Havana [Minyoon]

6.

Jimin dan Taehyung sedang menggambar sosok terindah.

"Tidak bisa berhenti hiks...Gimana ini hiks.." Si manis panik karena tangisannya belum berhenti malahan dia semakin senggukan didepan atasannya itu.

"Kamu minta dicium artinya?" Goda Jimin sambil sebelah tangan membantu mengapus airmata dipipi gemuk pemuda manis yang akhir akhir ini selalu bermain difikirannya, dan berhasil duduk ditaman hatinya. Jimin sendiri tidak tau kenapa si bunga sederhana ini bisa mencuri hatinya yang Jimin sadar sejak dulu sulit untuk jatuh cinta. Tapi si manis ini begitu mudah membuatnya keasmaraan.

"Bukan begitu Sajangnim hiks..." Cicit Yoongi malu sembari menundukkan wajah menyembunyikan pipi merona. Di mata Jimin sekarang si manis berkali kali lebih menggemaskan dengan wajah merah dan bengkak habis menangis. Hidung mungilnya Jimin cubit kecil.

"Bukan begitu apa? artinya memang begitu Yoongi. Saya cium sekarang biar kamu berhenti menangis." Jimin mendekatkan wajahnya kearah si manis dan sebelah tangannya menarik tengkuk Yoongi semakin dekat. Kedua jantung berdebar seirama dan semakin kencang.

Isakan kecil mengetarkan bibir tipis si manis. Berhenti tiba tiba dan didetik berikut bibir tebal Jimin menempel indah dibibir Yoongi. Awalnya cuma menempel tapi setelah merasa tidak ada penolakan Jimin bergerak melumat bibir semanis gula itu lebih intens. Pemuda manis itu pertama kali merasakan hal ini bibirnya dimakan oleh bibir Jimin ia memejamkan mata tidak ingin melihat wajah atasannya itu sedekat ini. Sungguh pun begitu Yoongi tidak bohong dia sangat menikmati ciuman Jimin. Entah ada satu rasa tiba tiba menghampiri Yoongi. Bibir basah dan bengkaknya membalas ciuman Jimin.

Lenguhan kecil memalukan lolos dari bibir tipis Yoongi. Sukses membuat Jimin sadar telah melecehkan bibir perawan Yoongi. Kenapa Jimin bilang begitu? Jimin tangkap dari cara Yoongi membalas ciumannya sangatlah buruk. Tapi akan tetap jadi enak jika itu adalah bibir Yoongi.