5.

1K 178 31
                                    

😼 : Aku akan datang ke dalam mimpimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

😼 : Aku akan datang ke dalam mimpimu.









Sekitar pukul 9 pagi. Seorang pria tampan berhidung mancung menghampiri seorang pemuda berparas cantik yang sedang sibuk menyeduh kopi di pantry office. Pria berjas hitam itu membawa sebuket bunga dan berdehem kecil menarik perhatian si cantik.




"Hi." Sapanya ramah dengan senyum lebar secerah mentari pagi. Kerdipan polos dari si pemilik mata kucing itu sangat menggemaskan dimata Hoseok. " Apakah saya terlalu tampan? atau saya lebih tampan dari Tuan muda Jimin?"

Mendadak kedua pipi Yoongi merona manis. Ia menggelengkan kepalanya begitu cepat hingga poninya bergerak lucu. Tolong, ini sangat lucu Hoseok mendadak ingin gigit pipi gemuk itu. " Maaf , Jung Sajangnim. Ada yang bisa saya bantu?"



Hoseok senyum tampan dan duduk dikursi. Ia menompang dagunya ditangan sambil menatap Yoongi penuh minat. Sebelah tangannya ia gunakan untuk menyodorkan sebuket bunga pada Yoongi. "Saya beli untuk kamu. Salam kenal. "



"Tapi pak..." Yoongi ragu untuk menerima. Masa baru kenal langsung diberi bunga(?)




"Saya tidak suka jika pemberian saya ditolak." Hoseok cemberut. Yoongi jadi tidak enak ia pun menerima bunga tersebut. "Good. Jadi namamu ?" Hoseok kembali tersenyum dengan cerah diwajah tampannya.




"Min Yoongi. Terima kasih banyak Pak. Semoga bapa sukses selalu. Saya jadi tidak enak pagi pagi begini dapat bunga dari Jung Sajangnim." Pipi dengan rona samar itu menambahkan kesan cantik diwajahnya.



"Sama sama cantik. Kamu pantes dapat bunga dari saya. Kopi ini untuk siapa?" Hoseok menunjukkan kopi diatas meja.


"Park Sajangnim, bapa juga mau kopi?"


Hoseok menggelengkan kepala. "Kalau saya mau teh boleh tidak?"


"Boleh Pak, tapi tunggu sebentar." Kata Yoongi. Sebelum tiba tiba si pemilik perusahaan datang dengan wajah murung siap membunuh korban.



"Tidak usah Yoongi, biarkan saja Tuan muda Jung ini minum diluar. Disini bukan cafe. Enak aja mau minum teh mau minum itu mau minum ini. Ada urusan apa ke sini Tuan muda ?" Nada suaranya dingin wajah yang murung tadi kini berubah datar.



Hoseok terkekeh kecil. " Jangan galak galak lah Jimin. Lihat itu Yoongi yang cantik, manis dan kecil. Calon masa depan ku jadi takut denganmu. Apa salahnya sih aku ke sini?"



"Salah hyung karena sudah menganggu karyawan ku." Jimin merebut bunga ditangan Yoongi. " Apa lagi ini? Jangan terima pemberian orang yang kamu tidak kenal."  Yoongi bingung Jimin marah marah. "Mana kopi saya?"


"Jimin sshi, kau galak sekali dengan Yoongi. Sekali lagi kau galak begitu hyung bawa Yoongi kabur." Ancam Hoseok.


Jimin mendengus kasar dan meletakkan bunga tersebut diatas meja." Buang saja bunganya. Nanti saya belikan bunga yang lebih mahal dan cantik. Antarkan kopi ini ke ruangan saya. Jika Tuan muda Jung tidak ada urusan disini silahkan pulang." Kasar, tapi mengundang tawa si tampan Jung. Adik sodaranya ini memang aneh.



"Kenapa sih Jimin sshi pagi pagi sudah galak. Apakah ini efek kelamaan jomblo." Hoseok beranjak dari tempatnya duduk.


"Sendiri juga jomblo." Jimin memincing matanya tajam.


"Siapa bilang? Nggak lama lagi saya juga bakal punya pacar. Iya kan Yoongi yang cantik dan manis?" Hoseok mengedip mata genit kearah Yoongi yang sekarang tersipu malu. Jimin memutar mata dan pura pura muntah.






.
.






"Yoongi kopinya sudah dingin." Jimin sangat sangat sangat cerewet sekarang. Entah mungkin lelaki itu sedang Pms.





Yoongi terpaksa kembali ke pantry dan menyeduh kopi yang hangat untuk Jimin.  Setelah itu Yoongi kembali lagi ke ruangan Jimin. "Pak ini kopinya."




"Kopinya kurang hitam Yoongi." Astaga si manis hampir menangis. " Bikin kopi yang baru. " Titah Jimin.


"Pak saya capek sudah lima kali kopinya ada saja yang tidak benar." Yoongi cemberut tidak perduli kalau atasannya itu akan memecatnya. Kedua mata kucingnya berembun. Yoongi duduk diatas sofa tidak jauh dari meja kerja Jimin.


"Loh? Kalau Jung sajangnim kamu nggak nolak. Saya ini atasan kamu."



Seketika hening dalam ruangan itu, dan detik berikut si manis mengeluarkan suara isakan pilu. Jimin? Lelaki tampan itu kaget. Tentu saja ia panik dan heran baru kali pertama ada orang menangis menggemaskan macam si gula ini. Yoongi menangis seperti anak kecil kakinya bergerak gerak menendang udara.  Bibirnya menekuk ke bawah. Kedua pipi bulatnya basah.


"Hiks... bapak jahat." Yoongi terus menangis.



Jimin mendekatinya dan menepuk nepuk kepala Yoongi pelan. "Jangan nangis ya saya cuma bercanda. Maaf sudah bikin kamu capek. Makan siang nanti saya belikan cheesecake. Deal?" Bujuknya. Tidak ada jawapan dari pemuda cantik itu.

Jimin gelisah dan menghela nafas panjang. " Berhenti menangis atau saya cium?" Ancamnya tidak ada pilihan lain.


















TBC.

Makasih sudah mampir dan votemen

Borahae

Borahae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Havana [Minyoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang