27 flashback ara

1.6K 127 6
                                    

Setelah meminta izin untuk mengangkat telpon kepada yura, ara mengangkat telponnya dan mengarahkan layar handphone ke telinganya.

"Ya eomma?" Ara sudah tau apa yg akan menjadi topik pembahasan teleponnya, ia mencoba tetap tenang dan tdk kesal kepada eomma nya, karena sekarang di luar rumahnya

"Kamu harus mau" tebakannya benar. eomma pasti bersikeras akan ini, Sampai ara benar² mau menerimanya.

"Pekerjaanya begitu bejat, eomma. Eomma tdk takut aku akan tewas di tangannya?" Jawab ara sedikit sarkas, dan terdengar helaan nafas eomma nya.

"Ini demi karir appa mu, ara-ya" bujuk eomma nya lagi. namun kali ini ara akan menyerah, karena terdengar isak tangis eommanya di seberang telepon.

"Hufftt~, baiklah. Aku tutup." Saat ingin menekan tombol merah pada handphone, eommanya kembali bersuara.

"Temui jaehyun, cari dia" pintah eommanya, ara menyirit. Memikirkan apa yg akan dia lakukannya kalau bertemu jaehyun. Namun tdk ada yg terpikir olehnya.

"Untuk apa?" Tanya nya sambil sesekali berfikir dengan apa yg di lakukannya menemui jaehyun.

"Kamu harus bujuk dia pulang, kata eommanya sudah 5 hari dia tdk pulang. Kamu harus berhasil menemukan jaehyun." Dengan penekanan di kalimat terakhir, eomma ara mematikan sambungan teleponnya.

Lalu bergegas ia kembali ke mejanya dengan yura

"Yur gue duluan ya, ada urusan keluarga by" pamit ara, lalu mengambil tas selempangnya meninggalkan McD.

Saat sudah di taxi, ara teringat dengan yura. Sahabatnya yg tdk membawa mobil. Ia memutuskan untuk kembali ke McD dan mengantar yura pulang, namun pada saat sampai di McD ara tdk melihat keberadaan yura. Lalu ia menyuruh supir taxi menuju apartemen yura. Saat taxi ingin berbelok ke jalan besar menuju apartemen yura, tak sengaja ara melihat mobil Mercedes Benz yg di punyai jaehyun, ia pun menyuruh taxi mengikuti mobil jaehyun. Dan tak lama mobil jaehyun berhenti di sebuah gang menuju apartemen yura.
Agak sedikit bingung, namun ara tetap berfikir positif 'mungkin dia tinggal di apartemen ini juga' fikir nya.

Tak lama jaehyun beserta renjun turun dari mobil, dengan pakaian bak penculik. memakai baju hitam, celana hitam, topi hitam, dan masker hitam, dan juga sepatu hitam.

Dengan sangat penasaran ara segera turun dengan mengendap-endap sesudah membayar taxi yg ia naiki tadi. Lalu mengikuti jaehyun dan temannya.

Saat sudah masuk gudang apartemen, jaehyun menemui seorang gadis dengan berbalut baju sekolah dengan muka pucat dan ketakutan.

"Ada apa dengan mereka" monolog ara sambil bersembunyi di balik tembok.
Samar² terdengar percakapan jaehyun dan siswi tdi.

"Ayolah, appa mu sudah memberikan mu kepada ku" jaehyun

"Hiks Bolehkah aku meminta waktu untuk membayar h-hiks semua hutang itu? Hiks" siswi

"Tidak ada lagi waktu untuk kalian" jaehyun

"Buka bajumu!!" Jaehyun

"Tidak akan ku lakukan!!" Siswi

"Baiklah....renjun, robek bajunya!" Jaehyun

"Baiklah" renjun

"Tidak, tidakk!!!" Siswi

Spontan dengan teriakan siswi tersebut ara berlari menuju mereka guna menyelamatkan gadis tersebut.

"Apa apaan kalian!!" Teriaknya di depan renjun dan jaehyun, sedikit takut namun ia tetap melawan rasa takutnya.

"Apa apaan kau!" Kesal jaehyun, lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Hei, kau. Pergilah hutang mu sudah lunas" ucapnya dengan suara berat, siswi di belakang ara tdi dengan cepat ingin pergi dan menarik pergelangan tangan ara, namun di tahan oleh jaehyun.

"Pergi, tanpa dia!!" Dengan cepat siswi tadi bergegas pergi dengan air mata yg tak henti²nya keluar.

Dalam hati ara ingin segera pergi dari sini, namun cengkraman jaehyun membekukan kaki nya.

"L-lepas kan a-aku, j-jaehyun. Hh-hiks" tak bisa menahan rasa takutnya, ara akhirnya menangis sambil menunduk.

"Aku tidak suka menikah dengan orang yg bukan aku cintai, kau tau itu kan?. Namun appa mu selalu membuat appa ku berbuat semaunya sampai mengorbankanku. Salah satu cara agar aku tidak akan menikah denganmu--" jaehyun menggantungkan kata²nya dan menatap dalam kepala ara.

"--membunuhmu" kepala ara spontan terangkat menatap jaehyun dengan ketakutan dan mencoba melarikan diri.

"Tidak, aku mohon." Namun Jaehyun masa bodo dengan ucapan ara.

"Ah, satu lagi. Kau juga menguntitku kan, alasan yg tepat untuk membunuh seorang penguntit." Ucapnya dengan sinis, lalu mengambil pistol di sakunya.

"Selamat tinggal penguntit" hal terakhir yg akan di dengar oleh ara.

"Aku bisa jelas_" tak sempat melanjutkan ucapan karena telah tak sadarkan diri usai di tembak jaehyun

Dorr!!

"Selesai"

Di sisi lain, renjun melihat seseorang yg ada di balik tembok gudang. Ia mencoba mendekat pada wanita itu dari belakang nya.

Setelah wanita itu memekikan pelan nama dari wanita yg di tembak jaehyun, ia memundurkan langkahnya. Renjun semakin mendekati perempuan itu dari belakang.

"Apa kau melihatnya?"

Hyyy!!!!
Itu adalah flashback kenapa ara tiba² meninggal di tempat, dan dri situlah yura dan jaehyun di pertemukan. Plus jaehyun yg mendapatkan cinta pertamanya. Aseek

Voment nya jan lupa....
안녕!!

PSYICHOPATH✓ / Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang