Eps 9

157 34 7
                                    


Minju menarik tangan Angel itu ke sebuah taman tempat mereka pertama kali bertemu tujuannya ya hanya untuk curhat

"Kita akan bicara disini?" Tanya Angel itu pada minju

"Nee tentu saja ayo duduk aku tidak sabar ingin bercerita" ujar minju semangat

Mereka berdua duduk di kursi bawah pohon alasnya ya karena sejuk dan nyaman sebagai tempat ngobrol

"Jadi apa yang maj kau ceritakan?"

Minju tersenyum penuh arti ke angel itu atau lebih tepatnya Chaewon

"Kau tau aku sedang suka pada seseorang" ujar minju

"Secepat itu?" Minju mengangguk mantap

"Awalnya aku tak yakin jika aku suka padanya tapi jantung ini tidak mau diam jika di dekatnya, lagi pula dia memang memiliki pesona yang mampu memikat siapapun dia sangat tampan" ucap minju dengan senyum manis nya

Angel itu menaikkan sebelah alisnya entah kenapa dia punya feeling aneh tentang cerita minju

"Kim Chaewon dia orang yang aku kagumi"

Deg!

Angel itu sungguh terkejut dengan pengakuan minju bagaiamana tidak sesungguhnya Kim Chaewon itu adalah angle yang minju ajak bicara dan sekarang minju malah blak blakan mengungkapkan perasaannya bahwa dia menyukai Chaewon orang di sebelahnya? Wow sekali

"Ehm...kau suka karena kagum atau cinta?" Tanya Angel pada minju

Minju menatap mata Angel yang berwarna abu abu tua itu lalu tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya

"Molla mungkin rasa suka ini hanya rasa suka karena kagum tapi tidak tau nanti"

Angel menganggukkan kepalanya paham meskipun dia juga kaget sih dengan pengakuan minju tapi dia harus bersikap se normal mungkin, minju mengatakan perasaannya dengan mudah karena dia tidak tau kalau angel nya adalah orang yang dia sukai Kim Chaewon

"Terus bagaimana? Kau akan mengejarnya atau malah membiarkannya berjalan seperti ini?"

Minju tampak berpikir dia juga tidak tau mau mengejar Chaewon atau tidak karena jujur saja perasaan nya pada yujin masih ada dan rasanya sulit mendekati orang lain apa lagi dia masih sakit hati dengan namanya hubungan

"Mungkin, aku akan mencobanya siapa tau kan perasaan ku pada yujin bisa hilang jika aku mengejar dirinya" ucap minju

"Tapi dia orang yang cuek bahkan di hanya bicara seperlunya saja jadi bagaimana aku bisa mendekati nya jika dia saja seperti itu?" Minju memasang wajah cemberut yang lucu dia tampak bingung dengan apa yang harus dia lakukan

"Lakukan apapun untuk menarik perhatiannya, jangan bingung lakukan lah apapun dia pasti akan menerima mu suatu saat nanti atau dengan cara yang paling mudah yaitu ungkapan perasaan mu kepadanya langsung"

Minju memandang angel itu lalu tertunduk sambil memainkan jari jari nya

"Ak-aki tidak bisa mengatakannya, aku malu" ucap minju dengan nada pelan di akhir sambil menunduk lebih dalam

Angel itu terkekeh kecil melihat tingkah minju yang begitu menggemaskan seperti anak kucing kemudian tanpa sepengetahuan minju dia menghilang dari sana meninggalkan minju yang tertunduk lalu kembali dengan mode manusianya

"Angel bagiamana ini aku tidak tau caranya agar bisa mendekati Chae-"  minju membulatkan matanya melihat sosok yang dia suka di depan matanya

"Chae-chaewon"

"Hm?"

"Ke-kenapa kau ada di sini sejak kapan dan kemana angel itu tadi dia ada di-" minju menggerutu kesal karena Angel nya ternyata pergi tanpa pamit

"Asihh...dasar angel sialan!" Umpat minju dengan suara kecil

"Kau mau es krim?" Tanya Chaewon dengan muka datarnya pada minju

Minju sedikit tersentak dengan pertanyaan Chaewon itu

"Ah..es krim?" Chaewon mengangguk

"Mau tidak?" Tanya Chaewon sekali lagi

Bukannya menjawab minju hanya diam dia sedang bertempur dengan pikirannya sendiri

"Asih...kenapa aku harus bertemu orang lemot seperti nya" Chaewon kemudian berjalan menjauh dari minju dan minju yang menyadari Chaewon telah pergi meninggalkan nya pun langsung saja menyusul Chaewon

"Ki-Kim Chaewon! Tunggu!" Minju berlari menghampiri Chaewon dan merutuki dirinya yang sangat lemot 








































Di caffe Yena sedang berdiri sambil melihat lihat sekelilingnya mengawasi para pegawainya yang sedang bekerja tidak terkecuali Yuri

Setelah perdebatan kecil dengan ibunya Yuri langsung pergi ke caffe untuk bekerja dan dia bertemu Yena 30 menit kemudian

Yena kini sedang menatap Yuri yang tengah memeriksa daftar menu wajahnya yang serius itu terlihat sangat lucu juga imut

"Aishh....kenapa aku jadi memikirkan dia tidak tidak boleh begini Yena ya sadar lah dia manusia biasa sedangkan dirimu? aku saja tidak tau siapa diriku sebenarnya"

Yena menggelengkan kepalanya kemudian berjalan menuju ke ruangannya, Yuri menatap Yena yang baru saja pergi ada rasa bersalah di hatinya karena menolong ibunya Yena jadi terluka dan bukan hanya itu dia juga merasakan hal aneh pada dirinya setiap kali mata nya bertemu dengan mata Yena

"Apa Yena sajangnim baik baik saja? Seperti luka itu cukup parah pasti dia kesakitan" gumam Yuri dengan muka yang berubah jadi lesu sambil mempoutkan bibirnya lucu

"Yak! Jo Yuri jangan bereskpresi seperti itu nanti Soobin makin suka padamu" bisik Yeji teman kerja Yuri

Yuri sedikit kaget dengan bisikan yeji yang tiba tiba

"Yak! Sejak kapan kau di sini kau membuat ku kaget tau" kesal Yuri pada yeji, yeji hanya tersenyum menampilkan deretan giginya saja

"Mian tapi dari tadi Soobin memperhatikan mu tau, dia senyum senyum sendiri dan tadi juga sajangnim melihat mu tapi tak lama kemudian pergi" ucap yeji

Yuri menatap yeji penuh tanda tanya, Yena menatap dirinya? Oh itu sepertinya mustahil tapi jika itu benar entah Yuri harus merasa senang atau malah biasa saja dia tidak tau yang jelas dia merasa sedikit ehmm....senang mungkin?

"Yena sajangnim memperhatikan ku?" Yeji mengangguk mantap karena dari semua pegawai yang ada di caffe dia lah yang paling peka terhadap sekitarnya

"Aku melihatnya dengan jelas tapi dia berbeda dengan Soobin yang tersenyum senyum sendiri saat melihat mu sajangnim terlihat lebih cool dan kalem saat memperhatikan mu tadi"

"A-ahh...begitu ya" Yuri menoleh kearah lain menyembunyikan wajahnya yang sudah bersemu merah

"Oh sial kenapa wajah ku mendadak panas begini apa dia memerah? Aishh....jjinja kenapa pula aku harus merasa malu di lihat oleh Yena sajangnim? Dia kan hanya melihat, sadar lah Yuri jangan berekspektasi tinggi kalau nanti jatuh Jan sakit" batin Yuri

"Aku duluan masih ada yang harus ku kerjakan bye Yuri" yeji meninggalkan Yuri untuk melakukan pekerjaannya

Sementara itu Yuri sedang berusaha menetralkan detak jantungnya dan berusaha menghilangkan muka merahnya agar tidak ada yang tau kalau dia sedang ehmm.... falling in love mungkin? Tapi tidak Karena Yuri masih terus menyangkal perasannya sendiri

"Huhh....fokuslah Yuri jangan berpikir macam macam hahhh...." Ucap Yuri menenangkan diri sendiri lalu kembali pada pekerjaannya

































My Angel | 2kim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang