat di depan batu besar yang berada di pinggiran tebing.

“Di balik batu besar itu” lanjutnya membuat Yujie segera berlari menuju tempat yang dimaksud Yuqi.

Dan benar saja, kini Yujie melihat seorang bocah laki laki yang mungkin masih berusia 9 tahun sedang duduk bersandar dengan nafas tersendat sendat serta darah yang keluar dari hidung, serta beberapa anggota tubuh yang lain.

“Astaga!!” teriak Yujie membuat bocah itu membuka mata kecilnya.

“Pergi” ujar bocah itu lemah.

Yujie sendiri tidak menghiraukannya, segera dia mengambil peralatan untuk pertolongan pertama dari Yuqi lalu menyuruh kucing oren itu untuk memeriksa luka bocah itu layaknya X-ray.

“Hasil pemindaian, bocah itu kehabisan darah, butuh donor darah atau setidaknya suplemen penambah darah, lalu darah yang keluar dari hidungnya di sebabkan dari energinya yang sudah terkuras habis, dan lagi terdapat luka gores di beberapa bagian tubuh mulai dari paha, lengan, tumit, siku dan yang terakhir perut sebelah kanan, tidak ada patah tulang” ujar Yuqi membuat Yujie langsung bertindak tanpa menghiraukan bocah itu yang masih syok menatap Yuqi.

Percayalah hewan bisa ngomong lebih menarik daripada Dokter cantik seperti Yujie.

“Tidak ada patah tulang, yang artinya bocah ini tidak jatuh, di pukuli atau terinjak saat perang, luka luka ini murni dari petarungan pedang, Yaa!! apa ini masuk akal!! bocah berumur 9 tahun sudah ikut perang!!” teriak Yujie frustasi sambil mulai membuka kain yang menutupi luka bocah itu.

“Dan lagi, baju ini benar benar kebesaran!! apa bocah ini mencurinya dari orang dewasa?” lanjutnya sambil terus merobek kain yang di pakai bocah itu meski anak kecil itu sedikit memberontak dengan gerakan lemah.

Dengan kesal segera Yujie pemasukkan suplemen penambah darah kemulut bocah itu lalu memaksanya untuk menelannya, tidak berhenti di situ Yujie juga memukul tengkuknya agar membuatnya pingsan.

“Gini kan enak” gumam Yujie saat di rasa pasiennya sudah tenang membuat Yuqi geleng geleng kepala.

Gak ada obat bius, tinju bius pun bisa.

Tanpa menunggu lagi segera Yujie mulai mengobati luka lukanya lalu memperbannya dengan rapi, setelah selesai dengan kegiatannya tanpa sadar baju yang di pakai anak kecil itu benar benar hancur.

“Wahh Nona benar benar jago dalam urusan mencabuli” ujar Yuqi saat menatap seberapa mengenaskannya baju kebesaran yang di pakai bocah berumur Sembilan tahun itu setelah di sobek Yujie sana sini.

“Tutup mulut mu, lebih baik lepas saja semuanya dan pakaikan dia ini, aku akan menunggu di depan” ujar Yujie sambil melepas hoodienya lalu segera pergi dari sana.

Tidak membutuhakan waktu yang lama, kini Yuqi singa sudah kembali bersama bocah kecil yang sekarang tidur di punggungnya.

“Hari sudah malam, sebaiknya kita bergegas” ujar Yujie lalu segera menaiki Yuqi lalu membawa bocah laki laki itu untuk bersandar di bahunya.

Tidak terasa 8 jam sudah berlalu, akhirnya Yujie sampai di sebuah rumah lusuh dengan banyak nya suara tangisan di dalamnya membuat Yujie menerka nerka sebenarnya apa yang terjadi.

Perjalanannya memang memakan waktu yang lama, karna semua itu mencakup waktu Yujie mencuri hanfu di jalan, minggir buat makan cemilan sebentar sebanyak 5 kali, lalu membuat pingsan lagi bocah umur Sembilan tahun yang hampir bangun dan yang terakhir menyuruh Yuqi kembali ke bentuk kucing oren.

“Ehem ehem … permisi” ujar Yujie sambil membuka pintu rumah reyot itu dengan pelan agar tidak menimbulkan efek roboh atau semacamnya.

“ADIK / ARWAH YUJIE!!!”

PLAKK!!!
.
.
.
.
.

TBC.

Jangan lupa tinggalkan jejak vote, komen, follow dan masukkan karya ini ke dalam daftar bacaan kalian ya guys❤❤ biar author makin semangat ngetiknya💪💪

Perjalanan Waktu Dokter KejiwaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang