Warning: Jangan kaget, awal bab ini based on Sesshou's POV.
...
..
.
'Sesshoumaru, kurasa sudah waktunya kau memilih pendamping,' saran dari sosok yang kian menyebalkan seiring usia itu terus terulang di kepala.
Konyol.
Apa yang pria tua itu katakan membuat telingaku panas. Hanya karena menjadi orang tua, tidak berarti mereka harus bersikap sok tahu dan merasa berkewajiban mencampuri urusan anaknya yang sudah lama memasuki usia dewasa, bukan?
Aku tidak butuh pertolongan seperti yang ia pikirkan. Hanya karena pria itu berhasil menarik hati puluhan wanita dan menikahi dua di antara mereka, bukan berarti ia menjadi ahli cinta yang dapat menjodohkanku dengan salah satu anak kenalannya.
Tidak.
Sesshoumaru ini sudah cukup bahagia dikelilingi oleh wanita-wanitanya. Aku cukup puas dengan keadaanku yang sekarang, bebas, tanpa ikatan. Jika kau bertanya, maka aku akan dengan sangat tegas mengatakan bahwa keputusannya untuk mendekatkanku dengan satu dari sekian banyak kaum hawa sangatlah menggelikan.
Akan tetapi, mungkinkah berbicara dengan teman imajinasi sepertimu juga merupakan suatu tanda bahwa semua sangka yang dimiliki pria tua itu benar adanya? Tanda bahwa diriku yang kasmaran untuk kesekian kalinya benar-benar terbuktikan?
Entahlah, yang jelas aku sedang ingin berbicara panjang lebar. Oleh sebab itu, dengarkanlah! Ini penuturanku ...
...
..
.
Aku lupa kapan tepatnya, tapi aku mengingat dengan jelas pertama kali aku melihatnya di salah satu rapat besar. Wanita bernama lengkap Higurashi Kagome itu begitu penuh semangat serta percaya diri, keceriaan seakan terus memancar dari keberadaannya, senyum ceria acap kali menghiasi wajah lembutnya. Kala itu, ia laksana kehangatan senja untuk ruang rapat yang dijejali dengan dewan direksi berperilaku dingin dan saling sikut-menyikut antar sesama.
Apakah itu cinta pada pandangan pertama? Tentu, tidak. Sikapnya malah membuatku terganggu.
Waktu berselang, atas campur tangan pria tua itu, kehadiranku di kantor hampir selalu berdampingan dengan dirinya. Wanita itu beralih status menjadi sekretarisku.
Entah apa sebabnya, setiap kali kesempatan terhampar, saat aku memanggilnya masuk ke ruanganku maupun di tengah-tengah sebuah pertemuan, aku mendapati diriku tanpa sengaja—dan dengan sangat berhati-hati agar tidak terdeteksi siapapun—acap kali memperhatikan gerak-geriknya. Saat menorehkan catatan di jurnalnya, kedua alis wanita itu bertemu di tengah dan bibirnya sedikit mengerucut. Tak terbantahkan, ekspresi yang ditoreh oleh alam bawah sadarnya itu membuat batinku tergelitik. Pada mulanya, aku hanya sekadar senang mengamatinya. Namun, kuakui, kian lama aku semakin larut.
Aku yang semula berpikir merasa terganggu oleh kepribadian wanita itu, ternyata salah. Rasaku jelas berbeda. Kagome bagai memiliki gravitasi. Kehangatan yang merebak dari kepribadiannya memberi adiksi tersendiri. Sungguh, aku tergugah olehnya.
Tiada paham sejak kapan aku terbenam dalam pancaran manik biru kelabu. Lengkung manis di roman gadis itu bagai keajaiban yang ingin selalu kujaga kelestariannya.
Tak tahu lagi harus memulai dari mana hal-hal yang kupuja darinya. Hingga, aku kehabisan alasan untuk dijabarkan. Penyangkalan usai lenyap tanpa sisa. Buih kasih meluap tiada terperi. Perasaan yang berkembang menjadi tak tertahankan. Sesshoumaru ini berhasrat untuk lebih mengenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can Keep A Secret, Can You?
FanficSesshoumaru adalah seorang CTO, dan Kagome adalah sekretarisnya. Apa lagi yang dapat dikatakan tentang hubungan keduanya selain cinta bekerja dengan cara yang misterius, ya kan? AH. AU-Modern Setting. Cover's made by Maycha13