SEISI DUNIA

30 5 0
                                    

Oleh: NiluhSuriasih

Langit berangsur-angsur menjingga saat sepasang kaki kita menyusur jalan setapak, menuju anak sungai jernih di dekat rumah

Entah akan tersangkut di mana, jika saja kita adalah selembar daun kering yang terjatuh di atas permukaannya

Di tempat itu, di tepiannya, kita duduk di atas rerumputan bak permadani hijau yang terhampar, teduh

Seteduh mata jelagamu yang siap menenggelamkanku kapan saja

Kemudian, kita terlibat percakapan yang bisa meliputi seisi dunia

Namun, juga bisa sama-sama terdiam lama, sibuk dengan pikiran masing-masing

Aku pernah merasakan bertengkar denganmu seperti menjarahku dari seluruh waktu yang kupunya

SECARIK RIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang